Budi Kertiyasa Prediksi Hadapi Rekan Satu Pelatnas
Satu bulan lagi PON 2016 berlangsung di Bandung, Jawa Barat.
JAKARTA, NusaBali
Semua atlet kini fokus menghadapi perhelatan olahraga akbar antar provinsi, tak terkecuali dengan karateka pelatnas asal Bali Made Budi Kertiyasa. Karateka yang mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia di kelas +84 kg pada kejuaraan SEAKF di Malaysia (5/6) ini, bahkan memprediksi bertemu dengan rekan satu pelatnas di kejuaraan tersebut. "Kemungkinan bertemu dengan teman satu pelatnas selalu ada," ujar Budi kepada NusaBali, Senin (1/8).
Menurut Budi, berhadapan dengan rekan satu pelatnas tergantung dari hasil undian. Oleh karena itu, ia bisa saja bertemu mereka di pertandingan awal atau mendekati babak puncak. Ia memperkirakan bakal berhadapan dengan karateka asal DKI Jakarta Cesar Hutagalung. "Atau dengan karateka dari Jawa Timur Umar Syarif," imbuh Budi.
Budi mengatakan, memang semua lawan berat. Namun kedua karateka tersebut memiliki kemampuan baik, terlebih mereka adalah atlet pelatnas. Meski sebagai sesama pemain pelatnas, tak membuat Budi nantinya main seperti biasa. Ia tetap figh agar dapat mempersembahkan hasil terbaik untuk Pulau Seribu Pura.
Ia berharap memperoleh medali di PON pertamanya tersebut. "Target saya di PON tampil maksimal dan memberikan yang terbaik bagi Bali. Minimal mendapatkan medali di sana," imbuhnya. Guna mempersiapkan diri ke PON, ia menjalani latihan secara intensif. Untuk itu, dalam waktu dekat Budi tidak ikut kejuaraan, termasuk kejuaraan dunia SIKF di JIEXPO Kemayoran 22-28 Agustus mendatang.
Menurut Budi, mendekati PON sudah tidak ada lagi try out lantaran semua atlet fokus kesana. Budi sendiri telah mengikuti try out ke Thailand bersama karateka Bali lainnya pada 14-16 Juli lalu. Disana Budi tidak berhasil membawa pulang medali. Anak didik dari Putu Deddy Mahardika ini hanya sampai di babak pertama. Di babak tersebut, ia bertemu lawan tangguh dari Jepang.
Budi kalah dengan skor 4-8. Karateka Jepang itu, mampu pula mengalahkan karateka lain sehingga menjadikan dia juara di kelas +84 kg. Berdasarkan agenda Budi terbang ke Bandung bersama karateka Bali pada 12 September. "Baru pada 18 September kami bertanding. Oleh karena itu, tidak ada try out lagi," jelas Budi. *k22
Semua atlet kini fokus menghadapi perhelatan olahraga akbar antar provinsi, tak terkecuali dengan karateka pelatnas asal Bali Made Budi Kertiyasa. Karateka yang mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia di kelas +84 kg pada kejuaraan SEAKF di Malaysia (5/6) ini, bahkan memprediksi bertemu dengan rekan satu pelatnas di kejuaraan tersebut. "Kemungkinan bertemu dengan teman satu pelatnas selalu ada," ujar Budi kepada NusaBali, Senin (1/8).
Menurut Budi, berhadapan dengan rekan satu pelatnas tergantung dari hasil undian. Oleh karena itu, ia bisa saja bertemu mereka di pertandingan awal atau mendekati babak puncak. Ia memperkirakan bakal berhadapan dengan karateka asal DKI Jakarta Cesar Hutagalung. "Atau dengan karateka dari Jawa Timur Umar Syarif," imbuh Budi.
Budi mengatakan, memang semua lawan berat. Namun kedua karateka tersebut memiliki kemampuan baik, terlebih mereka adalah atlet pelatnas. Meski sebagai sesama pemain pelatnas, tak membuat Budi nantinya main seperti biasa. Ia tetap figh agar dapat mempersembahkan hasil terbaik untuk Pulau Seribu Pura.
Ia berharap memperoleh medali di PON pertamanya tersebut. "Target saya di PON tampil maksimal dan memberikan yang terbaik bagi Bali. Minimal mendapatkan medali di sana," imbuhnya. Guna mempersiapkan diri ke PON, ia menjalani latihan secara intensif. Untuk itu, dalam waktu dekat Budi tidak ikut kejuaraan, termasuk kejuaraan dunia SIKF di JIEXPO Kemayoran 22-28 Agustus mendatang.
Menurut Budi, mendekati PON sudah tidak ada lagi try out lantaran semua atlet fokus kesana. Budi sendiri telah mengikuti try out ke Thailand bersama karateka Bali lainnya pada 14-16 Juli lalu. Disana Budi tidak berhasil membawa pulang medali. Anak didik dari Putu Deddy Mahardika ini hanya sampai di babak pertama. Di babak tersebut, ia bertemu lawan tangguh dari Jepang.
Budi kalah dengan skor 4-8. Karateka Jepang itu, mampu pula mengalahkan karateka lain sehingga menjadikan dia juara di kelas +84 kg. Berdasarkan agenda Budi terbang ke Bandung bersama karateka Bali pada 12 September. "Baru pada 18 September kami bertanding. Oleh karena itu, tidak ada try out lagi," jelas Budi. *k22
1
Komentar