Buruh Bangunan Temukan Senapan Madsen
Dua orang buruh gali menemukan senapan madsen lengkap dengan dua magazen serta 100 butir peluru.
NEGARA, NusaBali
Senjata ini ditemukan saat menggali untuk pemasangan cakar ayam pada bangunan ruko di Jalan Gunung Agung, Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Minggu (31/7) sore. Seperangkat senjata api laras panjang ini ditemukan keadaan terkubur.
Berdasar informasi, kedua buruh bangunan penemu senjata itu yakni Agus Mistono, 45, dari Dusun Munduk Ranti, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, serta Sunarto, 51, dari Desa Jetis Timur, Kecamatan Curah Damai, Bondowoso, Jawa Timur. Mereka menemukan senjata itu sekitar pukul 17.00 Wita. Senjata itu ditemukan terkumpul menjadi satu dari penggalian sedalam sekitar 80 centimer yang mereka buat untuk rencana pasang cakar ayam.
Temuan seperangkat senjata itu langsung dikabarkan oleh kedua buruh bangunan itu ke warga sekitar. Warga melanjutkan informasi itu polisi. Anggota polisi langsung turun melakukan olah TKP dan mengamankan senjata karatan itu ke Mapolres Jembrana. Senjata laras panjang jenis lipat itu lanjut diserahkan ke Brimob Datasement Polda Bali Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana untuk diperiksa.
Temuan senjata laras panjang di kawasan padat pemukiman itu bikin heboh. Ada yang menduga senjata itu peninggalan perang kemerdekaan. Senapan madsen lengkap magazen serta peluru itu diduga kepunyaan pemilik tanah yang merupakan pensiunan polisi asal Buleleng. Diduga pensiunan polisi itu yang telah meninggal dunia dan sempat membangun kos-kosan tanam senjata sebelum tanahnya dijual kepada warga keturunan Tionghoa.
Kapolres Jembrana, AKBP Djoni Widodo, mengakui sepucuk senapan madsen dengan dua magazen dan 100 butir peluru itu diperkirakan merupakan sepaket. Pihaknya enggan berspekulasi tentang asal usul pemilik jenis senjata api laras panjang itu. Temuan seperangkat senapan madsen itu masih diidentifikasidengan diserahkan ke Brimob Datasement Polda Bali Gilimanuk. “Masih diselidiki. Tetapi dari bentuknya, kemungkinan sudah lama terkubur,” ujarnya. * ode
Senjata ini ditemukan saat menggali untuk pemasangan cakar ayam pada bangunan ruko di Jalan Gunung Agung, Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Minggu (31/7) sore. Seperangkat senjata api laras panjang ini ditemukan keadaan terkubur.
Berdasar informasi, kedua buruh bangunan penemu senjata itu yakni Agus Mistono, 45, dari Dusun Munduk Ranti, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, serta Sunarto, 51, dari Desa Jetis Timur, Kecamatan Curah Damai, Bondowoso, Jawa Timur. Mereka menemukan senjata itu sekitar pukul 17.00 Wita. Senjata itu ditemukan terkumpul menjadi satu dari penggalian sedalam sekitar 80 centimer yang mereka buat untuk rencana pasang cakar ayam.
Temuan seperangkat senjata itu langsung dikabarkan oleh kedua buruh bangunan itu ke warga sekitar. Warga melanjutkan informasi itu polisi. Anggota polisi langsung turun melakukan olah TKP dan mengamankan senjata karatan itu ke Mapolres Jembrana. Senjata laras panjang jenis lipat itu lanjut diserahkan ke Brimob Datasement Polda Bali Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana untuk diperiksa.
Temuan senjata laras panjang di kawasan padat pemukiman itu bikin heboh. Ada yang menduga senjata itu peninggalan perang kemerdekaan. Senapan madsen lengkap magazen serta peluru itu diduga kepunyaan pemilik tanah yang merupakan pensiunan polisi asal Buleleng. Diduga pensiunan polisi itu yang telah meninggal dunia dan sempat membangun kos-kosan tanam senjata sebelum tanahnya dijual kepada warga keturunan Tionghoa.
Kapolres Jembrana, AKBP Djoni Widodo, mengakui sepucuk senapan madsen dengan dua magazen dan 100 butir peluru itu diperkirakan merupakan sepaket. Pihaknya enggan berspekulasi tentang asal usul pemilik jenis senjata api laras panjang itu. Temuan seperangkat senapan madsen itu masih diidentifikasidengan diserahkan ke Brimob Datasement Polda Bali Gilimanuk. “Masih diselidiki. Tetapi dari bentuknya, kemungkinan sudah lama terkubur,” ujarnya. * ode
1
Komentar