Stok ABU di RSU Bangli Masih Cukup
Rumah Sakit Umum Bangli punya stok 35 vial ABU (anti bisa ular). Jumlah 35 vial ini dinilai masih cukup hingga akhir tahun 2019.
BANGLI, NusaBali
Dari awal tahun, belasan pasien yang mendapatkan ABU di RSU Bangli. Kepala Dinas Kesehatan Bangli yang juga Plt Direktur RSU Bangli, dr Nengah Nadi mengatakan, ABU bukan termasuk program khusus, pengadaannya langsung dari rumah sakit.
Pengadaan ABU di tahun 2019 sekitar 40-50 vial, sisa 35 vial. “Kasus gigitan ular sekitar 10-15 kasus,” ungkap dr Nengah Nadi didampingi Wadir Umum, Keuangan dan SDM RSU Bangli Ketut Darmaja. Dijelaskan, pengadaan ABU lebih mudah dibandingkan VAR (vaksin anti rabies). Pengadaan VAR dari provinsi dan Pemkab karena dianggap sebagai kasus luar biasa. Sementara pengadaan ABU bisa langsung dari rumah sakit.
Temuan anak ular kobra kembali terjadi di kawasan LC Uma Aya Bangli, Minggu (22/12) sore hari. Menurut pelaksana proyek, Dedy Upariawan anak ular kobra yang pertama dengan panjang sekitar 40 cm. Ular itu ditangkap oleh buruh proyek, Firdaus. Ular itu disimpan dalam botol. “Anak ular masih disimpan dalam botol, kemungkinan akan dibuang,” ungkapnya. Dikatakan, ukuran ular kali ini lebih besar dibandingkan ular yang ditangkap sebelumnya.
Menurut Dedy Upariawan, kemungkinan anak ular datang dari semak- semak yang ada di sebelah timur proyek. Bisa muncul dari gorong- gorong. Para pekerja sudah mengecek di sekitar lokasi proyek, namun tidak menemukan induk maupun telur ular. *esa
Dari awal tahun, belasan pasien yang mendapatkan ABU di RSU Bangli. Kepala Dinas Kesehatan Bangli yang juga Plt Direktur RSU Bangli, dr Nengah Nadi mengatakan, ABU bukan termasuk program khusus, pengadaannya langsung dari rumah sakit.
Pengadaan ABU di tahun 2019 sekitar 40-50 vial, sisa 35 vial. “Kasus gigitan ular sekitar 10-15 kasus,” ungkap dr Nengah Nadi didampingi Wadir Umum, Keuangan dan SDM RSU Bangli Ketut Darmaja. Dijelaskan, pengadaan ABU lebih mudah dibandingkan VAR (vaksin anti rabies). Pengadaan VAR dari provinsi dan Pemkab karena dianggap sebagai kasus luar biasa. Sementara pengadaan ABU bisa langsung dari rumah sakit.
Temuan anak ular kobra kembali terjadi di kawasan LC Uma Aya Bangli, Minggu (22/12) sore hari. Menurut pelaksana proyek, Dedy Upariawan anak ular kobra yang pertama dengan panjang sekitar 40 cm. Ular itu ditangkap oleh buruh proyek, Firdaus. Ular itu disimpan dalam botol. “Anak ular masih disimpan dalam botol, kemungkinan akan dibuang,” ungkapnya. Dikatakan, ukuran ular kali ini lebih besar dibandingkan ular yang ditangkap sebelumnya.
Menurut Dedy Upariawan, kemungkinan anak ular datang dari semak- semak yang ada di sebelah timur proyek. Bisa muncul dari gorong- gorong. Para pekerja sudah mengecek di sekitar lokasi proyek, namun tidak menemukan induk maupun telur ular. *esa
Komentar