Jun Bintang Ungkap Hobi Koleksi Kendaraan Lawas
Dipercaya Jadi Brand Ambassador Yamaha All New XSR 155
All New XSR 155 melengkapi motor-motor klasik milik Jun Bintang yang lebih dulu dikoleksi.
DENPASAR, NusaBali
Hari Raya Tumpek Landep yang jatuh pada Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (21/12/2019), menjadi hari yang berbeda bagi musisi Bali, I Made Juniarta atau lebih dikenal dengan nama Jun Bintang. Dari deretan kendaraan yang diupacarai di kediamannya pada rahinan itu, terlihat sepeda motor gres warna hitam bergaya retro yang belum ada nomor polisinya. “Astungkara sudah dikirim sehari sebelum Tumpek Landep, jadi bisa langsung diupacarai,” kata Jun Bintang.
Motor gres Yamaha All New XSR 155 ini memang menjadi motor yang diidamkan Jun Bintang. “Karena keren dan bagus banget,” alasan seniman yang siap melepas single ke-9 pada Januari 2020. Jun Bintang pun sudah mencoba dan menggeber motor sport heritage berharga Rp 37 jutaan ini. “Ya memang nyaman dikendarai, modelnya juga bagus, retro sport,” imbuhnya.
Diakui jika dirinya memang menjadi brand ambassador yang ditunjuk Yamaha untuk XSR ini. Namun diakui pula oleh Jun Bintang jika tak semata-mata karena jadi brand ambassador lantas memuja-muji XSR. “Saya memang suka kendaraan berkarakter klasik,” ungkap Jun Bintang yang juga Sekretaris Himpunan Motor Tua (HMT) Bali.
Dunia otomotif pun bukan hal asing bagi Jun Bintang. Musisi kelahiran Gianyar ini dikenal sebagai kolektor kendaraan lawas, roda dua dan empat. Ada delapan motor tua yang jadi koleksinya, di antaranya Harley Davidson WLC lansiran tahun 1946, lalu ada roda dua BMW, hingga Mercedez lansiran 1980 dan 1984.
Bahkan Harley Davidson klasik tipe Shovelhead keluaran 1972 pernah dimilikinya. “Tiga tahun lalu saya jual,” ungkap Jun Bintang. “Saya jual karena terlalu besar, nggak pas buat saya,” jelasnya soal motor langka yang menjadi skandal Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara ini.
Tapi ketika ditanya berapa Harley yang mengguncang Garuda itu dijual, Jun Bintang memilih ogah menceritakan. “Haha, rahasia. Yang jelas harga Shovelhead tak setinggi yang dihebohkan di berita-berita kemarin,” ujar Jun Bintang yang fasih berbicara soal otomotif, khususnya roda dua ini.
Nah, koleksi roda dua bergaya lawas yang dimiliki Jun Bintang itu semuanya ber-CC gede. “Jadi saya masih perlu sepeda motor ber-CC kecil untuk melengkapi koleksi saya. Pilihannya ya jatuh pada XSR dengan 155cc,” urainya.
Gaya retro pada XSR dinilainya memenuhi seleranya pada kendaraan-kendaraan berpenampilan lawas. Lalu kenapa suka kendaraan dan bergaya lawas? “Karena yang tua, yang dicari,” kata seniman kelahiran 28 Juni 1975 ini.
Jun Bintang sendiri sebelumnya melejit bersama grupnya, Bintang Band. Namun karena anggota band ini vakum lantaran kesibukan masing-masing, Jun Bintang pun bersolo karier. “Jadi bukan bubar,” kata Jun. “Dengan seizin rekan lainnya, saya bersolo karier dulu,” imbuhnya.
Fokusnya saat ini juga mengorbitkan talenta-talenta penyanyi baru dari Pulau Dewata. Selain itu jiwa entrepreneurship-nya ditumpahkan dengan menjalankan Stel Peleng Café dan Blackuro Production. Personality Jun Bintang yang ramah, santuy, dan jauh dari kontroversi pun membuatnya laris jadi model iklan dan brand ambassador berbagai produk.
Selain dipercaya Yamaha, Jun Bintang juga menjadi bintang iklan Kopi Banyuatis, Prost Beer, dan Ninebot. “Terimakasih sudah dipercaya sebagai brand ambassador. Apalagi ada produk-produk nasional yang mempercayakan pada saya. Jadi ini menjadi kebanggaan bagi saya, dan mengingatkan saya agar selalu menjaga perilaku yang baik,” kata Jun Bintang.
Sebelumnya Chief Yamaha DDS Bali, Larry Asnan, juga mengungkap alasan dipilihnya Jun Bintang sebagai brand ambassador XSR. “Jun Bintang adalah penyanyi yang punya hobi motor. Dia juga dikenal sebagai kolektor motor klasik. Jadinya, karakternya sesuai dengan XSR,” ungkap Larry soal motor yang baru diperkenalkan di Bali pada 8 Desember 2019.*mao
Hari Raya Tumpek Landep yang jatuh pada Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (21/12/2019), menjadi hari yang berbeda bagi musisi Bali, I Made Juniarta atau lebih dikenal dengan nama Jun Bintang. Dari deretan kendaraan yang diupacarai di kediamannya pada rahinan itu, terlihat sepeda motor gres warna hitam bergaya retro yang belum ada nomor polisinya. “Astungkara sudah dikirim sehari sebelum Tumpek Landep, jadi bisa langsung diupacarai,” kata Jun Bintang.
Motor gres Yamaha All New XSR 155 ini memang menjadi motor yang diidamkan Jun Bintang. “Karena keren dan bagus banget,” alasan seniman yang siap melepas single ke-9 pada Januari 2020. Jun Bintang pun sudah mencoba dan menggeber motor sport heritage berharga Rp 37 jutaan ini. “Ya memang nyaman dikendarai, modelnya juga bagus, retro sport,” imbuhnya.
Diakui jika dirinya memang menjadi brand ambassador yang ditunjuk Yamaha untuk XSR ini. Namun diakui pula oleh Jun Bintang jika tak semata-mata karena jadi brand ambassador lantas memuja-muji XSR. “Saya memang suka kendaraan berkarakter klasik,” ungkap Jun Bintang yang juga Sekretaris Himpunan Motor Tua (HMT) Bali.
Dunia otomotif pun bukan hal asing bagi Jun Bintang. Musisi kelahiran Gianyar ini dikenal sebagai kolektor kendaraan lawas, roda dua dan empat. Ada delapan motor tua yang jadi koleksinya, di antaranya Harley Davidson WLC lansiran tahun 1946, lalu ada roda dua BMW, hingga Mercedez lansiran 1980 dan 1984.
Bahkan Harley Davidson klasik tipe Shovelhead keluaran 1972 pernah dimilikinya. “Tiga tahun lalu saya jual,” ungkap Jun Bintang. “Saya jual karena terlalu besar, nggak pas buat saya,” jelasnya soal motor langka yang menjadi skandal Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara ini.
Tapi ketika ditanya berapa Harley yang mengguncang Garuda itu dijual, Jun Bintang memilih ogah menceritakan. “Haha, rahasia. Yang jelas harga Shovelhead tak setinggi yang dihebohkan di berita-berita kemarin,” ujar Jun Bintang yang fasih berbicara soal otomotif, khususnya roda dua ini.
Nah, koleksi roda dua bergaya lawas yang dimiliki Jun Bintang itu semuanya ber-CC gede. “Jadi saya masih perlu sepeda motor ber-CC kecil untuk melengkapi koleksi saya. Pilihannya ya jatuh pada XSR dengan 155cc,” urainya.
Gaya retro pada XSR dinilainya memenuhi seleranya pada kendaraan-kendaraan berpenampilan lawas. Lalu kenapa suka kendaraan dan bergaya lawas? “Karena yang tua, yang dicari,” kata seniman kelahiran 28 Juni 1975 ini.
Jun Bintang sendiri sebelumnya melejit bersama grupnya, Bintang Band. Namun karena anggota band ini vakum lantaran kesibukan masing-masing, Jun Bintang pun bersolo karier. “Jadi bukan bubar,” kata Jun. “Dengan seizin rekan lainnya, saya bersolo karier dulu,” imbuhnya.
Fokusnya saat ini juga mengorbitkan talenta-talenta penyanyi baru dari Pulau Dewata. Selain itu jiwa entrepreneurship-nya ditumpahkan dengan menjalankan Stel Peleng Café dan Blackuro Production. Personality Jun Bintang yang ramah, santuy, dan jauh dari kontroversi pun membuatnya laris jadi model iklan dan brand ambassador berbagai produk.
Selain dipercaya Yamaha, Jun Bintang juga menjadi bintang iklan Kopi Banyuatis, Prost Beer, dan Ninebot. “Terimakasih sudah dipercaya sebagai brand ambassador. Apalagi ada produk-produk nasional yang mempercayakan pada saya. Jadi ini menjadi kebanggaan bagi saya, dan mengingatkan saya agar selalu menjaga perilaku yang baik,” kata Jun Bintang.
Sebelumnya Chief Yamaha DDS Bali, Larry Asnan, juga mengungkap alasan dipilihnya Jun Bintang sebagai brand ambassador XSR. “Jun Bintang adalah penyanyi yang punya hobi motor. Dia juga dikenal sebagai kolektor motor klasik. Jadinya, karakternya sesuai dengan XSR,” ungkap Larry soal motor yang baru diperkenalkan di Bali pada 8 Desember 2019.*mao
Komentar