9 Figur Rebut Tiket Pilkada di Golkar Jembrana
Tiga Kader Golkar Ikut Perebutkan Tiket Cabup
Dari 9 figur yang mendaftar, hanya satu orang yang mendaftar sebagai Cawabup, yakni Haji Nasrun, yang merupakan kader PKB.
NEGARA, NusaBali
Pendaftaran bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) di DPD II Golkar Jembrana telah resmi ditutup, Selasa (24/12) malam. Dari 9 tokoh yang mendaftar di Golkar yang juga telah membangun Koalisi Jembrana Maju (bersama Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem, Perindo dan PKS), 8 orang di antaranya mendaftar sebagai Cabup dan hanya 1 orang mendaftar posisi Cawabup. Khusus untuk 3 kader internal Golkar yang juga ikut mendaftar, memperebutkan tiket Cabup, dan bersaing dengan 3 figur parpol di luar Golkar serta 2 figur non parpol.
Ketiga kader Golkar yang mendaftar sebagai Cabup, yakni I Ketut Suardika (Mantan Ketua DPD II Golkar Jembrana yang juga Wakil Ketua DPRD Jembrana), I Ketut Widastra (Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kecamatan Jembrana, Pekutatan, dan Mendoyo DPD II Golkar Jembrana), dan I Made Suardana (Plt Ketua DPD II Golkar Jembrana yang juga anggota DPRD Bali Dapil Jembrana).
Ketiga kader Golkar ini juga sama-sama mendaftar saat hari terakhir pendaftaran, Selasa (24/12). Ketua Tim Penjaringan Cabup-Cawabup DPD II Golkar Jembrana, Nyoman Birawan alias Mang Be, Rabu (25/12) mengatakan, dari ketiga kader Golkar itu yang pertama kali mendaftar adalah I Wayan Suardika.
Formulir pendaftaran Suardika diserahkan oleh Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Negara, I Ketut Betawi Sucita Adnya, Selasa pukul 12.00 Wita. Kemudian menyusul sekitar pukul 21.00 Wita, kembali diterima formulir pendaftaran I Ketut Widastra yang diserahkan oleh timnya. Sedangkan Plt Ketua DPD II Golkar, Made Suardana, datang langsung untuk menyerahkan formulir pendaftarannya, sekaligus menutup pendaftaran Cabup-Cawabup di Golkar pukul 23.00 Wita.
Selain ketiga kader Golkar itu, Mang Be mengakui, juga menerima pendaftaran dua figur yang mendaftar saat hari terakhir, yakni, Komang Adiyasa (kader Hanura), dan I Nengah Nurlaba (Ketua APINDO Bali), yang fomulir pendaftarannya sama-sama diserahkan oleh timnya. “Dari 9 orang yang sebelumnya mengambil formulir, semuanya mendaftar. Jadi khusus saat hari terakhir pendaftaran kemarin (dua hari lalu, red), ada 5 yang sudah resmi mendaftar, dan 4 lainnya sudah duluan,” ujarnya.
Menurutnya, dari 9 figur yang mendaftar, hanya satu orang yang mendaftar sebagai Cawabup, yakni Haji Nasrun, yang merupakan kader PKB dari Kelurahan Loloan Barat. Sedangkan 8 lainnya, mendaftar sebagai Cabup. Adapun dari 8 orang yang mendaftar Cabup, 6 orang merupakan kader parpol.
Selain 3 kader Golkar, 3 lainnya merupakan tokoh parpol di luar Golkar, yakni I Nengah Tamba (kader Demokrat), Komang Adiyasa (kader Hanura), dan I Gede Budi Santoso (kader Gerindra). Sedangkan 2 orang non parpol yang juga ikut mendaftar sebagai Cabup di Golkar, adalah I Made Prihenjagat (anggota korps Bhayangkara yang kini menjabat Kabag Sumber Daya Polres Jembrana), dan I Nengah Nurlaba (Ketua APINDO Bali).
“Dari 9 orang yang mendaftar, hanya 4 orang saja yang datang langsung menyerahkan formulir pendaftarannya, yaitu Pak Haji Nasrun, Pak Tamba, Pak Budi Santoso, dan Pak Suardana. Sisanya yang 6, formulir pendaftarannya diserahkan oleh masing-masingg tim mereka,” ucap Mang Be yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) DPD II Golkar Jembrana.
Setelah tahapan pendaftaran tersebut, kata Mang Be, akan dilakukan verifikasi adminitrasi terhadap berkas masing-masing bakal calon. Setelah pengumuman hasil verifikasi, tim penjaringan juga akan mengumpulkan seluruh bakal calon, untuk memastikan keseriusan masing-masing pendaftar, sebelum melanjutkan pendaftaran tahap kedua. Saat pemanggilan yang dijawalkan memasuki bulan Januari 2020 nanti diwajibkan yang hadir adalah langsung calon yang bersangkutan.
“Kami akan panggil semua bakal calon. Karena menyangkut penekanan terhadap keseriusan, ya harus bakal calonnya yang hadir. Tidak bisa diwakilkan,” ujarnya.
Ketika pendaftaran tahap kedua selesai, sambung Mang Be, barulah para bakal calon yang dinyatakan memenuhi syarat di Golkar, akan dibawa ke koalisi. Begitu juga partai koalisi yang membuka pendaftaran, menyerahkan bakal calon di internal partai masing-masing partai, untuk menentukan kesepakatan bersama koalisi menyangkut siapa yang akan diusung Koalisi Jembrana Maju (KJM) di Pilkada Jembrana 2020 nanti. “Untuk proses penjaringan kami di Golkar, sebelum dilempar koalisi, kami targetkan sudah rampung bulan Januari 2020 nanti, sehingga bisa segera dibahas bersama koalisi,” pungkasnya. *ode
Ketiga kader Golkar yang mendaftar sebagai Cabup, yakni I Ketut Suardika (Mantan Ketua DPD II Golkar Jembrana yang juga Wakil Ketua DPRD Jembrana), I Ketut Widastra (Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kecamatan Jembrana, Pekutatan, dan Mendoyo DPD II Golkar Jembrana), dan I Made Suardana (Plt Ketua DPD II Golkar Jembrana yang juga anggota DPRD Bali Dapil Jembrana).
Ketiga kader Golkar ini juga sama-sama mendaftar saat hari terakhir pendaftaran, Selasa (24/12). Ketua Tim Penjaringan Cabup-Cawabup DPD II Golkar Jembrana, Nyoman Birawan alias Mang Be, Rabu (25/12) mengatakan, dari ketiga kader Golkar itu yang pertama kali mendaftar adalah I Wayan Suardika.
Formulir pendaftaran Suardika diserahkan oleh Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Negara, I Ketut Betawi Sucita Adnya, Selasa pukul 12.00 Wita. Kemudian menyusul sekitar pukul 21.00 Wita, kembali diterima formulir pendaftaran I Ketut Widastra yang diserahkan oleh timnya. Sedangkan Plt Ketua DPD II Golkar, Made Suardana, datang langsung untuk menyerahkan formulir pendaftarannya, sekaligus menutup pendaftaran Cabup-Cawabup di Golkar pukul 23.00 Wita.
Selain ketiga kader Golkar itu, Mang Be mengakui, juga menerima pendaftaran dua figur yang mendaftar saat hari terakhir, yakni, Komang Adiyasa (kader Hanura), dan I Nengah Nurlaba (Ketua APINDO Bali), yang fomulir pendaftarannya sama-sama diserahkan oleh timnya. “Dari 9 orang yang sebelumnya mengambil formulir, semuanya mendaftar. Jadi khusus saat hari terakhir pendaftaran kemarin (dua hari lalu, red), ada 5 yang sudah resmi mendaftar, dan 4 lainnya sudah duluan,” ujarnya.
Menurutnya, dari 9 figur yang mendaftar, hanya satu orang yang mendaftar sebagai Cawabup, yakni Haji Nasrun, yang merupakan kader PKB dari Kelurahan Loloan Barat. Sedangkan 8 lainnya, mendaftar sebagai Cabup. Adapun dari 8 orang yang mendaftar Cabup, 6 orang merupakan kader parpol.
Selain 3 kader Golkar, 3 lainnya merupakan tokoh parpol di luar Golkar, yakni I Nengah Tamba (kader Demokrat), Komang Adiyasa (kader Hanura), dan I Gede Budi Santoso (kader Gerindra). Sedangkan 2 orang non parpol yang juga ikut mendaftar sebagai Cabup di Golkar, adalah I Made Prihenjagat (anggota korps Bhayangkara yang kini menjabat Kabag Sumber Daya Polres Jembrana), dan I Nengah Nurlaba (Ketua APINDO Bali).
“Dari 9 orang yang mendaftar, hanya 4 orang saja yang datang langsung menyerahkan formulir pendaftarannya, yaitu Pak Haji Nasrun, Pak Tamba, Pak Budi Santoso, dan Pak Suardana. Sisanya yang 6, formulir pendaftarannya diserahkan oleh masing-masingg tim mereka,” ucap Mang Be yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) DPD II Golkar Jembrana.
Setelah tahapan pendaftaran tersebut, kata Mang Be, akan dilakukan verifikasi adminitrasi terhadap berkas masing-masing bakal calon. Setelah pengumuman hasil verifikasi, tim penjaringan juga akan mengumpulkan seluruh bakal calon, untuk memastikan keseriusan masing-masing pendaftar, sebelum melanjutkan pendaftaran tahap kedua. Saat pemanggilan yang dijawalkan memasuki bulan Januari 2020 nanti diwajibkan yang hadir adalah langsung calon yang bersangkutan.
“Kami akan panggil semua bakal calon. Karena menyangkut penekanan terhadap keseriusan, ya harus bakal calonnya yang hadir. Tidak bisa diwakilkan,” ujarnya.
Ketika pendaftaran tahap kedua selesai, sambung Mang Be, barulah para bakal calon yang dinyatakan memenuhi syarat di Golkar, akan dibawa ke koalisi. Begitu juga partai koalisi yang membuka pendaftaran, menyerahkan bakal calon di internal partai masing-masing partai, untuk menentukan kesepakatan bersama koalisi menyangkut siapa yang akan diusung Koalisi Jembrana Maju (KJM) di Pilkada Jembrana 2020 nanti. “Untuk proses penjaringan kami di Golkar, sebelum dilempar koalisi, kami targetkan sudah rampung bulan Januari 2020 nanti, sehingga bisa segera dibahas bersama koalisi,” pungkasnya. *ode
1
Komentar