Belasan Pecalang Amankan Perayaan Natal
Ribuan umat Kristiani merayakan Natal di GPIB Maranatha Denpasar, Jalan Surapati, Denpasar, Rabu (25/12).
DENPASAR, NusaBali
Selain petugas Kepolisian, belasan pecalang terlihat ikut menjaga kekhusyukan perayaan Natal di gereja tersebut. Dari pantauan, sejak pagi ratusan jemaat berbondong-bondong khusus datang ke gereja untuk melaksanakan persembahyangan. Bahkan, jemaat yang bersembahyang, banyak yang tidak kebagian tempat duduk sehingga harus menunggu di depan gereja. Hal itu membuat panitia memilih untuk membagi waktu persembahyangan, pagi siang, dan sore hari.
Ketua Majelis Jemaat GPIB Maranatha Denpasar, Pendeta Ivone Makatita mengatakan, pada sembahyang Natal ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. Dengan banyaknya jemaat, pihaknya terpaksa membuat tiga sesi persembahyangan. Sesi pertama dilaksanakan mulai pukul 06.00 Wita, sesi kedua pukul 09.00 Wita dan sesi ketiga dilaksanakan pukul 18.00 Wita. "Sembahyang pagi ini dipimpin Pendeta Steve Jo, dan pagi ini sudah ada 3.500 orang yang bersembahyang. Hari ini 4.500 lebih yang merayakan sukacita Natal. Kami sangat bahagia berlangsung aman merayakan kelahiran Yesus untuk menebus dosa manusia," katanya.
Sebanyak 14 pecalang ikut menjaga kekhusyukan perayaan Natal di gereja tersebut. Pecalang ini membantu jemaat yang hadir memarkirkan kendaraan, membantu menyeberangkan, serta mengatur kelancaran lalulintas bersama pihak kepolisian. "Para pecalang ini merupakan pecalang dari Banjar Abasan, Desa Dangin Puri, Denpasar. Kami sangat berterimakasih atas bantuannya dan ini merupakan toleransi yang baik," ucap Pendeta Ivone Makatita.
Ketua Pecalang Banjar Abasan, Komang Gede Astana atau Mangde mengatakan, pengamanan telah dilaksanakan sejak Malam Kudus, Selasa (24/12). Menurut Mangde, kegiatan ini merupakan bentuk toleransi umat beragama yang terjalin di daerahnya. Bahkan penjagaan oleh pihak pecalang ini telah dilakukan sejak 4 tahun lalu. Tak hanya saat Natal saja, pihaknya juga mengadakan penjagaan pada acara lain di GPIB Maranatha. *mis
Selain petugas Kepolisian, belasan pecalang terlihat ikut menjaga kekhusyukan perayaan Natal di gereja tersebut. Dari pantauan, sejak pagi ratusan jemaat berbondong-bondong khusus datang ke gereja untuk melaksanakan persembahyangan. Bahkan, jemaat yang bersembahyang, banyak yang tidak kebagian tempat duduk sehingga harus menunggu di depan gereja. Hal itu membuat panitia memilih untuk membagi waktu persembahyangan, pagi siang, dan sore hari.
Ketua Majelis Jemaat GPIB Maranatha Denpasar, Pendeta Ivone Makatita mengatakan, pada sembahyang Natal ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. Dengan banyaknya jemaat, pihaknya terpaksa membuat tiga sesi persembahyangan. Sesi pertama dilaksanakan mulai pukul 06.00 Wita, sesi kedua pukul 09.00 Wita dan sesi ketiga dilaksanakan pukul 18.00 Wita. "Sembahyang pagi ini dipimpin Pendeta Steve Jo, dan pagi ini sudah ada 3.500 orang yang bersembahyang. Hari ini 4.500 lebih yang merayakan sukacita Natal. Kami sangat bahagia berlangsung aman merayakan kelahiran Yesus untuk menebus dosa manusia," katanya.
Sebanyak 14 pecalang ikut menjaga kekhusyukan perayaan Natal di gereja tersebut. Pecalang ini membantu jemaat yang hadir memarkirkan kendaraan, membantu menyeberangkan, serta mengatur kelancaran lalulintas bersama pihak kepolisian. "Para pecalang ini merupakan pecalang dari Banjar Abasan, Desa Dangin Puri, Denpasar. Kami sangat berterimakasih atas bantuannya dan ini merupakan toleransi yang baik," ucap Pendeta Ivone Makatita.
Ketua Pecalang Banjar Abasan, Komang Gede Astana atau Mangde mengatakan, pengamanan telah dilaksanakan sejak Malam Kudus, Selasa (24/12). Menurut Mangde, kegiatan ini merupakan bentuk toleransi umat beragama yang terjalin di daerahnya. Bahkan penjagaan oleh pihak pecalang ini telah dilakukan sejak 4 tahun lalu. Tak hanya saat Natal saja, pihaknya juga mengadakan penjagaan pada acara lain di GPIB Maranatha. *mis
1
Komentar