Museum Cokelat Sanan Bali Tambah Destinasi Wisata Bali
Museum yang berlokasi di Bangli ini memiliki fungsi edukasi, utamanya kepada generasi milenial agar mengetahui produk-produk pertanian Bali.
DENPASAR, NusaBali.com
Sebentar lagi, Bali akan memiliki sebuah tempat wisata baru yang berlokasi di Jalan Raya Tampaksiring-Kintamani, Banjar Temen, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Dialah Museum Cokelat Sanan Bali, yang didirikan oleh PT Sanan Bali Grup Perkasa.
Berdirinya Museum Cokelat Sanan Bali ini merupakan suatu wujud apresiasi terhadap petani lokal Bali serta merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan mutu dan nilai dari cokelat produksi Bali. Tak hanya itu, museum ini nantinya akan memiliki fungsi edukasi, utamanya kepada generasi milenial agar mengetahui produk-produk pertanian Bali.
“Yang kita eksekusi adalah semua permasalahan UMKM maupun masyarakat Bali pada pasar. Yang kedua adalah museum ini kita harapakan dapat mengedukasi masyarakat Bali mengenai apa itu kakao, dan apa yang bisa kita lakukan terhadap kakao ini. Tujuan berikutnya adalah, menciptakan petani-petani milenial, di mana sekarang generasi muda sebagian besar telah meninggalkan dunia bertani,” ujar Direktur Utama PT Sanan Bali Grup Perkasa IB Gede Budi Hartawan saat press conference yang berlangsung di kampus Elizabeth Internasional Denpasar pada Kamis (26/12/2019).
Tak hanya itu, diharapkan museum cokelat yang akan segera dibuka ini juga menjadi daerah destinasi wisata baru di Bangli. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta dalam video singkat pada press conference ini. “Pembukaan museum ini akan menambah tujuan wisata di Bangli. Saya yakin, ini akan meningkatkan wisatawan ke Bangli karena mereka akan menikmati tur yang lebih lengkap dengan adanya museum ini,” harap Sang Nyoman Sedana Arta.
Dalam video ini Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta juga menyampaikan dukungannya kepada Museum Cokelat Sanan Bali yang diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas produksi kakao di Bali. “Saya sangat yakin museum ini juga akan memotivasi petani lokal untuk mengembangkan cokelat yang lebih berkualitas karena dengan adanya museum ini, mereka tidak perlu khawatir lagi dengan pasar. Dengan membuka museum ini, kita secara tidak langsung telah berkontribusi dalam mempromosikan cokelat milik Indonesia ke dunia,” lanjutnya.*yl
1
Komentar