BPJamsostek Janji Melanjutkan
Proyek RTH Kebo Iwa Gianyar Rp 6 M Mangkrak
Namun, bagaimana detail kelanjutan proyek itu, akan dijelaskan oleh Tim Pusat selaku pelaksana nanti.
GIANYAR, NusaBali
Proyek penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di GOR Kebo Iwa, Jalan Kebo Iwa, Gianyar, digarap sejak 9 Januari 2019, kini mangkrak. Proyek ini pun jadi bulan-bulanan masyarakat dan menduga ada pihak yang tak becus.
Terkait itu, Kepala BPJamsostek Cabang Gianyar Imam Santoso mengaku sudah sering berkoordinasi dengan pihak Kantor BPJamsostek Pusat. Imam menegaskan hasil konfirmasi sementara dengan BPJamsostek Pusat, proyek itu akan segera dilanjutkan. Namun, bagaimana detail kelanjutan proyek itu, akan dijelaskan oleh Tim Pusat selaku pelaksana nanti. "Senin (30/12/2019), Tim Kantor Pusat kami akan datang ke Bali untuk menyampaikan kondisi kelanjutan pembangunan RTH Kebo Iwa ini. Untuk permakluman ke Pemkab Gianyar sudah disampaikan secara tertulis," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengaku sangat kecewa dengan realisasi proyek penataan RTH tersebut. Terlebih sejak proyek digarap 9 Januari 2019 lalu, hingga kini belum ada serah terima. Mahayastra mengaku sempat dua kali berupaya membatalkan proyek ini. Namun tidak memungkinkan karena ada Perjanjian Kerjasama (PKS) antara pihak BPJA Ketenagakerjaan dengan
Bupati Gianyar sebelumnya, AA Gde Agung Bharata. Karena PKS ini berkekuatan hukum sehingga tak bisa dibatalkan.
"Saya sampaikanm, proyek RTH itu mengecewakan. Karena tempat yang diinginkan masyakat rindang dan tertata, ternyata belum sesuai harapan. Itu anggarannya besar, entah sudah berapa persen. Nanti saya khusus akan panggil BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek)," ungkap Mahayastra, Jumat (27/12), di Kantor Bupati Gianyar.
Dia berharap, BPJamsostek bisa menyelesaikan proyek seperti presentasi awal. "Kami atensi serius proyek ini," ujarnya. Seperti diketahui, RTH GOR Kebo Iwa Gianyar ini merupakan CSR dari BPJS Ketenagakerjaan/BPJamsostek. Peletakan batu pertama dilakukan pada pertengahan Desember 2018. Berdasarkan papan proyek tercantum kegiatan pembangunan RTH di GOR Kebo Iwa, Gianyar, Bali ini bernilai Rp 6.110.000.000. Pengerjaan mulai 9 Januari 2019. Bila dihitung waktu pengerjaan 180 hari kerja seperti yang tercantum, seharusnya proyek yang kerjakan PT Ratna Karya Gumilang ini sudah rampung Juli 2019. *nvi
Terkait itu, Kepala BPJamsostek Cabang Gianyar Imam Santoso mengaku sudah sering berkoordinasi dengan pihak Kantor BPJamsostek Pusat. Imam menegaskan hasil konfirmasi sementara dengan BPJamsostek Pusat, proyek itu akan segera dilanjutkan. Namun, bagaimana detail kelanjutan proyek itu, akan dijelaskan oleh Tim Pusat selaku pelaksana nanti. "Senin (30/12/2019), Tim Kantor Pusat kami akan datang ke Bali untuk menyampaikan kondisi kelanjutan pembangunan RTH Kebo Iwa ini. Untuk permakluman ke Pemkab Gianyar sudah disampaikan secara tertulis," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengaku sangat kecewa dengan realisasi proyek penataan RTH tersebut. Terlebih sejak proyek digarap 9 Januari 2019 lalu, hingga kini belum ada serah terima. Mahayastra mengaku sempat dua kali berupaya membatalkan proyek ini. Namun tidak memungkinkan karena ada Perjanjian Kerjasama (PKS) antara pihak BPJA Ketenagakerjaan dengan
Bupati Gianyar sebelumnya, AA Gde Agung Bharata. Karena PKS ini berkekuatan hukum sehingga tak bisa dibatalkan.
"Saya sampaikanm, proyek RTH itu mengecewakan. Karena tempat yang diinginkan masyakat rindang dan tertata, ternyata belum sesuai harapan. Itu anggarannya besar, entah sudah berapa persen. Nanti saya khusus akan panggil BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek)," ungkap Mahayastra, Jumat (27/12), di Kantor Bupati Gianyar.
Dia berharap, BPJamsostek bisa menyelesaikan proyek seperti presentasi awal. "Kami atensi serius proyek ini," ujarnya. Seperti diketahui, RTH GOR Kebo Iwa Gianyar ini merupakan CSR dari BPJS Ketenagakerjaan/BPJamsostek. Peletakan batu pertama dilakukan pada pertengahan Desember 2018. Berdasarkan papan proyek tercantum kegiatan pembangunan RTH di GOR Kebo Iwa, Gianyar, Bali ini bernilai Rp 6.110.000.000. Pengerjaan mulai 9 Januari 2019. Bila dihitung waktu pengerjaan 180 hari kerja seperti yang tercantum, seharusnya proyek yang kerjakan PT Ratna Karya Gumilang ini sudah rampung Juli 2019. *nvi
Komentar