Tim Gabungan Stop Aktivitas Galian C
Galian C di dua banjar kawasan Desa Yehembang Kauh kantongi izin dari Pemrov Bali.
NEGARA, NusaBali
Pemkab Jembrana bersama unsur TNI dan Polri putuskan menghentikan aktivitas galian C di Banjar unduk Anggreak dan Banjar Sekar Kejula, di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa (3/8). Galian C di dua banjar wilayah Desa Yehembang Kauh itu ditutup sementara karena menyebabkan kerusakan jalan pedesaan.
Tim yang turun ke dua lokasi galian C di areal perbukitan itu yakni Satpol PP, Dunas Perhubungan, Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamann (LHKP), Pekerjaan Umum, Camat Mendoyo, dan aparat di Desa Yehembang Kauh. Mereka turun ke lokasi galian C bersama Kapolsek Mendoyo,Kompol I Gusti A Sukasana dan Danramil 1617-02/Mendoyo Lettu Inf Zaenul Eksan. Aparat penegak hukum digandeng ikut sidak karena dikhawatirkam memicu gejolak warga sekitar.
Hasil cek lokasi, tim menemukan pelanggaran tonase dari galian C dalam sekala besar. Selain menggunakan dua alat berat, terlihat aktivitas sejumlah armada dump truk untuk mengangkut material. Dump truk itu dipastikan melebihi batas kekuatan jalan berstatus kabupaten di desa setempat. Terbukti, meski baru beberapa bulan diperbaiki, di sejumlah titik terdapat kerusakan. “Galian ini sudah ada izin. Mereka berjanji kalau jalan rusak akan diperbaiki. Tetapi takut dibohongi dan jalan semakin rusak,” ungkap Perbekel Yehembang Kauh, Ketut Mustika.
Atas temuan itu, menurutnya, aparat gabungan meminta menghentikan sementara aktivitas galian C yang dikelola warga asal Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana itu. Pemberhentian itu, sembari menunggu proses mediasi warga setempat dengan pihak pengelola yang akan diadakan di Kantor Desa Yehembang Kauh pada Kamis (4/8) besok. Nantinya, akan diambil keputusan dalam mediasi itu, apakah memang bisa tetap melanjutkan galian C yang sudah berizin ataukah sebaliknya.
Sementara Kasat Pol PP Jembrana, I Gusti Ngurah Rai Budhi, mengatakan turun bersama TNI/Polri karena khawatir terjadi gesekan terhadap akvitias galian C itu. Pasalnya, warga sempat ancam demo jika galian C tidak segera disipaki. “Kami dari Pol PP juga tidak bisa bergerak sendiri, karena memang ada izinnya. Biar tidak salah, makanya tadi atas pertimbangan dampak jalan dari instansi terkait kita hentikan sementara,” tandasnya. * ode
Pemkab Jembrana bersama unsur TNI dan Polri putuskan menghentikan aktivitas galian C di Banjar unduk Anggreak dan Banjar Sekar Kejula, di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa (3/8). Galian C di dua banjar wilayah Desa Yehembang Kauh itu ditutup sementara karena menyebabkan kerusakan jalan pedesaan.
Tim yang turun ke dua lokasi galian C di areal perbukitan itu yakni Satpol PP, Dunas Perhubungan, Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamann (LHKP), Pekerjaan Umum, Camat Mendoyo, dan aparat di Desa Yehembang Kauh. Mereka turun ke lokasi galian C bersama Kapolsek Mendoyo,Kompol I Gusti A Sukasana dan Danramil 1617-02/Mendoyo Lettu Inf Zaenul Eksan. Aparat penegak hukum digandeng ikut sidak karena dikhawatirkam memicu gejolak warga sekitar.
Hasil cek lokasi, tim menemukan pelanggaran tonase dari galian C dalam sekala besar. Selain menggunakan dua alat berat, terlihat aktivitas sejumlah armada dump truk untuk mengangkut material. Dump truk itu dipastikan melebihi batas kekuatan jalan berstatus kabupaten di desa setempat. Terbukti, meski baru beberapa bulan diperbaiki, di sejumlah titik terdapat kerusakan. “Galian ini sudah ada izin. Mereka berjanji kalau jalan rusak akan diperbaiki. Tetapi takut dibohongi dan jalan semakin rusak,” ungkap Perbekel Yehembang Kauh, Ketut Mustika.
Atas temuan itu, menurutnya, aparat gabungan meminta menghentikan sementara aktivitas galian C yang dikelola warga asal Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana itu. Pemberhentian itu, sembari menunggu proses mediasi warga setempat dengan pihak pengelola yang akan diadakan di Kantor Desa Yehembang Kauh pada Kamis (4/8) besok. Nantinya, akan diambil keputusan dalam mediasi itu, apakah memang bisa tetap melanjutkan galian C yang sudah berizin ataukah sebaliknya.
Sementara Kasat Pol PP Jembrana, I Gusti Ngurah Rai Budhi, mengatakan turun bersama TNI/Polri karena khawatir terjadi gesekan terhadap akvitias galian C itu. Pasalnya, warga sempat ancam demo jika galian C tidak segera disipaki. “Kami dari Pol PP juga tidak bisa bergerak sendiri, karena memang ada izinnya. Biar tidak salah, makanya tadi atas pertimbangan dampak jalan dari instansi terkait kita hentikan sementara,” tandasnya. * ode
1
Komentar