Kantor LPD Medewi Tempati Gedung Baru Rp 1,8 M
Bupati Jembrana I Putu Artha, didampingi Wakil Bupati (Wabup) Jembrana I Made Kembang Hartawan, meresmikan Kantor Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Medewi, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Jumat (27/12).
NEGARA, NusaBali
LPD beraset sekitar Rp 21 miliar ini telah membangun kantor baru yang megah dengan biaya Rp 1,8 miliar lebih. Bupati Putu Artha mengingatkan agar pengelolaan di LPD Medewi ini selalu berjalan profesional. Dia mencontohkan, ada beberapa LPD yang dulu pernah jaya di masanya, namun sekarang menjadi kolaps karena kurang profesional dalam pengelolaan. “Harus profesional dalam pengelolaan, agar tidak terjadi hal hal yang tidak kita diinginkan” ucapnya.
Bupati Artha juga mengingatkan agar LPD tidak hanya mengejar profit. Namun juga aktif di bidang sosial kepada warga kurang mampu dan warga lanjut usia. Di samping mendukung kegaitan-kegiatan adat. Dia pun berharap ke depannya, LPD bisa memberi kredit dengan bunga ringan bagi warga yang ingin menempuh pendidikan tinggi, agar makin banyak warga Jembrana yang mengenyam pendidikan lebih baik.
Usai peresmian, Wabup Kembang masuk sebagai krama Desa Adat Pangyangan, Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, untuk ikut menabung di LPD tersebut. Uang tabungannya Rp 10 juta diterima petugas kasir setempat.
Menurut Wabup Kembang, dirinya ikut menabung di LPD, karena merasa ikut memiliki. Sebelumnya, saat persemian kantor LPD Desa Adat Baler Bale Agung, di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, serta kantor LPD Desa Adat Nusasari, di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, dirinya juga menabung, dengan tujuan dapat memotivasi kemajuan dan pertumbahan LPD. “Rasa memiliki terhadap LPD dari dan untuk krama mesti ditingkatkan. Salah satunya ikut menabung, agar LPD dapat sehat. Tidak hanya dijadikan untuk perkreditan saja,” ujarnya.
Dengan Kantor LPD Medewi yang tergolong megah dengan gedung berlantai dua ini, Wabup Kembang berharap, juga dibarengi peningkatan pelayanan. Terlebih di tengah maraknya persaiangan antar lembaga keuangan yang ada di desa, seperti koperasi, yayasan, bank, serta lemba-lembaga keuangan lainnya. Pelayanan yang dimaksudkanya, itu tidak hanya soal memberi kenyamanan terhadap nasabah. Tetapi bagaimana memaksimalkan peran LPD dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat yang memiliki usaha. “Apabila usaha krama, itu berkembang pesat, tentu akan seiring dengan pertumbuhan LPD yang makin sehat,” ujarnya.
Selain itu, Wabup Kembang juga berharap LPD mampu mengembangkan diri. Termasuk menguasai teknologi informasi, sehingga memudahkan pelayanan bagi nasabah serta meningkatkan kepercayaan mereka. Tidak lupa juga harus tetap menjaga prinsip operasional LPD, yang selama ini dikenal mudah, murah dan terarah. “Tantangan makin ketat menuntut LPD kreatif dan inovatif. Selain menggali sumber-sumber pendanaan, juga harus dipikirkan pengelolaannya secara baik, benar, dan transparan,” ujarnya.*ode
LPD beraset sekitar Rp 21 miliar ini telah membangun kantor baru yang megah dengan biaya Rp 1,8 miliar lebih. Bupati Putu Artha mengingatkan agar pengelolaan di LPD Medewi ini selalu berjalan profesional. Dia mencontohkan, ada beberapa LPD yang dulu pernah jaya di masanya, namun sekarang menjadi kolaps karena kurang profesional dalam pengelolaan. “Harus profesional dalam pengelolaan, agar tidak terjadi hal hal yang tidak kita diinginkan” ucapnya.
Bupati Artha juga mengingatkan agar LPD tidak hanya mengejar profit. Namun juga aktif di bidang sosial kepada warga kurang mampu dan warga lanjut usia. Di samping mendukung kegaitan-kegiatan adat. Dia pun berharap ke depannya, LPD bisa memberi kredit dengan bunga ringan bagi warga yang ingin menempuh pendidikan tinggi, agar makin banyak warga Jembrana yang mengenyam pendidikan lebih baik.
Usai peresmian, Wabup Kembang masuk sebagai krama Desa Adat Pangyangan, Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, untuk ikut menabung di LPD tersebut. Uang tabungannya Rp 10 juta diterima petugas kasir setempat.
Menurut Wabup Kembang, dirinya ikut menabung di LPD, karena merasa ikut memiliki. Sebelumnya, saat persemian kantor LPD Desa Adat Baler Bale Agung, di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, serta kantor LPD Desa Adat Nusasari, di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, dirinya juga menabung, dengan tujuan dapat memotivasi kemajuan dan pertumbahan LPD. “Rasa memiliki terhadap LPD dari dan untuk krama mesti ditingkatkan. Salah satunya ikut menabung, agar LPD dapat sehat. Tidak hanya dijadikan untuk perkreditan saja,” ujarnya.
Dengan Kantor LPD Medewi yang tergolong megah dengan gedung berlantai dua ini, Wabup Kembang berharap, juga dibarengi peningkatan pelayanan. Terlebih di tengah maraknya persaiangan antar lembaga keuangan yang ada di desa, seperti koperasi, yayasan, bank, serta lemba-lembaga keuangan lainnya. Pelayanan yang dimaksudkanya, itu tidak hanya soal memberi kenyamanan terhadap nasabah. Tetapi bagaimana memaksimalkan peran LPD dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat yang memiliki usaha. “Apabila usaha krama, itu berkembang pesat, tentu akan seiring dengan pertumbuhan LPD yang makin sehat,” ujarnya.
Selain itu, Wabup Kembang juga berharap LPD mampu mengembangkan diri. Termasuk menguasai teknologi informasi, sehingga memudahkan pelayanan bagi nasabah serta meningkatkan kepercayaan mereka. Tidak lupa juga harus tetap menjaga prinsip operasional LPD, yang selama ini dikenal mudah, murah dan terarah. “Tantangan makin ketat menuntut LPD kreatif dan inovatif. Selain menggali sumber-sumber pendanaan, juga harus dipikirkan pengelolaannya secara baik, benar, dan transparan,” ujarnya.*ode
1
Komentar