Mareresik Sampah Plastik di Pasar Rakyat Pempatan
Camat Rendang, Polsek Rendang, Koramil Rendang serta perangkat Desa Pempatan mareresik sampah plastik di Pasar Rakyat Desa Pempatan, Jumat (27/12).
AMLAPURA, NusaBali
Pasar Rakyat Desa Pempatan jadi sasaran aksi kebersihan karena pasar ini kumuh dan mangkrak. Akibat tak ada aktivitas, sampah plastik berserakan dan mencemari lingkungan.
Camat Rendang, I Wayan Mastra mengaku setiap bulan punya agenda mareresik sampah plastik. Lokasi aksi kebersihan berpindah-pindah. “Hari ini kami sasar Pasar Rakyat Desa Pempatan agar terlihat bersih dan nyaman,” ungkap Wayan Mastra. Sejak dioperasikan sejak Januari 2019, tidak ada pedagang beraktivitas. Hanya satu pedagang jualan makanan ringan dan kopi menggunakan meja. “Ada belasan kios, namun tidak ada pedagangnya,” imbuhnya.
Pasar Rakyat Desa Pempatan dibangun pada bulan Juni 2018 denganbiaya Rp 5,76 miliar. Pasar ini didirikan di lahan 20 are dengan ukuran 50 meter x 23 meter. Pasar Hewan Desa Pempatan di sebelah Pasar Rakyat yang dibangun tahun 2007 juga mangkrak. Sama sekali tidak pernah ada aktivitas. “Saya tidak mengerti, apakah karena lokasi kedua pasar itu di alur Tukad Bangka (mati), sehingga setiap berdiri bangunan tidak berfungsi optimal,” katanya.
Padahal setelah Pasar Rakyat Pempatan berdiri, langsung disosialisasikan ke 11 banjar di Desa Pempatan. “Kenyataannya hanya satu pedagang yang aktif, yang lainnya tidak ada yang mau datang. Padahal sudah dibangun Pura Melating dan telah pula dipelaspas,” tambahnya. Kapolsek Rendang AKP I Made Sudartawan juga ikut aksi bersih-bersih sampah plastik. “Lumayan banyak dapat sampah plastik,” katanya. Terpisah, Plt Kadisperindag Karangasem Ni Made Santikawati berjanji akan mengoptimalkan penggunaan Pasar Rakyat Pempatan, apalagi didukung parkir luas, dan strategis di tengah-tengah desa. *k16
Pasar Rakyat Desa Pempatan jadi sasaran aksi kebersihan karena pasar ini kumuh dan mangkrak. Akibat tak ada aktivitas, sampah plastik berserakan dan mencemari lingkungan.
Camat Rendang, I Wayan Mastra mengaku setiap bulan punya agenda mareresik sampah plastik. Lokasi aksi kebersihan berpindah-pindah. “Hari ini kami sasar Pasar Rakyat Desa Pempatan agar terlihat bersih dan nyaman,” ungkap Wayan Mastra. Sejak dioperasikan sejak Januari 2019, tidak ada pedagang beraktivitas. Hanya satu pedagang jualan makanan ringan dan kopi menggunakan meja. “Ada belasan kios, namun tidak ada pedagangnya,” imbuhnya.
Pasar Rakyat Desa Pempatan dibangun pada bulan Juni 2018 denganbiaya Rp 5,76 miliar. Pasar ini didirikan di lahan 20 are dengan ukuran 50 meter x 23 meter. Pasar Hewan Desa Pempatan di sebelah Pasar Rakyat yang dibangun tahun 2007 juga mangkrak. Sama sekali tidak pernah ada aktivitas. “Saya tidak mengerti, apakah karena lokasi kedua pasar itu di alur Tukad Bangka (mati), sehingga setiap berdiri bangunan tidak berfungsi optimal,” katanya.
Padahal setelah Pasar Rakyat Pempatan berdiri, langsung disosialisasikan ke 11 banjar di Desa Pempatan. “Kenyataannya hanya satu pedagang yang aktif, yang lainnya tidak ada yang mau datang. Padahal sudah dibangun Pura Melating dan telah pula dipelaspas,” tambahnya. Kapolsek Rendang AKP I Made Sudartawan juga ikut aksi bersih-bersih sampah plastik. “Lumayan banyak dapat sampah plastik,” katanya. Terpisah, Plt Kadisperindag Karangasem Ni Made Santikawati berjanji akan mengoptimalkan penggunaan Pasar Rakyat Pempatan, apalagi didukung parkir luas, dan strategis di tengah-tengah desa. *k16
Komentar