Hanura Masuk Barisan PDIP di Jembrana
Sepakat Koalisi Tanpa Syarat 'Usung’'Kembang Jadi Cabup
PDIP-Hanura akan tarung head to head dengan Koalisi Jembrana Maju (Golkar-Gerindra-Demokrat-PPP-Perindo-PKS-NasDem) di Pilkada 2020
NEGARA, NusaBali
PDIP dapat tambahan amunisi jelang tarung Pilkada Jembrana 2020, dengan me-rapatnya Partai Hanura sebagai mitra koalisi. PDIP yang hampir pasti akan usung I Made Kembang Hartawan sebagai Calon Bupati (Cabup) Jembrana, bakal tarung head to head melawan koalisi 7 parpol yang dimotori Golkar di Pilkada Jembrana, 23 September 2020 mendatang.
Partai Hanura yang memiliki 1 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau kekuatan 2,86 persen suara parlemen hasil Pileg 2019, sudah memutuskan masuk ke barusan PDIP untuk Pilkada Jembrana 2020. Kesepakatan berkoalisi ini diputuskan dalam perte-muan Ketua DPD Hanura Bali I Kadek 'Lolak' Arimbawa dan Ketua DPC PDIP Jem-brana, Made Kembang Hartawan, di salah satu rumah makan kawasan Kota Negara, Sabtu (28/12) siang.
Dalam pertemuan tersebut, Lolak Arimbawa hadir bersama Sekretaris DPD Hanura Bali I Gede Wirajaya Wisna, Wakil Ketua DPD Hanura Bali Dewa Gede Oka, Wakil Ketua DPD Hanura Bali I Wayan Pinta Yadnya, Ketua DPC Hanura Jembrana I Gede Agus Sanjaya, dan Sekretaris DPC Hanura Jembrana Ferlinand Taufiq. Seda-ngkan Kembang hartawan hadir bersama para Ketua PAC PDIP se-Jembrana dan se-jumlah anggota Fraksi PDIP di DPRD Jembrana.
Seusai pertemuan kemarin, Lolak Arimbawa mengatakan Hanura pilih bergabung ke PDIP di Pilkada Jembrana 2020, karena selama ini sudah terjalin hubungan bagus, baik antar-partai maupun secara pribadi dengan Kembang Hartawan, Ketua DPC PDIP yang hampir pasti akan diusung jadi Cabup Jembrana.
"Ini bagian dari komunikasi politik yang kami bangun. Komunikasi sudah sering. Pertemuan saya dengan De Kembang ini sudah yang keempat kali. Nah, sekarang ini secara resmi saya ajak sekretaris, wakil Ketua, termasuk Ketua DPC Hanura Jembrana. Kami sepakat bergabung dengan PDIP," tandas Lolak.
Menurut Lolak, dalam koaliasi bersama PDIP, pihaknya mendukung siapa pun paket Cabup-Cawabup yang akan diusung PDIP. Artinya, Hanura ikut koalisi tanpa syarat mengajukan kandidat dari partainya. Selain tahu diri karena Hanura hanya memiliki 1 kursi legislatif, pihaknya juga tidak neko-neko dengan kandidat yang akan diusung PDIP. Lolak yakin PDIP akan mengusung calon terbaik di Pilkada Jembrana 2020, sama seperti ketika Hanura gabung barisan PDIP di Pilgub Bali 2018 dan Pilpres 2019.
"Apa yang menjadi keputusan, ini tinggal selembar kertas (rekomendasi dukungan) yang ditandatangani ketua umum kami. Ini tinggal kami sampai ke Ketua Umum DPP Hanura. Walaupun tidak ada kandidat dari Hanura, yang jelas kekuatan partai kami siap mendukung paket calon yang diusung PDIP. Di luar itu, saya juga pasti akan turunkan Yayasan Kesenian Bali, termasuk Dek Ulik," jelas politisi-pelawak mantan anggota DPD RI Dapil Bali dua periode (2009-2014, 2014-2019) yang nota-bene merupakan suami dari penyanyi kondang Pop Bali, Ni Made Suastini alias Dek Ulik ini.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Jembrana Made Kembang Hartawan, mengatakan dengan bergabungnya Hanura, ini merupakan tambahan kekuatan bagi partainya ha-dapi tarung Pilkada 2020. Bergabungnya Hanura juga sekaligus menampik isu bahwa PDIP hanya berjalan sendiri dalam Pilkada Jembrana 2020.
Menurut Kembang, sebelumnya PDIP juga selalu berkoalisi dengan rakyat. Seka-rang, selaih berkoalisi dengan rakyat, PDIP juga bersama Hanura yang menjadi salah satu parpol parlemen di Jembrana. "Ini momentum luar biasa. Dengan kebersamaan di tahun 2020 nanti, kemenangan ada di kita," tegas Kembang yang sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati Jembrana pendamping I Putu Artha (2010-2015, 2016-2021).
Selain Hanura, Kembang juga mengaku berkomunikasi dengan parpol lainnya. Bah-kan, ada yang sudah memberikan sinyal akan turut bergabung ke barisan PDIP. Hanya saja, Kembang enggan menyebut partai yang dimaksud, karena belum final. "Kita tetap membangun komunikasi dengan partai lain. Tetapi belum dapat kami buka, belum 100 persen," kelit politisi PDIP asal Desa Pangyangan, Kecamatan Pe-kutatan, Jembrana ini.
Yang jelas, ada satu parpol parlemen yang potensial digaet PDIP untuk ikut usung Kembang sebagai Cabup ke Pilkada Jembrana 2020. Parpol tersebut adalah PKB, yang memiliki kekuatan 2 kursi DPRD Jembrana atau 5,71 persen sura parlemen. Sejauh ini, PKB belum memutuskan masuk barisan PDIP atau Golkar di Pilkada Jembrana 2020.
Sekadar dicatat, ada sekanario tarung head to heat antara PDIP vs Golkar cs di Pil-kada Jembrana 2020. Golkar cs digadang-gadang akan usung politisi Demokrat, I Nengah Tamba, sebagai Cabup Jembrana 2020.
Golkar disebut-sebut telah berhasil menggaet 6 parpol lainnya sebagai mitra koalisi untuk Pilkada Jembrana 2020. Dari 7 parpol yang sepakat membangun Koalisi Jem-brana Maju bersama Golkar untuk usung Nengah Tamba sebagai Cabup itu, 3 di antaranya merupakan parpol non parlemen: NasDem, Perindo, dan PKS.
Sedangkan 4 partai lagi dalam Koalisi Jembrana Maju ini punya kursi di DPRD Jem-brana hasil Pileg 2019, masing-maisng Golkar yang memiliki 6 kursi DPRD legislatif (17,14 persen suara parlemen), Gerindra yang berkekuatan 4 kursi legislatif (11,43 persen suara parlemen), Demokrat yang punya 3 kursi legislatif (8,57 persen suara parlemen), dan PPP yang punya 1 kursi legislatif (2,86 persen suara parlemen).
PDIP digadang-gadang akan usung pasangan Made Kembang Hartawan-I Ketut Su-giasa sebagai Cabup-Cawabup Jembrana ke Pilkada 2020. Namun, sejauh ini, re-komendasi Cabup-Cawabup Jembrana belum diturunkan DPP PDIP.
Menurut Kembang Hartawan, rekomendasi Cabup-Cawabup Jembrana masih dalam proses. "Belum ditentukan siapa-siapa. Ada mekanisme partai, survei, dan me-kanisme lainnya. Yang sekarang ini, komunikasi antar partai," tegas Kembang men-jawab NusaBali, Sabtu kemarin. *ode
PDIP dapat tambahan amunisi jelang tarung Pilkada Jembrana 2020, dengan me-rapatnya Partai Hanura sebagai mitra koalisi. PDIP yang hampir pasti akan usung I Made Kembang Hartawan sebagai Calon Bupati (Cabup) Jembrana, bakal tarung head to head melawan koalisi 7 parpol yang dimotori Golkar di Pilkada Jembrana, 23 September 2020 mendatang.
Partai Hanura yang memiliki 1 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau kekuatan 2,86 persen suara parlemen hasil Pileg 2019, sudah memutuskan masuk ke barusan PDIP untuk Pilkada Jembrana 2020. Kesepakatan berkoalisi ini diputuskan dalam perte-muan Ketua DPD Hanura Bali I Kadek 'Lolak' Arimbawa dan Ketua DPC PDIP Jem-brana, Made Kembang Hartawan, di salah satu rumah makan kawasan Kota Negara, Sabtu (28/12) siang.
Dalam pertemuan tersebut, Lolak Arimbawa hadir bersama Sekretaris DPD Hanura Bali I Gede Wirajaya Wisna, Wakil Ketua DPD Hanura Bali Dewa Gede Oka, Wakil Ketua DPD Hanura Bali I Wayan Pinta Yadnya, Ketua DPC Hanura Jembrana I Gede Agus Sanjaya, dan Sekretaris DPC Hanura Jembrana Ferlinand Taufiq. Seda-ngkan Kembang hartawan hadir bersama para Ketua PAC PDIP se-Jembrana dan se-jumlah anggota Fraksi PDIP di DPRD Jembrana.
Seusai pertemuan kemarin, Lolak Arimbawa mengatakan Hanura pilih bergabung ke PDIP di Pilkada Jembrana 2020, karena selama ini sudah terjalin hubungan bagus, baik antar-partai maupun secara pribadi dengan Kembang Hartawan, Ketua DPC PDIP yang hampir pasti akan diusung jadi Cabup Jembrana.
"Ini bagian dari komunikasi politik yang kami bangun. Komunikasi sudah sering. Pertemuan saya dengan De Kembang ini sudah yang keempat kali. Nah, sekarang ini secara resmi saya ajak sekretaris, wakil Ketua, termasuk Ketua DPC Hanura Jembrana. Kami sepakat bergabung dengan PDIP," tandas Lolak.
Menurut Lolak, dalam koaliasi bersama PDIP, pihaknya mendukung siapa pun paket Cabup-Cawabup yang akan diusung PDIP. Artinya, Hanura ikut koalisi tanpa syarat mengajukan kandidat dari partainya. Selain tahu diri karena Hanura hanya memiliki 1 kursi legislatif, pihaknya juga tidak neko-neko dengan kandidat yang akan diusung PDIP. Lolak yakin PDIP akan mengusung calon terbaik di Pilkada Jembrana 2020, sama seperti ketika Hanura gabung barisan PDIP di Pilgub Bali 2018 dan Pilpres 2019.
"Apa yang menjadi keputusan, ini tinggal selembar kertas (rekomendasi dukungan) yang ditandatangani ketua umum kami. Ini tinggal kami sampai ke Ketua Umum DPP Hanura. Walaupun tidak ada kandidat dari Hanura, yang jelas kekuatan partai kami siap mendukung paket calon yang diusung PDIP. Di luar itu, saya juga pasti akan turunkan Yayasan Kesenian Bali, termasuk Dek Ulik," jelas politisi-pelawak mantan anggota DPD RI Dapil Bali dua periode (2009-2014, 2014-2019) yang nota-bene merupakan suami dari penyanyi kondang Pop Bali, Ni Made Suastini alias Dek Ulik ini.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Jembrana Made Kembang Hartawan, mengatakan dengan bergabungnya Hanura, ini merupakan tambahan kekuatan bagi partainya ha-dapi tarung Pilkada 2020. Bergabungnya Hanura juga sekaligus menampik isu bahwa PDIP hanya berjalan sendiri dalam Pilkada Jembrana 2020.
Menurut Kembang, sebelumnya PDIP juga selalu berkoalisi dengan rakyat. Seka-rang, selaih berkoalisi dengan rakyat, PDIP juga bersama Hanura yang menjadi salah satu parpol parlemen di Jembrana. "Ini momentum luar biasa. Dengan kebersamaan di tahun 2020 nanti, kemenangan ada di kita," tegas Kembang yang sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati Jembrana pendamping I Putu Artha (2010-2015, 2016-2021).
Selain Hanura, Kembang juga mengaku berkomunikasi dengan parpol lainnya. Bah-kan, ada yang sudah memberikan sinyal akan turut bergabung ke barisan PDIP. Hanya saja, Kembang enggan menyebut partai yang dimaksud, karena belum final. "Kita tetap membangun komunikasi dengan partai lain. Tetapi belum dapat kami buka, belum 100 persen," kelit politisi PDIP asal Desa Pangyangan, Kecamatan Pe-kutatan, Jembrana ini.
Yang jelas, ada satu parpol parlemen yang potensial digaet PDIP untuk ikut usung Kembang sebagai Cabup ke Pilkada Jembrana 2020. Parpol tersebut adalah PKB, yang memiliki kekuatan 2 kursi DPRD Jembrana atau 5,71 persen sura parlemen. Sejauh ini, PKB belum memutuskan masuk barisan PDIP atau Golkar di Pilkada Jembrana 2020.
Sekadar dicatat, ada sekanario tarung head to heat antara PDIP vs Golkar cs di Pil-kada Jembrana 2020. Golkar cs digadang-gadang akan usung politisi Demokrat, I Nengah Tamba, sebagai Cabup Jembrana 2020.
Golkar disebut-sebut telah berhasil menggaet 6 parpol lainnya sebagai mitra koalisi untuk Pilkada Jembrana 2020. Dari 7 parpol yang sepakat membangun Koalisi Jem-brana Maju bersama Golkar untuk usung Nengah Tamba sebagai Cabup itu, 3 di antaranya merupakan parpol non parlemen: NasDem, Perindo, dan PKS.
Sedangkan 4 partai lagi dalam Koalisi Jembrana Maju ini punya kursi di DPRD Jem-brana hasil Pileg 2019, masing-maisng Golkar yang memiliki 6 kursi DPRD legislatif (17,14 persen suara parlemen), Gerindra yang berkekuatan 4 kursi legislatif (11,43 persen suara parlemen), Demokrat yang punya 3 kursi legislatif (8,57 persen suara parlemen), dan PPP yang punya 1 kursi legislatif (2,86 persen suara parlemen).
PDIP digadang-gadang akan usung pasangan Made Kembang Hartawan-I Ketut Su-giasa sebagai Cabup-Cawabup Jembrana ke Pilkada 2020. Namun, sejauh ini, re-komendasi Cabup-Cawabup Jembrana belum diturunkan DPP PDIP.
Menurut Kembang Hartawan, rekomendasi Cabup-Cawabup Jembrana masih dalam proses. "Belum ditentukan siapa-siapa. Ada mekanisme partai, survei, dan me-kanisme lainnya. Yang sekarang ini, komunikasi antar partai," tegas Kembang men-jawab NusaBali, Sabtu kemarin. *ode
1
Komentar