7 Masalah Hadang Pelabuhan Gunaksa
Catatan dalam uji coba Pelabuhan Antar Provinsi di lahan eks Galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, mulai dibeber oleh pengelola Kapal Roro (roll on-roll off) Nusa Jaya Abadi.
Pengelola Kapal Roro Beber Hasil Uji Coba Pelabuhan
SEMARAPURA, NusaBali
Dari uji coba itu, pengelola menemukan 7 (tujuh) poin persoalan. Temuan itu terungkap dalam rapat terbuka dengan menghadirkan unsur Pusat, Provinsi Bali dan lainnya, di Gedung Praja Mandala, Kantor Bupati Klungkung Selasa (2/8).
Rapat dipimpin Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, didampingi Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta. Perwakilan dari pusat, hadir Kasubdit Pelabuhan Penyeberangan, Direktrorat Prasarana Perhubungan Darat Johny Siagian. Rapat dipandu Kadishubkominfo KlungkungI Nengah Sukasta.
Tujuan rapat untuk percepatan operasional Pelabuhan Gunaksa. Salah satunya membahas pasca uji coba Pelabuhan Gunaksa, Rabu (1/6). Sesuai catatan dari pengelola Kapal Roro Nusa Nusa Jaya Abadi, yakni PT Pal Marine Service Cabang Padang Bay, Karangasem ada tujuh poin permasalahan di Pelabuhan Gunaksa.
Pertama, jarak pintu masuk dengan tempat dermaga (bersandar) cukup dekat sekitar 100 meter. Kondisi ini membuat gelombang laut langsung mengenai kapal. Draft kapal (badan kapal yang tenggelam) rendah sekitar 1,6-2 meter, sehingga sekecil apapun gelombang sangat memengaruhi gerakan kapal. Kapal pun jadi terombang-ambing pada saat sandar dan berisiko penumpang dan kendaraan rawan jatuh dan terpeleset.
Selain itu, pintu masuk pelabuhan terlalu sempit sehingga menyulitkan olah gerak kapal. Kondisi kolam untuk manuver kapal/berputar sudah mengalami pendangkalan. Hal itu terlihat pada saat baling-baling berputar muncul kepulan pasir. Penempatan bolder (tempat penambat) jarak antara satu dan lainnya terlalu jauh sehingga sulit menambatkan tali spring. Posisi MB (movable bridge) terlalu tinggi sehingga air surut dipastikan ramp door tidak dapat duduk dengan aman di MB. Fasilitas penunjang lainnya akses jalan dan fasilitasnya belum tersedia.
Dalam rapat juga dibahas mengenai akses jalur eksisting yang putus akibat terjangan muara Tukad Unda, Klungkung. Rapat selama 3 jam, dari pukul 09.30-12.30 Wita, belum keputusan jelas. Ditemui usai rapat, Bupati Suwirta mengaku, pihaknya bisa menarik dua titik persolan. Diantaranya, untuk jalur akses yang rusak itu akan digarap oleh Pemkab Klungkung. “Kita akan mencoba menggunakan dana APBD melalui anggaran tidak terduga,” katanya.
Kemudian mengenai catatan dari pihak pengelola kapal, itu perlu duduk bersama antara kapten kapal dengan konsultannya. Apalagi dari pihak konsultan sudah berani menjamin kajiannya benar. “Jadi, perlu menggelar rapat kecil di internal untuk mencari solusi, ” ujar Suwirta.
Kasubdit Pelabuhan Penyeberangan Direktorat Parsarana Perhubungan Darat Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Johny Siagian berharap, minimal 2016 ini Pelabuhan Gunaksa yang dibiayai dengan tiga sumber dana yakni APBN, Provinsi Bali dan APBD bisa beroperasi. “Kerusakan yang terjadi di laut maupun didarat akibat diterjang gelombang agar diperbaiki oleh pihak kontraktor, sebab masih masapemeliharaan setahun,” katanya. * w
SEMARAPURA, NusaBali
Dari uji coba itu, pengelola menemukan 7 (tujuh) poin persoalan. Temuan itu terungkap dalam rapat terbuka dengan menghadirkan unsur Pusat, Provinsi Bali dan lainnya, di Gedung Praja Mandala, Kantor Bupati Klungkung Selasa (2/8).
Rapat dipimpin Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, didampingi Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta. Perwakilan dari pusat, hadir Kasubdit Pelabuhan Penyeberangan, Direktrorat Prasarana Perhubungan Darat Johny Siagian. Rapat dipandu Kadishubkominfo KlungkungI Nengah Sukasta.
Tujuan rapat untuk percepatan operasional Pelabuhan Gunaksa. Salah satunya membahas pasca uji coba Pelabuhan Gunaksa, Rabu (1/6). Sesuai catatan dari pengelola Kapal Roro Nusa Nusa Jaya Abadi, yakni PT Pal Marine Service Cabang Padang Bay, Karangasem ada tujuh poin permasalahan di Pelabuhan Gunaksa.
Pertama, jarak pintu masuk dengan tempat dermaga (bersandar) cukup dekat sekitar 100 meter. Kondisi ini membuat gelombang laut langsung mengenai kapal. Draft kapal (badan kapal yang tenggelam) rendah sekitar 1,6-2 meter, sehingga sekecil apapun gelombang sangat memengaruhi gerakan kapal. Kapal pun jadi terombang-ambing pada saat sandar dan berisiko penumpang dan kendaraan rawan jatuh dan terpeleset.
Selain itu, pintu masuk pelabuhan terlalu sempit sehingga menyulitkan olah gerak kapal. Kondisi kolam untuk manuver kapal/berputar sudah mengalami pendangkalan. Hal itu terlihat pada saat baling-baling berputar muncul kepulan pasir. Penempatan bolder (tempat penambat) jarak antara satu dan lainnya terlalu jauh sehingga sulit menambatkan tali spring. Posisi MB (movable bridge) terlalu tinggi sehingga air surut dipastikan ramp door tidak dapat duduk dengan aman di MB. Fasilitas penunjang lainnya akses jalan dan fasilitasnya belum tersedia.
Dalam rapat juga dibahas mengenai akses jalur eksisting yang putus akibat terjangan muara Tukad Unda, Klungkung. Rapat selama 3 jam, dari pukul 09.30-12.30 Wita, belum keputusan jelas. Ditemui usai rapat, Bupati Suwirta mengaku, pihaknya bisa menarik dua titik persolan. Diantaranya, untuk jalur akses yang rusak itu akan digarap oleh Pemkab Klungkung. “Kita akan mencoba menggunakan dana APBD melalui anggaran tidak terduga,” katanya.
Kemudian mengenai catatan dari pihak pengelola kapal, itu perlu duduk bersama antara kapten kapal dengan konsultannya. Apalagi dari pihak konsultan sudah berani menjamin kajiannya benar. “Jadi, perlu menggelar rapat kecil di internal untuk mencari solusi, ” ujar Suwirta.
Kasubdit Pelabuhan Penyeberangan Direktorat Parsarana Perhubungan Darat Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Johny Siagian berharap, minimal 2016 ini Pelabuhan Gunaksa yang dibiayai dengan tiga sumber dana yakni APBN, Provinsi Bali dan APBD bisa beroperasi. “Kerusakan yang terjadi di laut maupun didarat akibat diterjang gelombang agar diperbaiki oleh pihak kontraktor, sebab masih masapemeliharaan setahun,” katanya. * w
1
Komentar