Dentuman Drum Jigu Buka Denpasar Festival XII
Gelaran akhir tahun Denpasar Festival (Denfest) XII 2019 telah dibuka secara res-mi Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di Monumen Catur Muka De-npasar, Sabtu (28/12) sore.
DENPASAR, NusaBali
Pembukaan Denfest XII ditandai dengan mendentumkan Drum Jigu yang dilakukan Walikota Rai Mantra bersama Wakil Walikota IGN Jaya Negara dan Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede.
Hadir dalam acara pembukaan Denfest kegiatan tahunan yang menjadi wahana kreativitas dan hiburan masyarakat Kota Denpasar serta sajian stand industri dan kuliner---kemarin sore, antara lain, Ambassador Vietnam Pham Vinh Quang, Kaja-ri Denpasar Luhur Istighfar, dan Forkopimda Kota Denpasar. Selain beragam atraksi kesenian Bali, dalam pembukaan Denfest kemarin juga ditampilkan pawai dari perwakilan Vietnam dan Inagurasi Symphony of Happiness.
Walikota Rai Mantra berharap kegiatan Denfest yang digelar rutin setahun sekali di akhir tahun ini dapat mendukung penguatan ekonomi orange. Harapan itu bisa ter-wujud dengan menggali potensi warisan budaya, seni, dan tradisi, sehingga mampu memberikan dukungan terhadap perekonomian. Selain itu, Denfest juga diharapkan mampu menjadi wahana penguatan Sister City. Hal ini terlihat dengan ikutnya de-legasi negara sahabat seperti Vietnam, Malaysia, dan Jepang.
Serangkaian dengan pembukaan Denfest kemarin sore, juga dilaksanakan launching Layanan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standar) BPD Bali, guna me-ndukung penerapan transaksi non tunai. QRIS BPD Bali ini adalah pembayaran non tunai dengan menggunakan sistem barkode.
“Dengan adanya kemudahan bertransaksi melalui QRIS BPD Bali dengan menggu-nakan beragam rekening bank dan aplikasi transaksi elektronik, diharapkan mampu memberikan dukungan terhadap peningkatan transaksi dan mendukung penguatan ekonomi orange yang mengkolaborasikan heritage, seni, budaya, dan kearifan lokal,” papar Rai Mantra.
Sementara, Bendesa Adat Denpasar, AA Ngurah Rai Sudarma, dalam laporanya menjelaskan, sejak transformasi dari Gajah Mada Town Festival 2009, Denfest te-rus meluaskan peran sebagai wahana kreatif bagi perayaan dan pengisahan dimensi heritage (kepusakaan), creativity (daya cipta), dan smartness (kecerdasan) yang berkembang di seluruh pelosok Denpasar. Memasuki tahun ke-12 pelaksanaannya, Denfes XII 2019 ini secara khusus menyuarakan ‘Happines is Our Responsibility’, yang bermakna sebagai ajakan bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan warga Den-pasar ditentukan dari, oleh, dan untuk kita semua.
“Mari bersatu-padu mendukung upaya ini dan terus tingkatkan kepedulian kepada lingkungan, dengan memeberi perhatian khusus pada pengurangan limbah dan penggunaan sampah plastik sekali pakai, yang telah dicanangkan (Gubernur Bali) sejak tahun lalu,” pinta Rai Sudarma.
Sementara itu, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya, menyatakan gelaran Denfest XII 2019 dikemas berbeda dari ta-hun-tahun sebelumnya. Denfest tahun ini bergerak dalam tema besar ‘Jentera Ke-bahagiaan’, yang menitikberatkan pada komitmen Pemkot Denpasar dalam meni-ngkatkan kebahagiaan masyarakatnya. Hal ini sejalan dengan indeks kebahagiaan Kota Denpasar tertinggi di Bali, yaitu 7,4. Kendati demikian, kata Eddy Mulya, Denfest tahun ini tetap menganut sistem bebas plastik dan menerapkan transaksi non tunai dengan menggandeng BPD Bali.
Beberapa program unggulan ditampilkan dalam Denfest XII yang berlangsung 28-31 Desember 2019 ini, antara lain, workshop pembuatan sedotan dan tote bag non plastik, upcycle T-Shirt, composting sampah rumah tangga, how to be happy relaksasi dan gaya hidup sehat urban, branding dan packaging. Selain itu, digelar pula Talkshow Nasional Refleksi 12 Tahun Denfest bersama Walikota Rai Mantra dan launching event pilar kebudayaan Denpasar.
“Talkshow berskala nasional ini menghadirkan Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra selaku tokoh sentral di balik lahirnya Denpasar Festival, untuk mengulas dan mengisahkan perjalanan 12 tahun Denfest sebagai wahana yang berkontribusi besar, balik secara kultural, sosial, maupun ekonomi bagi dunia orange economy di kota ini,” papar Eddy Mulya, yang kemarin didampingi Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan. *mis
Hadir dalam acara pembukaan Denfest kegiatan tahunan yang menjadi wahana kreativitas dan hiburan masyarakat Kota Denpasar serta sajian stand industri dan kuliner---kemarin sore, antara lain, Ambassador Vietnam Pham Vinh Quang, Kaja-ri Denpasar Luhur Istighfar, dan Forkopimda Kota Denpasar. Selain beragam atraksi kesenian Bali, dalam pembukaan Denfest kemarin juga ditampilkan pawai dari perwakilan Vietnam dan Inagurasi Symphony of Happiness.
Walikota Rai Mantra berharap kegiatan Denfest yang digelar rutin setahun sekali di akhir tahun ini dapat mendukung penguatan ekonomi orange. Harapan itu bisa ter-wujud dengan menggali potensi warisan budaya, seni, dan tradisi, sehingga mampu memberikan dukungan terhadap perekonomian. Selain itu, Denfest juga diharapkan mampu menjadi wahana penguatan Sister City. Hal ini terlihat dengan ikutnya de-legasi negara sahabat seperti Vietnam, Malaysia, dan Jepang.
Serangkaian dengan pembukaan Denfest kemarin sore, juga dilaksanakan launching Layanan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standar) BPD Bali, guna me-ndukung penerapan transaksi non tunai. QRIS BPD Bali ini adalah pembayaran non tunai dengan menggunakan sistem barkode.
“Dengan adanya kemudahan bertransaksi melalui QRIS BPD Bali dengan menggu-nakan beragam rekening bank dan aplikasi transaksi elektronik, diharapkan mampu memberikan dukungan terhadap peningkatan transaksi dan mendukung penguatan ekonomi orange yang mengkolaborasikan heritage, seni, budaya, dan kearifan lokal,” papar Rai Mantra.
Sementara, Bendesa Adat Denpasar, AA Ngurah Rai Sudarma, dalam laporanya menjelaskan, sejak transformasi dari Gajah Mada Town Festival 2009, Denfest te-rus meluaskan peran sebagai wahana kreatif bagi perayaan dan pengisahan dimensi heritage (kepusakaan), creativity (daya cipta), dan smartness (kecerdasan) yang berkembang di seluruh pelosok Denpasar. Memasuki tahun ke-12 pelaksanaannya, Denfes XII 2019 ini secara khusus menyuarakan ‘Happines is Our Responsibility’, yang bermakna sebagai ajakan bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan warga Den-pasar ditentukan dari, oleh, dan untuk kita semua.
“Mari bersatu-padu mendukung upaya ini dan terus tingkatkan kepedulian kepada lingkungan, dengan memeberi perhatian khusus pada pengurangan limbah dan penggunaan sampah plastik sekali pakai, yang telah dicanangkan (Gubernur Bali) sejak tahun lalu,” pinta Rai Sudarma.
Sementara itu, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya, menyatakan gelaran Denfest XII 2019 dikemas berbeda dari ta-hun-tahun sebelumnya. Denfest tahun ini bergerak dalam tema besar ‘Jentera Ke-bahagiaan’, yang menitikberatkan pada komitmen Pemkot Denpasar dalam meni-ngkatkan kebahagiaan masyarakatnya. Hal ini sejalan dengan indeks kebahagiaan Kota Denpasar tertinggi di Bali, yaitu 7,4. Kendati demikian, kata Eddy Mulya, Denfest tahun ini tetap menganut sistem bebas plastik dan menerapkan transaksi non tunai dengan menggandeng BPD Bali.
Beberapa program unggulan ditampilkan dalam Denfest XII yang berlangsung 28-31 Desember 2019 ini, antara lain, workshop pembuatan sedotan dan tote bag non plastik, upcycle T-Shirt, composting sampah rumah tangga, how to be happy relaksasi dan gaya hidup sehat urban, branding dan packaging. Selain itu, digelar pula Talkshow Nasional Refleksi 12 Tahun Denfest bersama Walikota Rai Mantra dan launching event pilar kebudayaan Denpasar.
“Talkshow berskala nasional ini menghadirkan Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra selaku tokoh sentral di balik lahirnya Denpasar Festival, untuk mengulas dan mengisahkan perjalanan 12 tahun Denfest sebagai wahana yang berkontribusi besar, balik secara kultural, sosial, maupun ekonomi bagi dunia orange economy di kota ini,” papar Eddy Mulya, yang kemarin didampingi Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan. *mis
Komentar