Masih Baru, Paras Gedung Maria Sudah Lepas
Tempelan gedung I Ketut Maria Tabanan mulai lepas.
TABANAN, NusaBali
Padahal renovasi gedung yang difungsikan untuk pementasan seni budaya tersebut baru rampung tahun 2018. Satu sisi, aset di bawah tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Tabanan ini memang belum memiliki anggaran pemeliharaan.
Yang rusak sebagian besar di paras yang sudah ditempel pada bagian saka bawah maupun dinding atas sebelah timur. Lepasnya tersebut sudah terjadi di beberapa titik.
Kepala Dinas LH Tabanan Made Subagia mengatakan terkait lepasnya ornamen di Gedung Maria sudah dicek. Dan memang benar ada tempelan yang lepas di beberapa bagian.
“Memang ada yang lepas. Ya diperkirakan perlu sekitar Rp 75 juta untuk pemeliharaan gedung, dan ini bukan untuk Gedung Maria saja tetapi untuk seluruh aset Dinas LH. Kami inventarisasi dulu di (anggaran) perubahan, karena di (anggaran) induk memang belum muncul,” ujarnya, Minggu (29/12).
Dikatakannya, selama ini untuk pengawasan kondisi gedung kesenian I Ketut Maria masih bekerjasama dengan pihak peminjam dalam bentuk perjanjian. Pascapeminjaman gedung, jika terjadi kerusakan maka peminjam bertanggung jawab dalam hal perbaikannya.
Sehingga setiap hendak digunakan pihaknya mengecek dulu kondisi gedung, begitu pun pascapeminjaman. “Jika ketahuan ada kerusakan pasca peminjaman, langsung kami meminta yang bersangkutan memperbaiki secara swadaya. Karena kami tidak punya anggaran pemeliharaan,” tegas Subagia.
Namun yang jadi persoalan, ketika ada oknum yang tidak sengaja merusak fasilitas, mungkin karena tertabrak atau aktivitas lainnya, tentunya harus menggunakan anggaran dari Dinas LH selaku pemilik aset. “Nah, kami akan coba ajukan ke pemerintah daerah untuk bisa mendapatkan anggaran pemeliharaan. Syukurnya kerusakannya masih skala kecil, tempelannya memang banyak yang lepas,” akunya.
Meskipun demikian pihaknya meminta kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga fasilitas umum, jangan sampai ada yang sengaja melakukan perusakan. “Mari kita sama-sama jaga aset, supaya Tabanan menjadi lebih baik,” tandasnya. *des
Yang rusak sebagian besar di paras yang sudah ditempel pada bagian saka bawah maupun dinding atas sebelah timur. Lepasnya tersebut sudah terjadi di beberapa titik.
Kepala Dinas LH Tabanan Made Subagia mengatakan terkait lepasnya ornamen di Gedung Maria sudah dicek. Dan memang benar ada tempelan yang lepas di beberapa bagian.
“Memang ada yang lepas. Ya diperkirakan perlu sekitar Rp 75 juta untuk pemeliharaan gedung, dan ini bukan untuk Gedung Maria saja tetapi untuk seluruh aset Dinas LH. Kami inventarisasi dulu di (anggaran) perubahan, karena di (anggaran) induk memang belum muncul,” ujarnya, Minggu (29/12).
Dikatakannya, selama ini untuk pengawasan kondisi gedung kesenian I Ketut Maria masih bekerjasama dengan pihak peminjam dalam bentuk perjanjian. Pascapeminjaman gedung, jika terjadi kerusakan maka peminjam bertanggung jawab dalam hal perbaikannya.
Sehingga setiap hendak digunakan pihaknya mengecek dulu kondisi gedung, begitu pun pascapeminjaman. “Jika ketahuan ada kerusakan pasca peminjaman, langsung kami meminta yang bersangkutan memperbaiki secara swadaya. Karena kami tidak punya anggaran pemeliharaan,” tegas Subagia.
Namun yang jadi persoalan, ketika ada oknum yang tidak sengaja merusak fasilitas, mungkin karena tertabrak atau aktivitas lainnya, tentunya harus menggunakan anggaran dari Dinas LH selaku pemilik aset. “Nah, kami akan coba ajukan ke pemerintah daerah untuk bisa mendapatkan anggaran pemeliharaan. Syukurnya kerusakannya masih skala kecil, tempelannya memang banyak yang lepas,” akunya.
Meskipun demikian pihaknya meminta kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga fasilitas umum, jangan sampai ada yang sengaja melakukan perusakan. “Mari kita sama-sama jaga aset, supaya Tabanan menjadi lebih baik,” tandasnya. *des
Komentar