Program Vaksinasi Tuntas, 71.075 Anjing Telah Tervaksin
Program vaksinasi massal hewan penular rabies (HPR) di Badung tahun 2019 telah tuntas.
MANGUPURA, NusaBali
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, total berhasil memvaksinasi 71.075 anjing di enam kecamatan se-Badung.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gede Asrama, Senin (30/12), menegaskan telah melakukan penyisiran ke rumah-rumah warga untuk melakukan vaksinasi. “Sudah selesai (program vaksinasi). Kami juga sudah melakukan penyisiran untuk HPR yang belum tervaksin,” ungkapnya.
Terkait estimasi jumlah HPR di Badung tahun ini, mencapai 86 ribu ekor. Jumlah tersebut menurun dari 2018 yang mencapai sekitar 92 ribu HPR. Namun populasi anjing masih berada pada urutan teratas, yakni sekitar 82 persen dari total 85 persen HPR yang berhasil divaksin. “Dari estimasi tersebut, kami berhasil memvaksin 71.075 anjing,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pemkab Badung dari awal menggeber program vaksinasi massal untuk mengantisipasi munculnya kasus rabies di Gumi Keris. Dalam vaksinasi massal HPR Pemkab Badung menerjunkan 100 orang petugas ke lapangan. Para petugas ini terbagi menjadi 20 tim, masing-masing tim terdiri dari lima orang. Para petugas ini menyusuri rumah-rumah penduduk.
Pemerintah berharap dengan vaksinasi ini kemungkinan kasus penularan rabies bisa ditekan semaksimal mungkin.
Sementara itu, untuk ketersediaan VAR, Kabupaten Badung terpaksa meminjam dari Pemprov Bali. Pasalnya persediaan VAR yang dianggarkan Rp 2 miliar tahun 2019 oleh Pemkab Badung tak mencukupi. Anggaran tersebut untuk pengadaan 7.843 vial VAR. “Pada September 2019 sudah menipis, sehingga Oktober mohon pinjam ke pemprov sebanyak 5.000 vial,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kesehatan Badung dr I Nyoman Gunarta saat dikonfirmasi terpisah usai rapat dengan Komisi IV DPRD Badung.
Menurut dr Gunarta yang juga Dirut RSD Mangusada Kabupaten Badung, tingginya kebutuhan VAR disebabkan beberapa faktor. Salah satunya kekhawatiran masyarakat setelah digigit HPR. “Walaupun hewannya sudah tervaksin rabies, tapi terkadang ada masyarakat yang khawatir dan meminta tetap diberikan VAR,” jelasnya.
Disinggung pengadaan tahun 2020 mendatang, pejabat asal Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, ini mengungkapkan sudah dianggarkan pada tahun 2020. Meski dengan anggaran yang kecil yakni Rp 1 miliar. “Ini untuk Anggaran Induk 2020 saja sebesar Rp 1 miliar,” ungkap dr Gunarta. *asa
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gede Asrama, Senin (30/12), menegaskan telah melakukan penyisiran ke rumah-rumah warga untuk melakukan vaksinasi. “Sudah selesai (program vaksinasi). Kami juga sudah melakukan penyisiran untuk HPR yang belum tervaksin,” ungkapnya.
Terkait estimasi jumlah HPR di Badung tahun ini, mencapai 86 ribu ekor. Jumlah tersebut menurun dari 2018 yang mencapai sekitar 92 ribu HPR. Namun populasi anjing masih berada pada urutan teratas, yakni sekitar 82 persen dari total 85 persen HPR yang berhasil divaksin. “Dari estimasi tersebut, kami berhasil memvaksin 71.075 anjing,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pemkab Badung dari awal menggeber program vaksinasi massal untuk mengantisipasi munculnya kasus rabies di Gumi Keris. Dalam vaksinasi massal HPR Pemkab Badung menerjunkan 100 orang petugas ke lapangan. Para petugas ini terbagi menjadi 20 tim, masing-masing tim terdiri dari lima orang. Para petugas ini menyusuri rumah-rumah penduduk.
Pemerintah berharap dengan vaksinasi ini kemungkinan kasus penularan rabies bisa ditekan semaksimal mungkin.
Sementara itu, untuk ketersediaan VAR, Kabupaten Badung terpaksa meminjam dari Pemprov Bali. Pasalnya persediaan VAR yang dianggarkan Rp 2 miliar tahun 2019 oleh Pemkab Badung tak mencukupi. Anggaran tersebut untuk pengadaan 7.843 vial VAR. “Pada September 2019 sudah menipis, sehingga Oktober mohon pinjam ke pemprov sebanyak 5.000 vial,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kesehatan Badung dr I Nyoman Gunarta saat dikonfirmasi terpisah usai rapat dengan Komisi IV DPRD Badung.
Menurut dr Gunarta yang juga Dirut RSD Mangusada Kabupaten Badung, tingginya kebutuhan VAR disebabkan beberapa faktor. Salah satunya kekhawatiran masyarakat setelah digigit HPR. “Walaupun hewannya sudah tervaksin rabies, tapi terkadang ada masyarakat yang khawatir dan meminta tetap diberikan VAR,” jelasnya.
Disinggung pengadaan tahun 2020 mendatang, pejabat asal Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, ini mengungkapkan sudah dianggarkan pada tahun 2020. Meski dengan anggaran yang kecil yakni Rp 1 miliar. “Ini untuk Anggaran Induk 2020 saja sebesar Rp 1 miliar,” ungkap dr Gunarta. *asa
1
Komentar