Satu Shortcut Ditarget Rampung 2017
Versi Sudikerta, dengan dibangunnya 4 shortcut, jarak tempuh Denpasar-Singaraja bisa dipangkas menjadi hanya 1,5 jam
Wagub Sudikerta Bebaskan Lahan buat 4 Shortcut Denpasar-Singaraja
DENPASAR, NusaBali
Desakan masyarakat supaya pemerintah memperpendek jarak tempuh Denpasar-Singaraja, segera bakal terealisasi. Kementerian Pekerjaan Umum telah menggarap Detail Engi-neering Design (DED) pembangunan Shortcut Candhi Kuning II. Nantinya, Shortcut Candi Kuning II (di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan) yang dirancang sepanjang 385 meter ditarget sudah selesai dibangun tahun 2017.
Secara keseluruhan, ada 10 shortcut senilai total Rp 2 triliun yang direncanakan dibangun sepanjang jalur Denpasar (Bali Selatan)-Singaraja (Buleleng, Bali Utara). Namun, dari 10 shortcut yang direncanakan tersebut, hanya 4 shortcut di antaranya yang memungkinkan untuk segera dibangun. Sedangkan sisanya, masih memiliki permasalahan terkait kelanda-ian yang melebihi 10 persen.
Nah, Shortcut Candi Kuning II yang ditarget rampung tahun 2017 ini merupakan bagian dari 4 shortcut yang memungkinkan segera dibangun di sepanjang jalur Denpasar-Singaraja. Terkait masalah shortcut jalur Denpasar-Singaraja ini, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII, Sayeful Anwar, melakukan pemaparan di Ruang Rapat Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa(2/8). Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub Ketut Sudikerta hadir langsung dalam acara pemaparan oleh Sayeful Anwar.
Sayeful Anwar menyatakan, pembebasan lahan yang belum terselesaikan sampai saat ini, menjadi kendala tersendiri untuk pembangunan short cut di jalur Denpasar-Singaraja. Pihaknya pun mengharapkan masukan-masukan dari instansi terkait, sehingga dapat segera memperoleh solusi.
Dengan terbangunnya shortcut, nantinya bukan hanya jarak tempuh Denpasar-Singaraja yang praktis bisa dipangkas alias dipersingkat. Keberadaan shortcut juga diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalulintas.
Sedangkan Gubernur Pastika menyatakan minimal satu dari 4 shortcut yang memung-kinkan dibangun dalam waktu dekat akan segera diwujudkan tahun 2017. “Minimal satu shortcut itu selesai-lah. Ini sudah sangat lama kita wacanakan, namun sampai sekarang belum ada realisasi. Sedangkan shortcut yang lainnya menyusul, bersamaan dengan upaya-upaya penyelesaian masalah seperti pembebasan lahan,” jelas Pastika.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Provinsi Bali, I Nyoman Astawa Riadi, menyatakan Shortcut Candi Kuning II kini sudah dalam tahap penggarapan DED. Kepada NusaBali, Astawa Riadi mengatakan ada 4 shortcut yang dicanangkan segera dibangun di sepanjang jalur Denpasar-Singaraja.
Pertama, Shortcut Candi Kuning I di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Shortcut Candi Kuning I direncanakan sepanjang 749 meter, lokasinya sebelum (sebelah selatan) Perempatan Kebun Raya Bedugul di Desa Candi Kuning. Kedua, Shortcut Candi Kuning II di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti. Shortcut Candi Kuning II dirancang sepanjang 385 meter, yang posisinya di jalan turunan objek wisata Danau Beratan, Bedugul, Kecamatan Baturiti.
Ketiga, Shortcut Sukasada I di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, dengan panjang 378 meter. Keempat, shortcut Sukasada II yang lokasinya tidak jauh dari Shortcut Sukasada I. Untuk shortcut Sukasada II ini dirancang dengan panjang mencapai 402 meter.
“Sekarang baru Shortcut Candi Kuning II yang sudah ada penggarapan DED-nya. Sebab, Shortcut Candi Kuning II manjadi prioritas oleh pusat. Kalau yang lainnya, akan dibangun belakangan,” ujar Astawa Riadi yang ditemui NusaBali di Kantor Gubernur Bali, Selasa siang.
Astawa Riadi menyebutkan, Shortcut Candi Kuning II dirancang sepanjang 385 meter dengan lebar Rumija (ruang milik jalan) 15 meter. “Bersih lebar jalannya nanti sekitar 12 meter. Kalau sama got di kiri-kanan jalan, lebar totalnya sekitar 15 meter. Semua shortcut yang dirancang lebarnya 15 meter. Judulnya itu Shorcut Mengwitani-Singaraja,” ujar birokrat asal Desa Lebih, Kecamatan Gianyar yang mantan Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali ini.
Menurut Astawa Riadi, sebelum ditetapkan penggarapan DED, sudah dilaksanakan FS (feasibility study) untuk 4 paket shorcut sepanjang jalur Denpasar-Singaraja. Soal anggaran, Astawa Riadi tidak ingat angkanya. Sebab, dana pembangunan fisik termasuk FS dan DED, semuanya bersumber dari APBN. “Yang jelas, ini proyek Kementerian PU. Sebab, Jalan Mengwitani-Singaraja ini kan jalan nasional,” tegas Astawa Riadi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengatakan pembangunan shortcut di sepanjang jalur Denpasar-Singaraja akan memangkas kelokan-kelokan yang selama ini menjadikan jarak tempuh sangat panjang dan lama. Sekarang, tinggal membebaskan lahan untuk pembangunan shortcut.
“Lahan yang kita pakai nanti, ada lahan aset pemerintah daerah, kemungkinan ada juga lahan milik masyarakat. Pembebasan lahan ini biasanya agak lama,” ujar Sudikerta seraya menyebutkan pihaknya segera akan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Bali untuk pembebasan lahan.
Sudikerta menyebutkan, hitung-hitungan Pemprov Bali, pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk 4 shortcut sepanjang jalur Denpasar-Singaraja mencapai sekitar 28.710 meter persegi. Rinciannya shortcut Candi Kuning I butuh pembebasan lahan seluas 11.235 meter persegi, shortcut Candi Kuning II perlu lahan 5.775 meter persegi, shortcut Sukasada I perlu lahan 5.670 meter persegi, dan shortcut Sukasada II membutuhkan lagan 6.030 meter persegi.
”Kalau pembangunan fisiknya bisa cepat, tapi berdasarkan pengalaman selama ini, pembebasan lahan jadi kendala. Kita punya pengalaman susah pembebasan lahan kalau untuk bangunan infrastruktur jalan. Kita pernah mengembalikan dana pusat Rp 250 miliar untuk bangun jalan, karena pembebasan lahannya terkendala,” ujar Sudikerta saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.
Sudikerta mengatakan, 4 paket shorcut sepanjang jalur Denpasar-Singaraja ini bukan termasuk dalam paket-paket program ruas jalan tol senilai Rp 30 triliun yang pernah diusulkan ke pusat. “Shortcut ini bukan bagian paket jalan tol yang kita usulkan sebelumnya. Beda lagi ini,” ujar Sudikerta yang juga Ketua DPD I Golkar Bali.
Menurut Sudikerta, shorcut yang dibangun ini nantinya akan memangkas jarak tempuh Denpasar Singaraja yang panjangnya menvapai 78 kilometer. Selama ini, jarak tempuh Denpasar-Singaraja melalui Bedugul ditempuh dalam 2-3 jam. Nah, dengan adanya 4 shortcut yang akan dibangun tersebut, diharapkan jarak tempuh Denpasar-Singaraja terpangkas menjadi hanya 1,5 jam. * nat
DENPASAR, NusaBali
Desakan masyarakat supaya pemerintah memperpendek jarak tempuh Denpasar-Singaraja, segera bakal terealisasi. Kementerian Pekerjaan Umum telah menggarap Detail Engi-neering Design (DED) pembangunan Shortcut Candhi Kuning II. Nantinya, Shortcut Candi Kuning II (di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan) yang dirancang sepanjang 385 meter ditarget sudah selesai dibangun tahun 2017.
Secara keseluruhan, ada 10 shortcut senilai total Rp 2 triliun yang direncanakan dibangun sepanjang jalur Denpasar (Bali Selatan)-Singaraja (Buleleng, Bali Utara). Namun, dari 10 shortcut yang direncanakan tersebut, hanya 4 shortcut di antaranya yang memungkinkan untuk segera dibangun. Sedangkan sisanya, masih memiliki permasalahan terkait kelanda-ian yang melebihi 10 persen.
Nah, Shortcut Candi Kuning II yang ditarget rampung tahun 2017 ini merupakan bagian dari 4 shortcut yang memungkinkan segera dibangun di sepanjang jalur Denpasar-Singaraja. Terkait masalah shortcut jalur Denpasar-Singaraja ini, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII, Sayeful Anwar, melakukan pemaparan di Ruang Rapat Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa(2/8). Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub Ketut Sudikerta hadir langsung dalam acara pemaparan oleh Sayeful Anwar.
Sayeful Anwar menyatakan, pembebasan lahan yang belum terselesaikan sampai saat ini, menjadi kendala tersendiri untuk pembangunan short cut di jalur Denpasar-Singaraja. Pihaknya pun mengharapkan masukan-masukan dari instansi terkait, sehingga dapat segera memperoleh solusi.
Dengan terbangunnya shortcut, nantinya bukan hanya jarak tempuh Denpasar-Singaraja yang praktis bisa dipangkas alias dipersingkat. Keberadaan shortcut juga diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalulintas.
Sedangkan Gubernur Pastika menyatakan minimal satu dari 4 shortcut yang memung-kinkan dibangun dalam waktu dekat akan segera diwujudkan tahun 2017. “Minimal satu shortcut itu selesai-lah. Ini sudah sangat lama kita wacanakan, namun sampai sekarang belum ada realisasi. Sedangkan shortcut yang lainnya menyusul, bersamaan dengan upaya-upaya penyelesaian masalah seperti pembebasan lahan,” jelas Pastika.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Provinsi Bali, I Nyoman Astawa Riadi, menyatakan Shortcut Candi Kuning II kini sudah dalam tahap penggarapan DED. Kepada NusaBali, Astawa Riadi mengatakan ada 4 shortcut yang dicanangkan segera dibangun di sepanjang jalur Denpasar-Singaraja.
Pertama, Shortcut Candi Kuning I di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Shortcut Candi Kuning I direncanakan sepanjang 749 meter, lokasinya sebelum (sebelah selatan) Perempatan Kebun Raya Bedugul di Desa Candi Kuning. Kedua, Shortcut Candi Kuning II di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti. Shortcut Candi Kuning II dirancang sepanjang 385 meter, yang posisinya di jalan turunan objek wisata Danau Beratan, Bedugul, Kecamatan Baturiti.
Ketiga, Shortcut Sukasada I di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, dengan panjang 378 meter. Keempat, shortcut Sukasada II yang lokasinya tidak jauh dari Shortcut Sukasada I. Untuk shortcut Sukasada II ini dirancang dengan panjang mencapai 402 meter.
“Sekarang baru Shortcut Candi Kuning II yang sudah ada penggarapan DED-nya. Sebab, Shortcut Candi Kuning II manjadi prioritas oleh pusat. Kalau yang lainnya, akan dibangun belakangan,” ujar Astawa Riadi yang ditemui NusaBali di Kantor Gubernur Bali, Selasa siang.
Astawa Riadi menyebutkan, Shortcut Candi Kuning II dirancang sepanjang 385 meter dengan lebar Rumija (ruang milik jalan) 15 meter. “Bersih lebar jalannya nanti sekitar 12 meter. Kalau sama got di kiri-kanan jalan, lebar totalnya sekitar 15 meter. Semua shortcut yang dirancang lebarnya 15 meter. Judulnya itu Shorcut Mengwitani-Singaraja,” ujar birokrat asal Desa Lebih, Kecamatan Gianyar yang mantan Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali ini.
Menurut Astawa Riadi, sebelum ditetapkan penggarapan DED, sudah dilaksanakan FS (feasibility study) untuk 4 paket shorcut sepanjang jalur Denpasar-Singaraja. Soal anggaran, Astawa Riadi tidak ingat angkanya. Sebab, dana pembangunan fisik termasuk FS dan DED, semuanya bersumber dari APBN. “Yang jelas, ini proyek Kementerian PU. Sebab, Jalan Mengwitani-Singaraja ini kan jalan nasional,” tegas Astawa Riadi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengatakan pembangunan shortcut di sepanjang jalur Denpasar-Singaraja akan memangkas kelokan-kelokan yang selama ini menjadikan jarak tempuh sangat panjang dan lama. Sekarang, tinggal membebaskan lahan untuk pembangunan shortcut.
“Lahan yang kita pakai nanti, ada lahan aset pemerintah daerah, kemungkinan ada juga lahan milik masyarakat. Pembebasan lahan ini biasanya agak lama,” ujar Sudikerta seraya menyebutkan pihaknya segera akan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Bali untuk pembebasan lahan.
Sudikerta menyebutkan, hitung-hitungan Pemprov Bali, pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk 4 shortcut sepanjang jalur Denpasar-Singaraja mencapai sekitar 28.710 meter persegi. Rinciannya shortcut Candi Kuning I butuh pembebasan lahan seluas 11.235 meter persegi, shortcut Candi Kuning II perlu lahan 5.775 meter persegi, shortcut Sukasada I perlu lahan 5.670 meter persegi, dan shortcut Sukasada II membutuhkan lagan 6.030 meter persegi.
”Kalau pembangunan fisiknya bisa cepat, tapi berdasarkan pengalaman selama ini, pembebasan lahan jadi kendala. Kita punya pengalaman susah pembebasan lahan kalau untuk bangunan infrastruktur jalan. Kita pernah mengembalikan dana pusat Rp 250 miliar untuk bangun jalan, karena pembebasan lahannya terkendala,” ujar Sudikerta saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.
Sudikerta mengatakan, 4 paket shorcut sepanjang jalur Denpasar-Singaraja ini bukan termasuk dalam paket-paket program ruas jalan tol senilai Rp 30 triliun yang pernah diusulkan ke pusat. “Shortcut ini bukan bagian paket jalan tol yang kita usulkan sebelumnya. Beda lagi ini,” ujar Sudikerta yang juga Ketua DPD I Golkar Bali.
Menurut Sudikerta, shorcut yang dibangun ini nantinya akan memangkas jarak tempuh Denpasar Singaraja yang panjangnya menvapai 78 kilometer. Selama ini, jarak tempuh Denpasar-Singaraja melalui Bedugul ditempuh dalam 2-3 jam. Nah, dengan adanya 4 shortcut yang akan dibangun tersebut, diharapkan jarak tempuh Denpasar-Singaraja terpangkas menjadi hanya 1,5 jam. * nat
Komentar