Koster dan Keluarga Rayakan Malam Tahun Baru di Desa Sembiran
Nonton Pentas Seni Bersama Warga
Gubernur Bali Wayan Koster bersama keluarga kembali merayakan pergantian tahun secara sederhana di kampung halamannya, Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Selasa (31/12) malam.
SINGARAJA, NusaBali
Kegiatan diisi dengan acara nonton bareng bareng bersama warga pentas seni dan hiburan di Gedung Serbaguna Wukir Samirana, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah Gubernur Koster.
Pantauan NusaBali, Gubernur Koster bersama keluarga menikmati pentas hiburan, yang antara lain menampilkan Navicula Band dan Lolot Band, hingga selesai pada Rabu (1/1) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita. Gubernur Koster sempat menandai penyambutan pergantian tahun dengan tiup terompet besama-sama warga, tepat pukul 00.00 Wita.
Pentas hiburan untuk menyambut Tahun Baru 2020 itu sendiri digelar oleh Karang Taruna Wira Dharma, Desa Sembiran. Acara hiburan malam itu, mulai dari kesenian tari-tarian hingga pentas musik. Warga Desa Sembiran ketog semprong (berduyun-duyun) datang ke Gedung Serbaguna Wukir Samirana, untuk nonton pentas hiburan malam pergantian tahun yang dibuka langsung Gubernur Koster tersebut.
Dalam acara tersebut, Gubernur Koster datang bersama kedua putrinya, Ni Putu Ditha Dewi dan Ni Made Wibhuti Bhawani. Sedangkan sang istri, Ni Putu Putri Suastini, tidak ikut mendampingi ke acara pentas hiburan. Pasalnya, Putri Suastini yang dikenal sebagai seniwati multitalenta sibuk menerima tamu di kediamannya hingga larut malam.
Sedianya, acara hiburan malam pergantian tahun di Desa Semburan ini akan dibuka oleh Ny Suastini Koster, Selasa petang pukul 18.00 Wita. Namun, karena tamu yang datang ke kediamannya masih cukup banyak, maka acara pembukaan pentas hiburan akhirnya dilakukan sendiri oleh Gubernur Koster, Selasa malam pukul 20.00 Wita.
“Ya, tadinya ibu (Ny Suastini Koster, Red) yang mau membuka acara. Tetapi, karena tamunya cukup banyak, beliau tidak bisa hadir. Akhirnya bapak (Gubernur Koster) yang membuka,” ungkap Ketua Karang Taruna Wira Dharma Desa Sembiran, Wayan Edi Gunawan, kepada NusaBali.
Menurut Edi Gunawan, pentas kesenian dan hiburan yang digelar menyambut pergantian tahun ini disokong penuh oleh istri Gubernur, Ny Suastini Koster. Mulanya, kata dia, acara akan digelar sederhana dengan menampilkan kesenian lokal seperti Joged Bumbung dan Genjek. Namun, setelah berkoordinasi dengan Ny Suastini Koster, acara disupport istri Gubernur dengan mendatangkan artis-artis Pop Bali, seperti Gek Tria, Navitula Band, dan Lolot Band. “Ini acara pertama dalam penyambutan tahun baru. Kami ingin membangkitkan kembali Karang Taruna yang selama ini sempat vakum,” kata Edi Gunawan.
Sedangkan Perbekel Sembiran, Nengah Sriada, mengatakan masyarakat Desa Sembiran sangat antusias ikut merayakan pergantian tahun bersama Gubernur Koster. Karena itu, kegiatan yang digagas Karang Taruna ini disuport penuh oleh Gubernur Bali yang kebetulan asal Desa Sembiran.
“Pak Gubernur Koster yang mendatangkan artis Bali dan mendukung penuh acaranya. Kalau tahun-tahun sebelumnya, memang ada acara penyambutan tahun baru, tetapi itu dilakukan oleh Suka Duka Desa Sembiran yang ada di Denpasar. Tapi sekarang dilaksanakan oleh Karang Taruna,” jelas Nengah Sriana.
Nengah Sariana terus terang mengatakan perayaan pergantian tahun kali ini terasa sangat istimewa, dengan kehadiran Gubernur Koster berserta keluarga. “Ini istimewa. Mungkin cuma satu-satunya di Bali, hanya di Desa Sembiran saja acara malam pergantian tahun yang dirayakan bersama Gubernur," kata Perbekel yang mantan Guru SMEA Negeri Singaraja ini.
Sementara itu, Gubernur Koster berpesan kepada seluruh masyarakat Desa Sembiran agar tetap menjaga konsep menyama braya untuk menuju Bali yang lebih maju. “Bali harus maju di era melinial ini. Masyarakat harus kompak bersatu dalam mendukung pembangunan Bali sesuai visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” tandas Koster.
Menurut Koster, ini untuk kedua kali dirinya merayakan malam pergantian tahun bersama masyarakat Desa Sembiran, sejak dilantik sebagai Gubernur Bali, 5 September 2018 lalu. "Karena tugas dan jadwal sebagai Gubernur sangat padat, bahkan jika tugas ke Buleleng saja, saya harus langsung balik ke Denpasar. Makanya, pada akhir tahun, saya rayakan bersama masyarakat desa. Ini juga atas saran istri,” tandas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Dalam kesempatan itu, Koster mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali, khususnya Desa Sembiran, karena berkat doa mereka, dirinya bisa melaksanakan amanat sebagai Gubernur Bali. "Berkat doa itu, saya bersama keluarga selalu dalam keadaan sehat, sehingga bisa bekerja dengan baik untuk masyarakat Bali. Beberapa hasilnya sudah dirasakan masyarakat, termasuk dengan diresmikannya Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6 (di jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul,” terang Koster.
Di sisi lain, kedua putri Gubernur Koster, Ni Putu Ditha Dewi dan Ni Made Wibhuti Bhawani, terlihat sangat menikmati pentas hiburan perayaan pergantian tahun di Desa Sembiran, malam itu. Kedsua remaja perempuan ini tidak berajak dari tempat duduknya sejak acara dimulai hingga selesai. Si sulung Putu Ditha Dewi yang tadinya duduk di deratan bangku kedua bersama adiknya, sempat pindah duduk ke sisi ayahnya di derean bangku depan.
Kepada NusaBali seusai acara, Putu Ditha Dewi mengakui menikmati hiburan kesenian, termasuk pentas musik malam itu. Ditha Dewi pun tidak merasa jauh dari hingar bingar perayaan malam pergantian tahun. “Ya, tadi acara bagus-bagus. Saya sudah biasa di kampung merayakan pergantian tahun. Sejak 2009, saya selalu di kampung rayakan pergantian tahun,” tutur mahasiswi UI, Jakarta ini. *k19
Pantauan NusaBali, Gubernur Koster bersama keluarga menikmati pentas hiburan, yang antara lain menampilkan Navicula Band dan Lolot Band, hingga selesai pada Rabu (1/1) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita. Gubernur Koster sempat menandai penyambutan pergantian tahun dengan tiup terompet besama-sama warga, tepat pukul 00.00 Wita.
Pentas hiburan untuk menyambut Tahun Baru 2020 itu sendiri digelar oleh Karang Taruna Wira Dharma, Desa Sembiran. Acara hiburan malam itu, mulai dari kesenian tari-tarian hingga pentas musik. Warga Desa Sembiran ketog semprong (berduyun-duyun) datang ke Gedung Serbaguna Wukir Samirana, untuk nonton pentas hiburan malam pergantian tahun yang dibuka langsung Gubernur Koster tersebut.
Dalam acara tersebut, Gubernur Koster datang bersama kedua putrinya, Ni Putu Ditha Dewi dan Ni Made Wibhuti Bhawani. Sedangkan sang istri, Ni Putu Putri Suastini, tidak ikut mendampingi ke acara pentas hiburan. Pasalnya, Putri Suastini yang dikenal sebagai seniwati multitalenta sibuk menerima tamu di kediamannya hingga larut malam.
Sedianya, acara hiburan malam pergantian tahun di Desa Semburan ini akan dibuka oleh Ny Suastini Koster, Selasa petang pukul 18.00 Wita. Namun, karena tamu yang datang ke kediamannya masih cukup banyak, maka acara pembukaan pentas hiburan akhirnya dilakukan sendiri oleh Gubernur Koster, Selasa malam pukul 20.00 Wita.
“Ya, tadinya ibu (Ny Suastini Koster, Red) yang mau membuka acara. Tetapi, karena tamunya cukup banyak, beliau tidak bisa hadir. Akhirnya bapak (Gubernur Koster) yang membuka,” ungkap Ketua Karang Taruna Wira Dharma Desa Sembiran, Wayan Edi Gunawan, kepada NusaBali.
Menurut Edi Gunawan, pentas kesenian dan hiburan yang digelar menyambut pergantian tahun ini disokong penuh oleh istri Gubernur, Ny Suastini Koster. Mulanya, kata dia, acara akan digelar sederhana dengan menampilkan kesenian lokal seperti Joged Bumbung dan Genjek. Namun, setelah berkoordinasi dengan Ny Suastini Koster, acara disupport istri Gubernur dengan mendatangkan artis-artis Pop Bali, seperti Gek Tria, Navitula Band, dan Lolot Band. “Ini acara pertama dalam penyambutan tahun baru. Kami ingin membangkitkan kembali Karang Taruna yang selama ini sempat vakum,” kata Edi Gunawan.
Sedangkan Perbekel Sembiran, Nengah Sriada, mengatakan masyarakat Desa Sembiran sangat antusias ikut merayakan pergantian tahun bersama Gubernur Koster. Karena itu, kegiatan yang digagas Karang Taruna ini disuport penuh oleh Gubernur Bali yang kebetulan asal Desa Sembiran.
“Pak Gubernur Koster yang mendatangkan artis Bali dan mendukung penuh acaranya. Kalau tahun-tahun sebelumnya, memang ada acara penyambutan tahun baru, tetapi itu dilakukan oleh Suka Duka Desa Sembiran yang ada di Denpasar. Tapi sekarang dilaksanakan oleh Karang Taruna,” jelas Nengah Sriana.
Nengah Sariana terus terang mengatakan perayaan pergantian tahun kali ini terasa sangat istimewa, dengan kehadiran Gubernur Koster berserta keluarga. “Ini istimewa. Mungkin cuma satu-satunya di Bali, hanya di Desa Sembiran saja acara malam pergantian tahun yang dirayakan bersama Gubernur," kata Perbekel yang mantan Guru SMEA Negeri Singaraja ini.
Sementara itu, Gubernur Koster berpesan kepada seluruh masyarakat Desa Sembiran agar tetap menjaga konsep menyama braya untuk menuju Bali yang lebih maju. “Bali harus maju di era melinial ini. Masyarakat harus kompak bersatu dalam mendukung pembangunan Bali sesuai visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” tandas Koster.
Menurut Koster, ini untuk kedua kali dirinya merayakan malam pergantian tahun bersama masyarakat Desa Sembiran, sejak dilantik sebagai Gubernur Bali, 5 September 2018 lalu. "Karena tugas dan jadwal sebagai Gubernur sangat padat, bahkan jika tugas ke Buleleng saja, saya harus langsung balik ke Denpasar. Makanya, pada akhir tahun, saya rayakan bersama masyarakat desa. Ini juga atas saran istri,” tandas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Dalam kesempatan itu, Koster mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali, khususnya Desa Sembiran, karena berkat doa mereka, dirinya bisa melaksanakan amanat sebagai Gubernur Bali. "Berkat doa itu, saya bersama keluarga selalu dalam keadaan sehat, sehingga bisa bekerja dengan baik untuk masyarakat Bali. Beberapa hasilnya sudah dirasakan masyarakat, termasuk dengan diresmikannya Shortcut Titik 3-4 dan Titik 5-6 (di jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul,” terang Koster.
Di sisi lain, kedua putri Gubernur Koster, Ni Putu Ditha Dewi dan Ni Made Wibhuti Bhawani, terlihat sangat menikmati pentas hiburan perayaan pergantian tahun di Desa Sembiran, malam itu. Kedsua remaja perempuan ini tidak berajak dari tempat duduknya sejak acara dimulai hingga selesai. Si sulung Putu Ditha Dewi yang tadinya duduk di deratan bangku kedua bersama adiknya, sempat pindah duduk ke sisi ayahnya di derean bangku depan.
Kepada NusaBali seusai acara, Putu Ditha Dewi mengakui menikmati hiburan kesenian, termasuk pentas musik malam itu. Ditha Dewi pun tidak merasa jauh dari hingar bingar perayaan malam pergantian tahun. “Ya, tadi acara bagus-bagus. Saya sudah biasa di kampung merayakan pergantian tahun. Sejak 2009, saya selalu di kampung rayakan pergantian tahun,” tutur mahasiswi UI, Jakarta ini. *k19
1
Komentar