Tokoh Golkar Deklarasikan Jaya Negara
Tjok Pemecutan: Jaya Negara-Ngurah Gede Layak Pimpin Denpasar
IGN Jaya Negara sudah dipanggil ‘Walikota Denpasar’ saat naik podium bersama I Gusti Ngurah Gede di Puri Pemecutan kemarin
DENPASAR, NusaBali
Langkah politik mengejutkan dilakukan sesepuh Golkar, Ida Tjokorda Pemecutan XI, jelang Pilkada Denpasar 2020. Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali ini justru deklarsikan dua kader PDIP, I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Gusti Ngurah Gede, sebagai pasangan Calon Walikota (Cawali)-Calon Wakil Walikota (Cawawali) Denpasar, Kamis (2/1).
Aksi spontanitas mendeklarasikan paket Jaya Negara-Ngurah Gede ini dilakukan Tjok Pemecutan saat acara penyerahan penghargaan kepada Ida Tjokorda Ngurah Gede Pemecutan X oleh DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Bali dan sekaligus peringatan HUT ke-63 LVRI di Puri Pemecutan, Jalan Thamrin Nomor 2 Denpasar Barat, Kamis pagi. Kebetulan, dalam acara tersebut, LVRI Provinsi Bali dan Puri Pemecutan juga mengundang IGN Jaya Negara selaku Wakil Walikota Denpasar dan I Gusti Ngurah Gede selaku Ketua DPRD Denpasar 2019-2024.
Nah, saat Tjok Pemecutan didaulat menyampaikan sekapur sirih dalam acara penyerahan penghargaan dan potong tumpeng HUT LVRI tersebut, panglingsir Puri Pemecutan ini langsung meminta Jaya Negara dan Ngurah Gede agar naik ke podium. Bahkan, Tjok Pemecutan langsung memanggil Jaya Negara sebagai ‘Bapak Walikota Denpasar’. “Bapak Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara mohon naik ke sini (podium),” pinta Tjok Pemecutan.
Kemudian, setelah Jaya Negara dan Ngurah Gede naik ke podium, Tjok Pemecutan menegaskan dirinya sudah siap memberikan dukungan buat pasangan yang digadang-gadang bakal diusung PDIP sebagai Cawali-Cawawali ini di Pilkada Denpasar 2020 mendatang. Tjok Pemecutan tidak masalah memberikan dukungan kepada kader PDIP, meskipun dirinya adalah kader Golkar.
“Saya sejak awal sudah komitmen mendukung I Gusti Ngurah Jaya Negara sebagai Calon Walikota Denpasar. Kalau bisa, wakilnya nanti adalah I Gusti Ngurah Gede,” tegas Tjok Pemecutan.
IGN Jaya Negara adalah politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Sekretaris DPD PDIP Bali. Jaya Negara sudah dua setengah periode menjabat Wakil Walikota Denpasar mendampingi IB Rai Dharmawijaya Mantra (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021).
Sedangkan Ngurah Gede adalah politisi asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Denpasar. Ngurah Gede juga sudah tiga periode menjabat Ketua DPRD Denpasar (2009-2014, 2014-2019, 2019-2024).
Tjok Pemecutan menyebutkan, soal nanti paket Jaya Negara-Ngurah Gede dapat rekomendasi atau tidak sebagai Cawali-Cawawali Denpasar ke Pilkada 2020, itu diserahkan sepenuhnya kepada induk partai mereka, PDIP. “Bapak dan hadirin di sini, warga Denpasar, saya harapkan dukung beliau-beliau ini (Jaya Negara-Ngurah Gede, Red). Soal rekomendasi, terserah keputusan induk partainya. Sebab, saya tidak punya kewenangan intervensi,” tandas Tjok Pemecutran disambut tepuk tangan hadirin.
Usai acara penyerahan penghargaan dan potong tumpeng HUT LVRI kemarin, Tjok Pemecutan terang-terangan menegaskan bahwa yang layak tampil sebagai pemimpin adalah pasangan Purusa (laki-laki). Sosok Jaya Negara dan Ngurah Gede dianggap punya kapasitas untuk memimpin Denpasar, karena sudah memiliki pengalaman di pemerintahan.
“Saya sangat hormat dengan Pahlawan Emansipasi Wanita, Raden Ajeng Kartini. Namun, untuk kepemimpinan di Denpasar, saya berharap pasangan Purasa yang tampil, karena tantangan ke depan sangat komplek dan global,” papar mantan Ketua DPRD Badung dan anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali di era Orde Baru ini.
Sementara itu, IGN Jaya Negara menyatakan dukungan Tjok Pemecutan terhadap paket Jaya Negara-Ngurah Gede merupakan bentuk aspirasi tokoh dan krama Denpasar. “Bagi saya pribadi ini adalah aspirasi dan pikiran seorang tokoh Denpasar yang saya apresiasi. Namun, sebagai kader partai, tentunya saya masih mengikuti proses dan mekanisme di partai,” ujar Jaya Negara saat dikonfirmasi NusaBali terkait deklarasi ala Cok Pemecutan.
Jaya Negara menegaskan, sampai saat ini rekomendasi pasangan Cawali-Cawawali Denpasar untuk Pilkada 2020 masih menunggu keputusan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. “DPC PDIP Denpasar sampai saat ini masih menunggu rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP, Ibu Megawati,” tegas akak kandung dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga ini.
Jaya Negara sendiri sudah hampir pasti akan diusung PDIP sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. Calon tandemnya di posisi Cawawali, ada 2 orang, yakni I Gusti Ngurah Gede dan I Kadek Agus Arya Wibawa. Yang disebut belakanga, Arya Wibawa, merupakan politisi asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Denpasar dan sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar.
Dalam Pilkada Denpasar 2020 mendatang, PDIP bakal tarung head to head menghadapi parpol koalisi yang dimotori Golkar. Parpol koalisi digadang-gadang akan mengusung pasanga AA Ngurah Manik Danendra-I Wayan Mariyana Wandira (Paket Mandara) sebagai Cawali-Cawawali Denpasar.
AA Ngurah Manik Danendra adalah kandidat non kader dari Puri Tegal, Denpasar Barat. Tokoh puri yang kesehariannya berprofesi sebagai notaris ini diskenariokan menempati posisi Cawali Denpasar dalam Paket Mandara. Sedangkan Wayan Mariyana Wandira adalah politisi asal Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini Ketua DPD II Golkar Denpasar dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Denpasar dua kali periode. Mariyana Mandara diproyeksikan tempati posisi Cawawali dalam Paket Mandara. *nat
Aksi spontanitas mendeklarasikan paket Jaya Negara-Ngurah Gede ini dilakukan Tjok Pemecutan saat acara penyerahan penghargaan kepada Ida Tjokorda Ngurah Gede Pemecutan X oleh DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Bali dan sekaligus peringatan HUT ke-63 LVRI di Puri Pemecutan, Jalan Thamrin Nomor 2 Denpasar Barat, Kamis pagi. Kebetulan, dalam acara tersebut, LVRI Provinsi Bali dan Puri Pemecutan juga mengundang IGN Jaya Negara selaku Wakil Walikota Denpasar dan I Gusti Ngurah Gede selaku Ketua DPRD Denpasar 2019-2024.
Nah, saat Tjok Pemecutan didaulat menyampaikan sekapur sirih dalam acara penyerahan penghargaan dan potong tumpeng HUT LVRI tersebut, panglingsir Puri Pemecutan ini langsung meminta Jaya Negara dan Ngurah Gede agar naik ke podium. Bahkan, Tjok Pemecutan langsung memanggil Jaya Negara sebagai ‘Bapak Walikota Denpasar’. “Bapak Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara mohon naik ke sini (podium),” pinta Tjok Pemecutan.
Kemudian, setelah Jaya Negara dan Ngurah Gede naik ke podium, Tjok Pemecutan menegaskan dirinya sudah siap memberikan dukungan buat pasangan yang digadang-gadang bakal diusung PDIP sebagai Cawali-Cawawali ini di Pilkada Denpasar 2020 mendatang. Tjok Pemecutan tidak masalah memberikan dukungan kepada kader PDIP, meskipun dirinya adalah kader Golkar.
“Saya sejak awal sudah komitmen mendukung I Gusti Ngurah Jaya Negara sebagai Calon Walikota Denpasar. Kalau bisa, wakilnya nanti adalah I Gusti Ngurah Gede,” tegas Tjok Pemecutan.
IGN Jaya Negara adalah politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Sekretaris DPD PDIP Bali. Jaya Negara sudah dua setengah periode menjabat Wakil Walikota Denpasar mendampingi IB Rai Dharmawijaya Mantra (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021).
Sedangkan Ngurah Gede adalah politisi asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Denpasar. Ngurah Gede juga sudah tiga periode menjabat Ketua DPRD Denpasar (2009-2014, 2014-2019, 2019-2024).
Tjok Pemecutan menyebutkan, soal nanti paket Jaya Negara-Ngurah Gede dapat rekomendasi atau tidak sebagai Cawali-Cawawali Denpasar ke Pilkada 2020, itu diserahkan sepenuhnya kepada induk partai mereka, PDIP. “Bapak dan hadirin di sini, warga Denpasar, saya harapkan dukung beliau-beliau ini (Jaya Negara-Ngurah Gede, Red). Soal rekomendasi, terserah keputusan induk partainya. Sebab, saya tidak punya kewenangan intervensi,” tandas Tjok Pemecutran disambut tepuk tangan hadirin.
Usai acara penyerahan penghargaan dan potong tumpeng HUT LVRI kemarin, Tjok Pemecutan terang-terangan menegaskan bahwa yang layak tampil sebagai pemimpin adalah pasangan Purusa (laki-laki). Sosok Jaya Negara dan Ngurah Gede dianggap punya kapasitas untuk memimpin Denpasar, karena sudah memiliki pengalaman di pemerintahan.
“Saya sangat hormat dengan Pahlawan Emansipasi Wanita, Raden Ajeng Kartini. Namun, untuk kepemimpinan di Denpasar, saya berharap pasangan Purasa yang tampil, karena tantangan ke depan sangat komplek dan global,” papar mantan Ketua DPRD Badung dan anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali di era Orde Baru ini.
Sementara itu, IGN Jaya Negara menyatakan dukungan Tjok Pemecutan terhadap paket Jaya Negara-Ngurah Gede merupakan bentuk aspirasi tokoh dan krama Denpasar. “Bagi saya pribadi ini adalah aspirasi dan pikiran seorang tokoh Denpasar yang saya apresiasi. Namun, sebagai kader partai, tentunya saya masih mengikuti proses dan mekanisme di partai,” ujar Jaya Negara saat dikonfirmasi NusaBali terkait deklarasi ala Cok Pemecutan.
Jaya Negara menegaskan, sampai saat ini rekomendasi pasangan Cawali-Cawawali Denpasar untuk Pilkada 2020 masih menunggu keputusan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. “DPC PDIP Denpasar sampai saat ini masih menunggu rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP, Ibu Megawati,” tegas akak kandung dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga ini.
Jaya Negara sendiri sudah hampir pasti akan diusung PDIP sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. Calon tandemnya di posisi Cawawali, ada 2 orang, yakni I Gusti Ngurah Gede dan I Kadek Agus Arya Wibawa. Yang disebut belakanga, Arya Wibawa, merupakan politisi asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Denpasar dan sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar.
Dalam Pilkada Denpasar 2020 mendatang, PDIP bakal tarung head to head menghadapi parpol koalisi yang dimotori Golkar. Parpol koalisi digadang-gadang akan mengusung pasanga AA Ngurah Manik Danendra-I Wayan Mariyana Wandira (Paket Mandara) sebagai Cawali-Cawawali Denpasar.
AA Ngurah Manik Danendra adalah kandidat non kader dari Puri Tegal, Denpasar Barat. Tokoh puri yang kesehariannya berprofesi sebagai notaris ini diskenariokan menempati posisi Cawali Denpasar dalam Paket Mandara. Sedangkan Wayan Mariyana Wandira adalah politisi asal Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini Ketua DPD II Golkar Denpasar dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Denpasar dua kali periode. Mariyana Mandara diproyeksikan tempati posisi Cawawali dalam Paket Mandara. *nat
Komentar