Remaja Main Tebas Seusai Nonton Joged
Aksi pengeroyokan disertai penebasan yang melibatkan para ABG (anak baru gede) terjadi di Jalan Sudirman Tabanan kawasan Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Sabtu (4/2) malam.
TABANAN, NusaBali
Korbannya asalah I Made Gangga Gamulya, 17, yang ditebas oleh Andreas Corsini Jemagu alias Kondro, 18, hingga harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka di kaki kanan.
Informasi di lapangan, insiden berdarah tersebut bermula ketika pelaku Andreas Corsini pulang dari nonton pentas kesnian jogged bumbung, Sabtu malam sekitar pukul 22.00 Wita. Pelaku Andreas kemudian bertemu dua teman perempuannya, Ningsih dan Dwi, yang mengatakan bahwa pemuda berusia 18 tahun ini dicari oleh korban Made Gangga Gamulya.
Entah apa masalahnya, setelah mendengar kabar dirinya dicari oleh korban, pelaku Andreas tiba-tiba jengkel dan marah. Pelaku pun langsung pulang ke rumahnya di Jalan Hasanudin kawasan Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, untuk mengambil senjata sabit.
Usai mengambil sabit, pelaku Andreas dan seorang rekannya, Eliyas, 21, langsung mencari korban Made Gangga Gamulya di Jalan Sudirman Tabanan Tabanan. Mereka kemudian bertemu korban di depan gudang Kantor Pajak. Pelaku langsung menghadang korban.
Saat itu pula, rekan pelaku, Eliyas, langsung menarik kerah baju korban Made Gangga hingga jatuh. Selanjutnya, pelaku Andreas tanpa ba bi bu langsung menebas kaki kanan korban dengan sabit. Korban pun tersungkur bersimbah darah dalam kondisi luka terbuka di kaki kanan dan luka lecet jari kaki kanan.
Usai menebas korban Made Gangga, pelaku Andreas dan Eliyas langsung kabur dari lokasi TKP. Sementara, korban Made Gangga, pelajar SMA asal Banjar Babahan Kawan, Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Tabanan malam itu dilarikan warga ke BRSUD Tabanan.
Insiden penebasan ini kemudian dilaporkan ayah korban, I Made Asmarayasa, 47, ke Polres Tabanan. Begitu mendapat laporan, malam itu juga jajaran Polres Tabanan langsung melakukan menangkap pelaku Andreas Corsini dan rekannya, Eliyas. Mereka ditangkap tanpa perlawanan di rumah temanya, Yogi, di Jalan Majapahit Tabanan kawasan Banjar Pande, Desa Dajan Peken. Pelaku Andreas dan Eliyas diamankan ke Mapolres Tabanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hingga Minggu (5/1), penyidik Polres Tabanan masih memeriksa kedua pelaku.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP I Made Prama Prasetya, pihaknya masih mendalami motif aksi penebasan yang menimpa korban Made Gangga. "Motifnya masih didalami, kedua pelaku sedang dimintai keterangannya," jelas AKP Prama Prasetya saat dikonfirmasi di Mapolres Tabanan, Minggu kemarin.
AKP Prama Prasetya menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku Andreas Corsini mengaku tersinggung karean dicari-cari oleh korban. “Kemudian, pelaku balik mencari korban dan langsung ditebas begitu bertemu. Sampai saat ini, korban (Made Gangga) belum diperiksa karena tengah dalam perawatan,” beber AKP Parma Prasetya.
Sedangkan Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Made Budiarta, mengatakan pelaku Andreas yang menebas korban saat ini masih tercatat sebagai pelajar sebuah sekolah di Tabanan. "Nah, pelajar di sekolah mana, saya kurang tahu. Ngakunya sih masih pelajar,” terang Iptu Budiarta. Pelaku Andreas Corsini dan Eliyas telah ditetapkan sebagai tersangka, dijerat Pasal 170 KUHP tentang Tindak Pidana Ke-kerasan terhadap Orang Lain yang Dilakukan secara Bersama-sama, dengan ancaman hukumna 5 tahun penjara.
Sementara itu, Direktur BRSUD Tabanan dr Nyoman Susila mengatakan pasien korban penebasan, Made Gangga Gamulya, datang ke rumah sakit Sabtu malam pukul 23.21 Wita, dengan keluhan nyeri pada kaki kanan akibat terluka tebas. Korban tiba di rumah sakit berselang 30 menit pasca ditebas di jalan.
Dari hasil pemeriksaan medis, kata dr Susila, terdapat luka terbuka di tubuh korban Made Gangga. Pertama, luka di kaki kanan dengan panjang 10 sentimeter. Kedua, luka pada ibu jari kanan sepanjang 2 sentimeter. Selain itu, korban berusia 17 tahun ini juga luka pecet di siku dan betis kanan. "Pasien sudah dibolehkan pulang dari RS tadi pagi (Minggu) dan selanjunta menjalani rawat jalan," papar dr Susila. *des
Informasi di lapangan, insiden berdarah tersebut bermula ketika pelaku Andreas Corsini pulang dari nonton pentas kesnian jogged bumbung, Sabtu malam sekitar pukul 22.00 Wita. Pelaku Andreas kemudian bertemu dua teman perempuannya, Ningsih dan Dwi, yang mengatakan bahwa pemuda berusia 18 tahun ini dicari oleh korban Made Gangga Gamulya.
Entah apa masalahnya, setelah mendengar kabar dirinya dicari oleh korban, pelaku Andreas tiba-tiba jengkel dan marah. Pelaku pun langsung pulang ke rumahnya di Jalan Hasanudin kawasan Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, untuk mengambil senjata sabit.
Usai mengambil sabit, pelaku Andreas dan seorang rekannya, Eliyas, 21, langsung mencari korban Made Gangga Gamulya di Jalan Sudirman Tabanan Tabanan. Mereka kemudian bertemu korban di depan gudang Kantor Pajak. Pelaku langsung menghadang korban.
Saat itu pula, rekan pelaku, Eliyas, langsung menarik kerah baju korban Made Gangga hingga jatuh. Selanjutnya, pelaku Andreas tanpa ba bi bu langsung menebas kaki kanan korban dengan sabit. Korban pun tersungkur bersimbah darah dalam kondisi luka terbuka di kaki kanan dan luka lecet jari kaki kanan.
Usai menebas korban Made Gangga, pelaku Andreas dan Eliyas langsung kabur dari lokasi TKP. Sementara, korban Made Gangga, pelajar SMA asal Banjar Babahan Kawan, Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Tabanan malam itu dilarikan warga ke BRSUD Tabanan.
Insiden penebasan ini kemudian dilaporkan ayah korban, I Made Asmarayasa, 47, ke Polres Tabanan. Begitu mendapat laporan, malam itu juga jajaran Polres Tabanan langsung melakukan menangkap pelaku Andreas Corsini dan rekannya, Eliyas. Mereka ditangkap tanpa perlawanan di rumah temanya, Yogi, di Jalan Majapahit Tabanan kawasan Banjar Pande, Desa Dajan Peken. Pelaku Andreas dan Eliyas diamankan ke Mapolres Tabanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hingga Minggu (5/1), penyidik Polres Tabanan masih memeriksa kedua pelaku.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP I Made Prama Prasetya, pihaknya masih mendalami motif aksi penebasan yang menimpa korban Made Gangga. "Motifnya masih didalami, kedua pelaku sedang dimintai keterangannya," jelas AKP Prama Prasetya saat dikonfirmasi di Mapolres Tabanan, Minggu kemarin.
AKP Prama Prasetya menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku Andreas Corsini mengaku tersinggung karean dicari-cari oleh korban. “Kemudian, pelaku balik mencari korban dan langsung ditebas begitu bertemu. Sampai saat ini, korban (Made Gangga) belum diperiksa karena tengah dalam perawatan,” beber AKP Parma Prasetya.
Sedangkan Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Made Budiarta, mengatakan pelaku Andreas yang menebas korban saat ini masih tercatat sebagai pelajar sebuah sekolah di Tabanan. "Nah, pelajar di sekolah mana, saya kurang tahu. Ngakunya sih masih pelajar,” terang Iptu Budiarta. Pelaku Andreas Corsini dan Eliyas telah ditetapkan sebagai tersangka, dijerat Pasal 170 KUHP tentang Tindak Pidana Ke-kerasan terhadap Orang Lain yang Dilakukan secara Bersama-sama, dengan ancaman hukumna 5 tahun penjara.
Sementara itu, Direktur BRSUD Tabanan dr Nyoman Susila mengatakan pasien korban penebasan, Made Gangga Gamulya, datang ke rumah sakit Sabtu malam pukul 23.21 Wita, dengan keluhan nyeri pada kaki kanan akibat terluka tebas. Korban tiba di rumah sakit berselang 30 menit pasca ditebas di jalan.
Dari hasil pemeriksaan medis, kata dr Susila, terdapat luka terbuka di tubuh korban Made Gangga. Pertama, luka di kaki kanan dengan panjang 10 sentimeter. Kedua, luka pada ibu jari kanan sepanjang 2 sentimeter. Selain itu, korban berusia 17 tahun ini juga luka pecet di siku dan betis kanan. "Pasien sudah dibolehkan pulang dari RS tadi pagi (Minggu) dan selanjunta menjalani rawat jalan," papar dr Susila. *des
Komentar