Petir Hancurkan Rumah Warga Desa Madenan
Beruntung semua penghuni selamat, karena sedang menghadiri hajatan di rumah keluarganya di Bangli.
SINGARAJA, NusaBali
Rumah permanen milik Ketut Darmana, 53, warga Banjar Dinas Sangambu, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng hangus terbakar akibat tersambar petir, Jumat (3/1/2020) pada pukul 20.00 Wita. Kedahsyatan petir yang terjadi saat hujan deras itu menjebol atap rumah Darmana dan memabakar seisi rumahnya. Beruntung saat kejadian rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal Darmana dan keluarganya ke Bangli, menghadiri hajatan keluarga.
Peristiwa kebakaran rumah karena disambar petir itu secara jelas tidak ada yang mengetahui, karena rumah korban memang jauh dari permukiman warga setempat. Hanya saja saat malam kejadian, wilayah Desa Madenan memang diguyur hujan deras disertai dengan kilat dan petir. Warga pun beberapa kali mendengar suara petir menggelegar, namun tak menyangka sebuah rumah disambar dan dihanguskan oleh kedahsyatan petir tersebut.
Rumah permanen itu diketahui terbakar oleh tetangganya Nyoman Tomblos dan Wayan Karni yang kebetulan melintas di depan rumah korban saat menuju ke kebunnya pada Sabtu (4/1/2020) pukul 07.30 Wita. Kedua saksi pun kemudian melaporkan kejadian itu ke aparat desa dan segera menghubungi Darmana yang masih berada di Bangli.
Kapolsek Tejakula, AKP Nyoman Adika menjelaskan dari kejadian itu seluruh atap rumah Darmana yang berukuran 6,5 meter x 5,5 meter hangus terbakar. Sambaran petir juga masuk dan merembet membakar barang-barang dalam rumah seperti uang tunai dalam celengan, kulkas, TV, almari pakaian, handphone merk Xiomi, radio hingga peralatan rumah tangga. “Saat kejadian kondisi rumah memang sudah kosong, baru diketahui keesokan harinya oleh warga setempat yang kebetulan melintas saat pergi ke kebun,” jelas AKP Adika yang dikonfirmasi Minggu (5/1/2020).
Atas kejadian tersebut Darmana disebut mengalami kerugian sekitar Rp 70 juta. Dia bersama istri dan anak bungsunya kini menempati bangunan lainnya di sebelah timur bangunan rumah utama yang selama ini dimanfaatkan menjadi dapur. “Mereka tidak mengungsi, sementara tidur di ruangan di sebelah bangunan yang terbakar,” imbuh AKP Adika.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng juga telah melakukan peninjauan dan pendataan kerugian akibat bencana alam tersebut. Kerusakan bangunan yang tergolong parah itu disebut Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana akan dilaporkan ke BPBD Provinsi Bali untuk mendapat bantuan perbaikan pasca bencana. “Tadi tim kami sudah turun ke lapangan, memang kondisinya rusak parah tetapi beruntung tidak ada korban jiwa, karena rumah dalam keadaan kosong saat kejadian. Tetap kami assesment dan akan kirimkan data kerugiannya untuk diusulkan ke BPBD Provinsi,” jelas Suadnyana.*k23
Rumah permanen milik Ketut Darmana, 53, warga Banjar Dinas Sangambu, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng hangus terbakar akibat tersambar petir, Jumat (3/1/2020) pada pukul 20.00 Wita. Kedahsyatan petir yang terjadi saat hujan deras itu menjebol atap rumah Darmana dan memabakar seisi rumahnya. Beruntung saat kejadian rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal Darmana dan keluarganya ke Bangli, menghadiri hajatan keluarga.
Peristiwa kebakaran rumah karena disambar petir itu secara jelas tidak ada yang mengetahui, karena rumah korban memang jauh dari permukiman warga setempat. Hanya saja saat malam kejadian, wilayah Desa Madenan memang diguyur hujan deras disertai dengan kilat dan petir. Warga pun beberapa kali mendengar suara petir menggelegar, namun tak menyangka sebuah rumah disambar dan dihanguskan oleh kedahsyatan petir tersebut.
Rumah permanen itu diketahui terbakar oleh tetangganya Nyoman Tomblos dan Wayan Karni yang kebetulan melintas di depan rumah korban saat menuju ke kebunnya pada Sabtu (4/1/2020) pukul 07.30 Wita. Kedua saksi pun kemudian melaporkan kejadian itu ke aparat desa dan segera menghubungi Darmana yang masih berada di Bangli.
Kapolsek Tejakula, AKP Nyoman Adika menjelaskan dari kejadian itu seluruh atap rumah Darmana yang berukuran 6,5 meter x 5,5 meter hangus terbakar. Sambaran petir juga masuk dan merembet membakar barang-barang dalam rumah seperti uang tunai dalam celengan, kulkas, TV, almari pakaian, handphone merk Xiomi, radio hingga peralatan rumah tangga. “Saat kejadian kondisi rumah memang sudah kosong, baru diketahui keesokan harinya oleh warga setempat yang kebetulan melintas saat pergi ke kebun,” jelas AKP Adika yang dikonfirmasi Minggu (5/1/2020).
Atas kejadian tersebut Darmana disebut mengalami kerugian sekitar Rp 70 juta. Dia bersama istri dan anak bungsunya kini menempati bangunan lainnya di sebelah timur bangunan rumah utama yang selama ini dimanfaatkan menjadi dapur. “Mereka tidak mengungsi, sementara tidur di ruangan di sebelah bangunan yang terbakar,” imbuh AKP Adika.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng juga telah melakukan peninjauan dan pendataan kerugian akibat bencana alam tersebut. Kerusakan bangunan yang tergolong parah itu disebut Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana akan dilaporkan ke BPBD Provinsi Bali untuk mendapat bantuan perbaikan pasca bencana. “Tadi tim kami sudah turun ke lapangan, memang kondisinya rusak parah tetapi beruntung tidak ada korban jiwa, karena rumah dalam keadaan kosong saat kejadian. Tetap kami assesment dan akan kirimkan data kerugiannya untuk diusulkan ke BPBD Provinsi,” jelas Suadnyana.*k23
1
Komentar