Penari Sanggar Darmawangsa Jalani Ujian Kenaikan Tingkat
Penari cilik yang lulus ujian, naik ke kelas tari di tingkat berikutnya, lengkap dengan sertifikat dan trofi. Plus kesempatan bisa tampil pada ajang kesenian.
MANGUPURA, NusaBali.com
Membentuk kualitas penari sudah menjadi prioritas Sanggar Darmawangsa. Maka dari itu, sejak dini anak-anak di desa tersebut sudah diperkenalkan pada seni, baik itu seni tari maupun tabuh. Anak-anak tersebut juga dilibatkan ngayah atau menari pada saat upacara di desa.
Meski telah rutin ikut ngayah, dalam urusan teknik, komposisi, kesesuaian kostum hingga ekspresi masih menjadi perhatian. Karena itulah, para penari cilik yang tergabung dalam Sanggar Darmawangsa ini mengikuti ujian kenaikan tingkat pada Sabtu (4/1/2019).
Ujian kenaikan tingkat yang berlangsung di Wantilan Pura Dalem Desa Sedang ini mengujikan 75 anak didik dalam tiga tingkat penari, yakni tingkat Dasar yang mengujikan Tari Condong dan Puspanjali, tingkat Madya dengan Tari Margapati dan Tari Tenun, dan tingkat Terampil yang mengujikan Tari Jaran Teji. Tak main-main, ujian ini menghadirkan para seniman dan guru tari yang sudah berpengalaman dari luar sanggar sebagai dewan penguji.
Para peserta yang lulus ujian ini, nantinya akan melanjutkan ke kelas tari di tingkat berikutnya, lengkap dengan sertifikat dan trofi sebagai pertanda bahwa mereka telah lulus. Tak hanya itu, lulusnya para penari cilik ini juga membuka peluang bagi mereka untuk tampil di ajang-ajang kesenian, seperti Pesta Kesenian Bali.
“Anak-anak yang berprestasi juga mendapat kesempatan tampil dalam ajang seni bergengsi, baik di tingkat kabupaten atau pun Provinsi Bali, seperti Pesta Kesenian Bali. Memang, setiap ajang PKB anak-anak Sanggar Darmawangsa sering didapuk sebagai penari PKB, baik sebagai penari kreasi, dolanan ataupun fragmentari,” ujar Ida Bagus Yudistira SSn SPd, pelatih sekaligus penguji di Sanggar Darmawangsa.
Beberapa anak didik Ida Bagus Yudistira ini kini telah meniti karier sebagai guru dan dosen. Menurut pelatih yang juga merupakan guru Seni Budaya SD Saraswati 4 Denpasar ini, kebanggaan terbesar dirinya sebagai seorang pelatih didapat jika anak didiknya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. “Kami sangat bangga, anak-anak dari Sanggar Darmawangsa telah mampu mandiri, bahkan berhasil menjadi pengajar berbagi ilmu kepada adik adiknya. Jujur, kami mengajar seni tari, bukan membuat mereka sebagai seniman, tetapi sebagai orang yang lebih baik. Kalau nanti ada yang menjadi dokter, maka harapannya menjadi dokter yang baik, guru yang baik, atau insinyur yang baik,” ungkapnya.*yl
Komentar