Pasek Suardika Jabat Sekjen Hanura
Politisi asal Bali, Gede Pasek Suardika, kembali memegang posisi prestisius di DPP Hanura.
JAKARTA, NusaBali
Sebelumnya Pasek menjadi Wakil Ketua Umum (Waketum), kini dia didapuk menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hanura. Pasek memegang posisi tersebut berdasarkan penunjukan formatur tunggal yang dipegang Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO).
Kepengurusan DPP Hanura hasil Munas, 17-19 Desember 2019 sudah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham). Ada sekitar 10 orang pengurus DPP Hanura datang ke Kemenkumham. Kedatangan mereka diterima langsung Menkumham, Yasona Laoly.
"Tadi siang, Ketum memimpin langsung untuk menyerahkan kepengurusan dan AD/ART kepada Menkumham. Tinggal menunggu SK-nya. Mudah-mudahan tanggal 10 Januari sudah keluar," kata Pasek dihubungi NusaBali, Selasa (7/1).
Diangkatnya Pasek sebagai Sekjen Hanura membuat dia yang menjadi politisi satu-satunya asal Bali yang memegang posisi tersebut. Pasek bersyukur mendapat kepercayaan itu. Sebab, peranan Sekjen dalam sebuah parpol sangat penting.
Di mana dia dan Ketum akan menandatangani surat-surat yang berkaitan dengan partai. Kemudian mengatur lalu lintas organisasi agar berjalan dengan baik, karena saat ini Hanura memiliki 807 anggota DPRD, 514 DPC dan 34 DPD.
Otomatis siklus organisasi harus dia jalankan. Mantan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI ini, akan mengambil beberapa langkah seperti restrukturisasi, konsolidasi, pengembangan serta melakukan aktifitas kepartaian yang lebih diterima oleh masyarakat.
"Sebagai politisi Bali, saya menganggap ini merupakan sebuah tantangan. Mudah-mudahan saya bisa menjalani dengan baik dan menyelesaikan beberapa hal sehingga membuat Hanura kembali membumi di Indonesia. Mohon doa restu dari semeton dan masyarakat Indonesia," tegas Pasek Suardika.
Terkait dengan Bali, Pasek menyatakan, saat ini Hanura fokus di enam pilkada kabupaten/kota agar dapat berperan aktif dalam alam demokrasi di Pulau Dewata. Tapi Hanura belum memutuskan akan bergabung dengan parpol mana untuk mengusung kepada daerah di enam kabupaten/kota Bali. "Kami belum tentukan bergabung ke mana, karena kepengurusan masih baru. Kami juga masih menunggu laporan dari Bali dan daerah lainnya. Yang pasti, kami bangun demokrasi sehat biar ada gairah di perpolitikan di Bali," papar Pasek.
Pasek sendiri usai tidak terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 kembali ke habitatnya sebagai advokat di Berdikari Law Office yang terletak di Renon, Denpasar. Ketika disinggung dengan posisinya menjadi Sekjen Hanura akan membuatnya berada lagi di Jakarta.
Pasek mengatakan, akan mengatur waktu. Namun, yang pasti dia akan konsentrasi menjalankan tugasnya sebagai Sekjen, karena untuk kepentingan bangsa pula. "Kantor lawyer itu sudah jalan. Di sana ada teman-teman. Mau tidak mau, saya harus fokus sebagai Sekjen, lantaran untuk kepentingan bangsa," katanya. *k22
Kepengurusan DPP Hanura hasil Munas, 17-19 Desember 2019 sudah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham). Ada sekitar 10 orang pengurus DPP Hanura datang ke Kemenkumham. Kedatangan mereka diterima langsung Menkumham, Yasona Laoly.
"Tadi siang, Ketum memimpin langsung untuk menyerahkan kepengurusan dan AD/ART kepada Menkumham. Tinggal menunggu SK-nya. Mudah-mudahan tanggal 10 Januari sudah keluar," kata Pasek dihubungi NusaBali, Selasa (7/1).
Diangkatnya Pasek sebagai Sekjen Hanura membuat dia yang menjadi politisi satu-satunya asal Bali yang memegang posisi tersebut. Pasek bersyukur mendapat kepercayaan itu. Sebab, peranan Sekjen dalam sebuah parpol sangat penting.
Di mana dia dan Ketum akan menandatangani surat-surat yang berkaitan dengan partai. Kemudian mengatur lalu lintas organisasi agar berjalan dengan baik, karena saat ini Hanura memiliki 807 anggota DPRD, 514 DPC dan 34 DPD.
Otomatis siklus organisasi harus dia jalankan. Mantan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI ini, akan mengambil beberapa langkah seperti restrukturisasi, konsolidasi, pengembangan serta melakukan aktifitas kepartaian yang lebih diterima oleh masyarakat.
"Sebagai politisi Bali, saya menganggap ini merupakan sebuah tantangan. Mudah-mudahan saya bisa menjalani dengan baik dan menyelesaikan beberapa hal sehingga membuat Hanura kembali membumi di Indonesia. Mohon doa restu dari semeton dan masyarakat Indonesia," tegas Pasek Suardika.
Terkait dengan Bali, Pasek menyatakan, saat ini Hanura fokus di enam pilkada kabupaten/kota agar dapat berperan aktif dalam alam demokrasi di Pulau Dewata. Tapi Hanura belum memutuskan akan bergabung dengan parpol mana untuk mengusung kepada daerah di enam kabupaten/kota Bali. "Kami belum tentukan bergabung ke mana, karena kepengurusan masih baru. Kami juga masih menunggu laporan dari Bali dan daerah lainnya. Yang pasti, kami bangun demokrasi sehat biar ada gairah di perpolitikan di Bali," papar Pasek.
Pasek sendiri usai tidak terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 kembali ke habitatnya sebagai advokat di Berdikari Law Office yang terletak di Renon, Denpasar. Ketika disinggung dengan posisinya menjadi Sekjen Hanura akan membuatnya berada lagi di Jakarta.
Pasek mengatakan, akan mengatur waktu. Namun, yang pasti dia akan konsentrasi menjalankan tugasnya sebagai Sekjen, karena untuk kepentingan bangsa pula. "Kantor lawyer itu sudah jalan. Di sana ada teman-teman. Mau tidak mau, saya harus fokus sebagai Sekjen, lantaran untuk kepentingan bangsa," katanya. *k22
1
Komentar