Polisi Lidik Ulang dari Awal
Penyidik kesulitan menemukan barang bukti tambahan untuk membuktikan pembunuhan korban.
Kasus Pembunuhan Narinten 3 Bulan Mandek
SINGARAJA, NusaBali
Penyidikan kasus pembunuhan Ketut Narinten,60, nenek asal Banjar Dinas Pasar, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, mandek sejak tiga bulan. Pelakunya pun masih misterius, hingga polisi terpaksa harus menyidik ulang kasus ini dari awal. Penyidik pun kesulitan menemukan barang bukti tambahan untuk membuktikan pelaku yang terduga membunuh Narinten.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Teuku Riky Fadliansyah, seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sukawijaya, Kamis (4/8), mengatakan sampai saat ini kasus tersebut masih tetap digulirkan. Hanya saja penyelidikan sempat tersendat, ketika bukti utama berupa bercak darah yang ditemukan di bantal suami korban, Ketut Nurata, 60, rusak dan tidak dapat dibaca oleh petugas Laboratorium Forensik Polda Bali. “Jujur saja, bukti yang ditemukan pada kasus dugaan pembunuhan Narinten sangat minim. Kami saat ini masih terus berupaya mengatur strategi untuk melanjutkan penyelidikan,” ujar AKP Teuku.
Dengan kondisi tersebut pihaknya terpaksa akan melakukan penyelidikan yang diulang dari awal. Timnya juga akan menelusuri segala hal terkait dengan Narinten termasuk melakukan penyelidikan yang sempat terlewatkan beberapa waktu lalu.
Pihaknya juga akan mengundang sejumlah orang yang diduga dalang pembunuhan Narinten dengan meyakinkan keterangannya dengan bantuan alat tes kejujuran. Kata Teuku, pengumpulan barang bukti lain terkait kasus Narinten juga akan dilakukan hingga didapatkan hasil memuaskan yang menjadi penyebab kematian Narinten.
Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pembunuhan Narinten buntu. Polisi pun tidak dapat berbuat banyak ketika bercak darah yang ditemukan di bantal suami Narinten, rusak. Sedangkan dari hasil otopsi beberapa hari setelah ditemukan korban tewas mengenaskan di sebuah tegalan di Banjar Dinas Pasar, Desa Anturan, Buleleng, menyatakan Narinten tewas karena kepalanya dipukul benda tumpul. Selain itu mayat korban juga tidak utuh, dengan kondisi telinga kiri sudah tidak ada. Penemuan mayat nenek Narinten di sebuah tegalan milik tetangganya pada awal Mei lalu, hingga kini belum menemui titik terang. k23
SINGARAJA, NusaBali
Penyidikan kasus pembunuhan Ketut Narinten,60, nenek asal Banjar Dinas Pasar, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, mandek sejak tiga bulan. Pelakunya pun masih misterius, hingga polisi terpaksa harus menyidik ulang kasus ini dari awal. Penyidik pun kesulitan menemukan barang bukti tambahan untuk membuktikan pelaku yang terduga membunuh Narinten.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Teuku Riky Fadliansyah, seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sukawijaya, Kamis (4/8), mengatakan sampai saat ini kasus tersebut masih tetap digulirkan. Hanya saja penyelidikan sempat tersendat, ketika bukti utama berupa bercak darah yang ditemukan di bantal suami korban, Ketut Nurata, 60, rusak dan tidak dapat dibaca oleh petugas Laboratorium Forensik Polda Bali. “Jujur saja, bukti yang ditemukan pada kasus dugaan pembunuhan Narinten sangat minim. Kami saat ini masih terus berupaya mengatur strategi untuk melanjutkan penyelidikan,” ujar AKP Teuku.
Dengan kondisi tersebut pihaknya terpaksa akan melakukan penyelidikan yang diulang dari awal. Timnya juga akan menelusuri segala hal terkait dengan Narinten termasuk melakukan penyelidikan yang sempat terlewatkan beberapa waktu lalu.
Pihaknya juga akan mengundang sejumlah orang yang diduga dalang pembunuhan Narinten dengan meyakinkan keterangannya dengan bantuan alat tes kejujuran. Kata Teuku, pengumpulan barang bukti lain terkait kasus Narinten juga akan dilakukan hingga didapatkan hasil memuaskan yang menjadi penyebab kematian Narinten.
Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pembunuhan Narinten buntu. Polisi pun tidak dapat berbuat banyak ketika bercak darah yang ditemukan di bantal suami Narinten, rusak. Sedangkan dari hasil otopsi beberapa hari setelah ditemukan korban tewas mengenaskan di sebuah tegalan di Banjar Dinas Pasar, Desa Anturan, Buleleng, menyatakan Narinten tewas karena kepalanya dipukul benda tumpul. Selain itu mayat korban juga tidak utuh, dengan kondisi telinga kiri sudah tidak ada. Penemuan mayat nenek Narinten di sebuah tegalan milik tetangganya pada awal Mei lalu, hingga kini belum menemui titik terang. k23
Komentar