Terminal Barang Buleleng Jadi Arena Freestyle
Selain bukan peruntukan, bermain atau latihan freestyle di Terminal Barang rentan mengakibatkan kecelakaan dengan adanya truk-truk yang bongkar muat.
SINGARAJA, NusaBali
Aksi komunitas freestyle di Buleleng yang memanfaatkan areal Terminal Barang Jalan Ayani, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, mengundang keluhan dari sopir truk yang melakukan bongkar muat. Alhasil, Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng pun memperingatkan komunitas yang sejak sepekan terakhir beraktivitas di Terminal Barang.
Biasanya milenial ini mulai berdatangan saat penjagaan tutup sore hingga petang. Dan di lokasi, beberapa truk besar biasanya masih melangsungkan aktivitas bongkar muat barang hingga petang. “Yang mendasar peruntukan terminal untuk kendaraan truk yang parkir dan bongkar muat yang tak memerlukan ruang dan waktu yang lama. Beberapa hari terakhir ada keluhan dari sopir truk karena merasa terganggu,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, Rabu (8/1/2020).
Dishub pun akhirnya turun tangan melakukan pembinaan kepada kelompok anak muda pecinta freestyle itu, karena memang peruntukan terminal bukan untuk latihan freestyle. Terlebih mereka menggunakan fasilitas umum itu tidak seizin Dinas Perhubungan. Gunawan pun menjelaskan sopir truk dan Dinas Perhubungan mengkhawatirkan terjadi kecelakaan yang dapat berakibat fatal, karenna di terminal barang banyak terparkir truk-truk besar. “Nah yang ditakutkan saat freestyle itu menabrak atau kena truk,” imbuh dia.
Dishub yang melakukan pembinaan kepada kelompok freestyle Buleleng mengaku akan mencarikan solusi untuk mengapresiasi hobi mereka. Hanya saja Gunawan masih meminta waktu untuk berkoordinasi dengan lintas sektoral dan kepada pimpinan. Sejauh ini Kadishub Gunawan mengaku sudah memiliki ide untuk mengusulkan Jalan Letkol Wisnu sebelah selatan Pura Jagatnatha Buleleng sebagai tempat latihan. Namun hanya dibolehkan saat jadwal hari dan jam tertentu saja dengan pengawasan ketat Dinas Perhubungan bersama Satlantas Polres Buleleng.
“Saya memang ada ide menutup Jalan Letkol Wisnu setiap Sabtu di sisi utara untuk mereka latihan. Nanti kami jaga dan atur rekayasa lalu lintasnya. Karena bagaimanapun juga mereka anak-anak kita yang berhak diapresiasi. Tetapi ini baru gagasan saja nanti akan dikoordinasikan dulu ke lintas sektoral karena ada pak polisi juga untuk area yang harus diatensi termasuk petunjuk pimpinan Pak Bupati nanti,” jelas dia.
Sementara itu Dishub Buleleng juga telah menginstruksikan kepada kepala terminal untuk menambah shift penjagaan terminal barang untuk mengantisipasi keamanan dari aksi penyalahgunaan terminal sebagai tempat latihan freestyle.*k23
Biasanya milenial ini mulai berdatangan saat penjagaan tutup sore hingga petang. Dan di lokasi, beberapa truk besar biasanya masih melangsungkan aktivitas bongkar muat barang hingga petang. “Yang mendasar peruntukan terminal untuk kendaraan truk yang parkir dan bongkar muat yang tak memerlukan ruang dan waktu yang lama. Beberapa hari terakhir ada keluhan dari sopir truk karena merasa terganggu,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, Rabu (8/1/2020).
Dishub pun akhirnya turun tangan melakukan pembinaan kepada kelompok anak muda pecinta freestyle itu, karena memang peruntukan terminal bukan untuk latihan freestyle. Terlebih mereka menggunakan fasilitas umum itu tidak seizin Dinas Perhubungan. Gunawan pun menjelaskan sopir truk dan Dinas Perhubungan mengkhawatirkan terjadi kecelakaan yang dapat berakibat fatal, karenna di terminal barang banyak terparkir truk-truk besar. “Nah yang ditakutkan saat freestyle itu menabrak atau kena truk,” imbuh dia.
Dishub yang melakukan pembinaan kepada kelompok freestyle Buleleng mengaku akan mencarikan solusi untuk mengapresiasi hobi mereka. Hanya saja Gunawan masih meminta waktu untuk berkoordinasi dengan lintas sektoral dan kepada pimpinan. Sejauh ini Kadishub Gunawan mengaku sudah memiliki ide untuk mengusulkan Jalan Letkol Wisnu sebelah selatan Pura Jagatnatha Buleleng sebagai tempat latihan. Namun hanya dibolehkan saat jadwal hari dan jam tertentu saja dengan pengawasan ketat Dinas Perhubungan bersama Satlantas Polres Buleleng.
“Saya memang ada ide menutup Jalan Letkol Wisnu setiap Sabtu di sisi utara untuk mereka latihan. Nanti kami jaga dan atur rekayasa lalu lintasnya. Karena bagaimanapun juga mereka anak-anak kita yang berhak diapresiasi. Tetapi ini baru gagasan saja nanti akan dikoordinasikan dulu ke lintas sektoral karena ada pak polisi juga untuk area yang harus diatensi termasuk petunjuk pimpinan Pak Bupati nanti,” jelas dia.
Sementara itu Dishub Buleleng juga telah menginstruksikan kepada kepala terminal untuk menambah shift penjagaan terminal barang untuk mengantisipasi keamanan dari aksi penyalahgunaan terminal sebagai tempat latihan freestyle.*k23
Komentar