Sarat Aroma Titipan Pejabat
Rekrutmen Tenaga RSU Payangan
‘’Kami berharap tidak ada niatan dari pihak rumah sakit untuk menjadikan rekrutmen ini tak sekadar formalitas belaka’’.
GIANYAR, NusaBali
Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Bali mengatensi perekrutan tenaga medis dan non medis RSU Payangan, Gianyar. Ombudsman mengharapkan proses rekrutmen tidak sekadar formalitas belaka.
Saat ini, masih berlangsung pengiriman surat lamaran oleh para pelamar, hingga Sabtu (11/1). Lantaran beberapa proses perekrutan masih dilakukan secara manual, besar kemungkinan adanya indikasi titip-menitip melalui para pejabat maupun anggota DPRD. Menanggapi hal tersebut, Ketua ORI Bali Umar Ibnu Alkhatab, Kamis (9/1), mengaku akan memantau proses perekrutan tersebut.
Berdasarkan sumber koran ini, pengumuman rekrutmen tenaga kerja non pegawai pada UPTD RSU Payangan itu adanya beberapa hal yang kurang jelas. Pertama, terkait jumlah tenaga medis dan non medis sesuai bidangnya tidak tertera dalam pengumuman. Kedua, persyaratan tenaga non medis, tidak tertera di dalam pengumuman tersebut. Dengan tidak disebutkannya jumlah tenaga yang dibutuhkan membuat para pelamar beranggapan rekrutmen tersebut hanyalah formalitas belaka.
Terlebih pengiriman surat lamaran juga diketahui ada dua titik. Pertama, lamaran disetor di Dinas Kesehatan Gianyar. Kedua, menurut informasi langsung mengirimkan berkas lamaran ke UPTD RSU Payangan yang finishing proyeknya tengah digenjot.
Ketua ORI Bali Umar Ibnu Alkhatab mengaku akan memantau setiap proses perekrutan tersebut. “Kami berharap tidak ada niatan dari pihak rumah sakit untuk menjadikan rekrutmen ini tak sekadar formalitas belaka,” jelasnya.
Ketika masyarakat melihat kesan rekrutmen tersebut seperti formalitas, dan adanya indikasi titip menitip melalui pejabat maupun anggota DPRD, dia mengharapkan segera melaporkan ke pihak berwenang. “Jika masyarakat melihat kesan itu, mohon bisa melapor kepada pihak yang berwenang. Termasuk kepada Ombudsman, agar dapat menciptakan sebuah proses rekrutmen yang serius dan dapat dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Gianyar Ida Ayu Cahyani Widyawati saat ditemui di kantornya, mengaku rekrutmen tenaga medis ini merupakan salah satu syarat yang dibutuhkan untuk terpenuhinya pelayanan terpadu dan berkualitas. Dengan itu, pelayanan bisa diakses secara cepat oleh masyarakat di dalam bidang kesehatan. Dia tidak menyebutkan secara rinci berapa jumlah tenaga medis yang dibutuhkan. Alasannya, jumlah yang direkrut hanya menyesuiakan dengan kemampuan daerah. “Jumlah kebutuhan tenaga belum bisa disampaikan. Namun perekrutan sudah mulai dilakukan, nanti akan digabung dengan tenaga yang sudah ada,” ungkapnya.*nvi
Saat ini, masih berlangsung pengiriman surat lamaran oleh para pelamar, hingga Sabtu (11/1). Lantaran beberapa proses perekrutan masih dilakukan secara manual, besar kemungkinan adanya indikasi titip-menitip melalui para pejabat maupun anggota DPRD. Menanggapi hal tersebut, Ketua ORI Bali Umar Ibnu Alkhatab, Kamis (9/1), mengaku akan memantau proses perekrutan tersebut.
Berdasarkan sumber koran ini, pengumuman rekrutmen tenaga kerja non pegawai pada UPTD RSU Payangan itu adanya beberapa hal yang kurang jelas. Pertama, terkait jumlah tenaga medis dan non medis sesuai bidangnya tidak tertera dalam pengumuman. Kedua, persyaratan tenaga non medis, tidak tertera di dalam pengumuman tersebut. Dengan tidak disebutkannya jumlah tenaga yang dibutuhkan membuat para pelamar beranggapan rekrutmen tersebut hanyalah formalitas belaka.
Terlebih pengiriman surat lamaran juga diketahui ada dua titik. Pertama, lamaran disetor di Dinas Kesehatan Gianyar. Kedua, menurut informasi langsung mengirimkan berkas lamaran ke UPTD RSU Payangan yang finishing proyeknya tengah digenjot.
Ketua ORI Bali Umar Ibnu Alkhatab mengaku akan memantau setiap proses perekrutan tersebut. “Kami berharap tidak ada niatan dari pihak rumah sakit untuk menjadikan rekrutmen ini tak sekadar formalitas belaka,” jelasnya.
Ketika masyarakat melihat kesan rekrutmen tersebut seperti formalitas, dan adanya indikasi titip menitip melalui pejabat maupun anggota DPRD, dia mengharapkan segera melaporkan ke pihak berwenang. “Jika masyarakat melihat kesan itu, mohon bisa melapor kepada pihak yang berwenang. Termasuk kepada Ombudsman, agar dapat menciptakan sebuah proses rekrutmen yang serius dan dapat dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Gianyar Ida Ayu Cahyani Widyawati saat ditemui di kantornya, mengaku rekrutmen tenaga medis ini merupakan salah satu syarat yang dibutuhkan untuk terpenuhinya pelayanan terpadu dan berkualitas. Dengan itu, pelayanan bisa diakses secara cepat oleh masyarakat di dalam bidang kesehatan. Dia tidak menyebutkan secara rinci berapa jumlah tenaga medis yang dibutuhkan. Alasannya, jumlah yang direkrut hanya menyesuiakan dengan kemampuan daerah. “Jumlah kebutuhan tenaga belum bisa disampaikan. Namun perekrutan sudah mulai dilakukan, nanti akan digabung dengan tenaga yang sudah ada,” ungkapnya.*nvi
Komentar