Taman Budaya Rancang Program Sehari Bersama Maestro
UPTD Taman Budaya Provinsi Bali akan merancang program baru tahun 2020 yakni menghadirkan seniman-seniman yang memiiki karya besar (maestro).
DENPASAR, NusaBali
Para maestro dan karya-karyanya akan difokuskan selama sehari mulai dari pentas, workshop, pameran karya, dan lain-lain. Hal tersebut diungkapkan Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Bali, I Made Suarja, beberapa waktu lalu.
“Tahun ini kami akan mencoba membuat program pementasan seni dari sosok-sosok seniman yang memiliki karya-karya besar. Sesuai arahan Pak Kadis, satu orang maestro akan difokuskan selama sehari mulai dari workshop, pentas, dan pameran karya, dan lain-lain,” jelasnya.
Dia mencontohkan, satu sanggar akan menampilkan karya Gde Manik, atau Prof Dibia, atau karya Prof Bandem, dan lain-lain. Ini menjadi semacam ajang penghargaan sekaligus ruang untuk generasi muda mengetahui karya-karya maestro Bali. “Ini menjadi kegiatan kami di 2020. Semoga bulan Maret bisa realisasi anggaran. Mungkin 9 sampai 10 seniman yang akan ditampilkan. Menyesuaikan dengan agenda PKB dan Bali Jani,” katanya.
Selan itu, untuk pengembangan Taman Budaya Provinsi Bali tahun 2020, juga akan dilakukan perbaikan kualitas bangunan seperti plafon, instalasi listrik, dan penunjang lainnya, termasuk pengaspalan di area Taman Budaya yang akan bekerjasama dengan pemerintah Kota Denpasar. Tahun 2020 yang rencananya UPTD Taman Budaya Bali akan membuka seluas-luasnya kepada masyarakat untuk pemanfaatan Gedung Kriya sebagai tempat pameran. “Ini bisa dimanfaatkan oleh masarakat umum, tidak usah bayar, tapi mereka sendiri yang mengawasi,” tuturnya.
Selain itu, Taman Budaya Provinsi Bali setiap minggunya juga merancang program pelatihan umum menari, menabuh, pedalangan, sastra Bali, gender wayang. Kegiatan ini telah berlangsung dari tahun ke tahun. Sosialisasi disebarkan ke sanggar-sanggar dan masyarakat.
Sementara berdasarkan data yang ada, kunjungan selama tahun 2019 ke Taman Budaya Provinsi Bali mencapai 7.500 pengunjung, di antaranya 257 pengunjung untuk prawedding dari mancanegara, 394 pengunjung untuk prawedding dari nusantara, 875 pengunjung mancanegara, 279 pengunjung nusantara, 609 mahasiswa, dan 5.086 pelajar. Dari target 11.577 kunjungan, hanya mampu 7.500 kunjungan alias 63 persen. *ind
“Tahun ini kami akan mencoba membuat program pementasan seni dari sosok-sosok seniman yang memiliki karya-karya besar. Sesuai arahan Pak Kadis, satu orang maestro akan difokuskan selama sehari mulai dari workshop, pentas, dan pameran karya, dan lain-lain,” jelasnya.
Dia mencontohkan, satu sanggar akan menampilkan karya Gde Manik, atau Prof Dibia, atau karya Prof Bandem, dan lain-lain. Ini menjadi semacam ajang penghargaan sekaligus ruang untuk generasi muda mengetahui karya-karya maestro Bali. “Ini menjadi kegiatan kami di 2020. Semoga bulan Maret bisa realisasi anggaran. Mungkin 9 sampai 10 seniman yang akan ditampilkan. Menyesuaikan dengan agenda PKB dan Bali Jani,” katanya.
Selan itu, untuk pengembangan Taman Budaya Provinsi Bali tahun 2020, juga akan dilakukan perbaikan kualitas bangunan seperti plafon, instalasi listrik, dan penunjang lainnya, termasuk pengaspalan di area Taman Budaya yang akan bekerjasama dengan pemerintah Kota Denpasar. Tahun 2020 yang rencananya UPTD Taman Budaya Bali akan membuka seluas-luasnya kepada masyarakat untuk pemanfaatan Gedung Kriya sebagai tempat pameran. “Ini bisa dimanfaatkan oleh masarakat umum, tidak usah bayar, tapi mereka sendiri yang mengawasi,” tuturnya.
Selain itu, Taman Budaya Provinsi Bali setiap minggunya juga merancang program pelatihan umum menari, menabuh, pedalangan, sastra Bali, gender wayang. Kegiatan ini telah berlangsung dari tahun ke tahun. Sosialisasi disebarkan ke sanggar-sanggar dan masyarakat.
Sementara berdasarkan data yang ada, kunjungan selama tahun 2019 ke Taman Budaya Provinsi Bali mencapai 7.500 pengunjung, di antaranya 257 pengunjung untuk prawedding dari mancanegara, 394 pengunjung untuk prawedding dari nusantara, 875 pengunjung mancanegara, 279 pengunjung nusantara, 609 mahasiswa, dan 5.086 pelajar. Dari target 11.577 kunjungan, hanya mampu 7.500 kunjungan alias 63 persen. *ind
Komentar