Parkir Elektronik Tingkatkan Pendapatan PD Pasar
Parkir di Pasar Badung Hasilkan Rp 10,2 Juta Perhari
Sempat mengalami minus pendapatan 2018 lalu, PD Pasar Kota Denpasar akhirnya bisa meningkatkan pendapatan tahun 2019.
DENPASAR, NusaBali
Peningkatan pendapatan PD Pasar melampaui target yang ditetapkan dari target Rp 39.078.942.336 (Rp 39 miliar lebih) terealisasi sebesar Rp 40.798.835.480 (Rp 40,7 miliar lebih). Secara keseluruhan ada kelebihan sebesar Rp 1.719.893.144 (Rp 1,7 miliar lebih). Peningkatan pendapatan tersebut salah satunya karena faktor penerapan parkir elektronik (e-Parkir).
Direktur Utama PD Pasar, IB Kompyang Wiranata, didampingi Kabag Keuangan PD Pasar Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Suadnyana saat ditemui di kantornya, Kamis (9/1) menjelaskan, capaian tersebut merupakan usaha bersama PD Pasar untuk mencari solusi peningkatan pendapatan dari berbagai tambahan fasilitas yang diterapkan.
Salah satunya penggunanaan parkir elektronik (e-Parkir) yang sudah terpasang di 4 pasar yakni Pasar Badung, Pasar Kumbasari, Pasar Agung, dan Pasar Cokroaminoto. Adanya pengoperasian Pasar Badung, penerapan e-Retribusi, dan kunjungan Taman Kumbasari yang juga berpengaruh secara signifikan.
Kata IB Kompyang Wiranata, khusus penerapan e-Parkir saat ini, peningkatan pendapatan mencapai 4 kali lipat perharinya dari sebelum menggunakan e-Parkir. Setelah penerapan e-Parkir khususnya di Pasar Badung sejak Maret 2019 lalu, rata-rata pendapatan dari parkir mencapai Rp 10.200.000 per hari. Sedangkan pendapatan dari parkir di Pasar Badung sebelum penerapan parkir elektronik hanya mencapai rata-rata Rp 2.500.000 per hari.
Dengan penerapan parkir elektronik, secara keseluruhan pendapatan dari parkir di Pasar Badung tahun 2019 mencapai Rp 2,76 miliar. "Jika dibandingkan perolehan dari parkir tahun sebelumnya (tahun 2018, red) khususnya di Pasar Badung siang dan malam hanya Rp 690 juta," jelasnya.
Dengan berpengaruhnya peningkatan pendapatan dari penerapan e-Parkir pihaknya berencana untuk menambah mesin di 6 pasar lagi untuk mengoptimalkan pendapatan PD Pasar Kota Denpasar. Hal tersebut dikatakannya karena pengunjung masuk area parkir pasti dan harus dikenakan tarif tanpa memandang sudah pernah masuk pasar atau tidak.
"Kalau sebelumnya, ketika pengunjung atau utamanya pedagang yang keluar masuk bisa hanya sekali membayar parkir dan selanjutnya bisa bilang sudah bayar. Kalau sekarang kan gak bisa, karena sudah ada sistem. Mau tidak mau kapanpun dan berapakalipun masuk harus dikenakan tarif," jelasnya.
Dengan itu secara keseluruhan pendapatan PD Pasar dari parkir tahun 2019 mencapai Rp 6,88 miliar. Sementara total pendapatan dari parkir tahun 2018 yang saat itu sebelum ada penerapan parkir elektronik hanya Rp 4,7 miliar. Selain itu, kunjungan Taman Kumbasari juga mendukung tambahan pendapatan parkir setiap harinya.
Sebab, selain pengunjung yang ingin ke Pasar Badung, sebagian juga berkunjung ke Taman Kumbasari untuk rekreasi. "Taman Kumbasari Tukad Badung ini juga mendukung kedatangan pengunjung. Mereka kan parkir di Pasar Badung atau Pasar Kumbasari. Jadi kunjungan itu juga menambah pendapatan," jelasnya.
Dengan pendapatan PD Pasar melampaui target, pihaknya pun meyakini adanya surplus untuk tahun 2020. Sebab selain penambahan e-Parkir juga akan menaikan tarif Biaya Operasional Pasar sebesar Rp 500 yang sebelumnya Rp 6.500 menjadi Rp 7.000. Hal itu dilakukan sesuai dengan hasil kajian analisis ekonomi dari Universitas Udayana. PD Pasar juga menargetkan pencapaian pendapatan Rp 47 miliar tahun 2020.
Kenaikam tarif tersebut sudah diterapkan sejak 1 Januari 2020. "Kami berusaha untuk terus menaikan pemdapatan. Jadi ini sudah kajian dan kami sudah sosialisasi dan sudah diumumkan dan mereka (pedagang) setuju," ungkapnya. *mis
Direktur Utama PD Pasar, IB Kompyang Wiranata, didampingi Kabag Keuangan PD Pasar Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Suadnyana saat ditemui di kantornya, Kamis (9/1) menjelaskan, capaian tersebut merupakan usaha bersama PD Pasar untuk mencari solusi peningkatan pendapatan dari berbagai tambahan fasilitas yang diterapkan.
Salah satunya penggunanaan parkir elektronik (e-Parkir) yang sudah terpasang di 4 pasar yakni Pasar Badung, Pasar Kumbasari, Pasar Agung, dan Pasar Cokroaminoto. Adanya pengoperasian Pasar Badung, penerapan e-Retribusi, dan kunjungan Taman Kumbasari yang juga berpengaruh secara signifikan.
Kata IB Kompyang Wiranata, khusus penerapan e-Parkir saat ini, peningkatan pendapatan mencapai 4 kali lipat perharinya dari sebelum menggunakan e-Parkir. Setelah penerapan e-Parkir khususnya di Pasar Badung sejak Maret 2019 lalu, rata-rata pendapatan dari parkir mencapai Rp 10.200.000 per hari. Sedangkan pendapatan dari parkir di Pasar Badung sebelum penerapan parkir elektronik hanya mencapai rata-rata Rp 2.500.000 per hari.
Dengan penerapan parkir elektronik, secara keseluruhan pendapatan dari parkir di Pasar Badung tahun 2019 mencapai Rp 2,76 miliar. "Jika dibandingkan perolehan dari parkir tahun sebelumnya (tahun 2018, red) khususnya di Pasar Badung siang dan malam hanya Rp 690 juta," jelasnya.
Dengan berpengaruhnya peningkatan pendapatan dari penerapan e-Parkir pihaknya berencana untuk menambah mesin di 6 pasar lagi untuk mengoptimalkan pendapatan PD Pasar Kota Denpasar. Hal tersebut dikatakannya karena pengunjung masuk area parkir pasti dan harus dikenakan tarif tanpa memandang sudah pernah masuk pasar atau tidak.
"Kalau sebelumnya, ketika pengunjung atau utamanya pedagang yang keluar masuk bisa hanya sekali membayar parkir dan selanjutnya bisa bilang sudah bayar. Kalau sekarang kan gak bisa, karena sudah ada sistem. Mau tidak mau kapanpun dan berapakalipun masuk harus dikenakan tarif," jelasnya.
Dengan itu secara keseluruhan pendapatan PD Pasar dari parkir tahun 2019 mencapai Rp 6,88 miliar. Sementara total pendapatan dari parkir tahun 2018 yang saat itu sebelum ada penerapan parkir elektronik hanya Rp 4,7 miliar. Selain itu, kunjungan Taman Kumbasari juga mendukung tambahan pendapatan parkir setiap harinya.
Sebab, selain pengunjung yang ingin ke Pasar Badung, sebagian juga berkunjung ke Taman Kumbasari untuk rekreasi. "Taman Kumbasari Tukad Badung ini juga mendukung kedatangan pengunjung. Mereka kan parkir di Pasar Badung atau Pasar Kumbasari. Jadi kunjungan itu juga menambah pendapatan," jelasnya.
Dengan pendapatan PD Pasar melampaui target, pihaknya pun meyakini adanya surplus untuk tahun 2020. Sebab selain penambahan e-Parkir juga akan menaikan tarif Biaya Operasional Pasar sebesar Rp 500 yang sebelumnya Rp 6.500 menjadi Rp 7.000. Hal itu dilakukan sesuai dengan hasil kajian analisis ekonomi dari Universitas Udayana. PD Pasar juga menargetkan pencapaian pendapatan Rp 47 miliar tahun 2020.
Kenaikam tarif tersebut sudah diterapkan sejak 1 Januari 2020. "Kami berusaha untuk terus menaikan pemdapatan. Jadi ini sudah kajian dan kami sudah sosialisasi dan sudah diumumkan dan mereka (pedagang) setuju," ungkapnya. *mis
1
Komentar