Mobil Turis Sering Terperosok ke Sawah
Ikuti Google Map ke Jalur Subak di Ubud
Dalam aplikasi penunjuk arah itu, jalur ini menjadi jalan pintas untuk menuju pusat pariwisata Ubud.
GIANYAR, NusaBali
Gara-gara berpatokan pada petunjuk Google Map, mobil Alya putih yang dikemudikan turis asing nyaris, nyaris nyemplung ke persawahan Subak Kutuh, Desa Sayan, Ubud, Gianyar, Kamis (9/1). Menurut warga sekitar, Kadek Ardi, mobil terperosok ke sawah ini cukup sering terjadi.
"Kejadiannya pada Kamis itu, mobil hampir jatuh ke sawah. Saat itu, kedua ban samping yang kendaraan itu sudah melewati jalan," ujarnya ditemui Jumat (10/1). Jelas dia, beruntung saat itu, ada enam warga setempat melihat langsung membantu mengangkat bagian samping mobil, sehingga berhasil diselamatkan tanpa ada kerusakan berarti. "Kemarin yang ngangkat sekitar enam orang saja," ujarnya.
Ardi mengatakan, kejadian seperti ini tak terjadi kali ini saja. Namun seingatnya, pihaknya sudah menyaksikan lima kejadian. Kata dia, kejadian tersebut akibat Google Map. Dalam aplikasi penunjuk arah itu, jalur ini menjadi jalan pintas untuk menuju pusat pariwisata Ubud.
Akurasi jarak, kata Ardi, Google Map memang tepat. Namun kelemahan aplikasi tersebut tidak menampakkan kondisi jalan secara riil, sehingga banyak WNA yang terjebak di jalan selebar dua meter itu. "Seingat saya sudah lima kejadian, itu gara-gara google map,’’ ujarnya.
Menurut Ardi, setiap harinya jalan subak ini padat lalu lintas. Namun dia menyarankan, supaya mobil tidak lewat jalur ini. "Jalannya cuma cukup untuk sepeda motor, kalau mobil sebaiknya jangan lewat," ujarnya. *nvi
"Kejadiannya pada Kamis itu, mobil hampir jatuh ke sawah. Saat itu, kedua ban samping yang kendaraan itu sudah melewati jalan," ujarnya ditemui Jumat (10/1). Jelas dia, beruntung saat itu, ada enam warga setempat melihat langsung membantu mengangkat bagian samping mobil, sehingga berhasil diselamatkan tanpa ada kerusakan berarti. "Kemarin yang ngangkat sekitar enam orang saja," ujarnya.
Ardi mengatakan, kejadian seperti ini tak terjadi kali ini saja. Namun seingatnya, pihaknya sudah menyaksikan lima kejadian. Kata dia, kejadian tersebut akibat Google Map. Dalam aplikasi penunjuk arah itu, jalur ini menjadi jalan pintas untuk menuju pusat pariwisata Ubud.
Akurasi jarak, kata Ardi, Google Map memang tepat. Namun kelemahan aplikasi tersebut tidak menampakkan kondisi jalan secara riil, sehingga banyak WNA yang terjebak di jalan selebar dua meter itu. "Seingat saya sudah lima kejadian, itu gara-gara google map,’’ ujarnya.
Menurut Ardi, setiap harinya jalan subak ini padat lalu lintas. Namun dia menyarankan, supaya mobil tidak lewat jalur ini. "Jalannya cuma cukup untuk sepeda motor, kalau mobil sebaiknya jangan lewat," ujarnya. *nvi
1
Komentar