Putra Perkanthi Wakili Bali ke Piala Menpora U-16
Putra Perkanthi Jimbaran akhirnya melenggang ke Jakarta, mewakili Bali di Piala Menpora U-16 bulan September mendatang.
GIANYAR, NusaBali
Tiket ini diraih setelah dalam laga final zona Bali pada Jumat (5/8), mengalahkan Putra Tresna Denpasar. Gol kemenangan Putra Perkanthi Jimbaran di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar dicetak Daffa. Sementara itu juara 3 diraih Porba Batubulan setelah menang dengan skor tipis 2-1 atas Damar Cakti Denpasar.
Di babak I, Putra Perkanthi yang diperkirakan akan digempur Putra Tresna, justru tampil dominan. Alhasil, menit 33 mampu menjebol gawang Putra Tresna lewat pemain nomor punggung 9 Dafa. Gol tercipta memanfaatkan umpan matang di depan gawang. Setelah pemain depan Putra Perkanthi melakukan penetrasi masuk ke kotak fenalti. Dan, kiper Doni gagal mengantisipasi bola. Yang berdiri bebas langsung mencocor tendangan ke arah gawang yang tak mampu dibendung kiper.
Sebelum gol terjadi beberapa kali sempat terjadi kemelut di depan gawang Putra Tresna. Sementara di kubu Putra Tresna hanya sesekali memanfaatkan serangan balik di interval pertama. Sedikitnya sempat mendapat peluang sebanyak dua kali, namun belum menemui sasaran target untuk menjadi gol. Hingga wasit Made Pudja meniup 35 menit babak I.
Di babak II pergantian pemain yang dilakukan coach Dede Mahatma Darma memberikan tekanan ke gawang Putra Perkanti. Namun sayang penyelesaian akhir Putra Tresna masih lemah hingga mudah ditangkap kiper Putra Perkanthi Gongus. Kiper Gongus berulang kali mendapat gempuran, namun masih sigap mengamankan gawangnya dari kebobolan. Tak salah jika pemain terbaik dalam final kemarin diberikan kepada penjaga gawang Putra Perkanthi Jimbaran.
Pelatih Putra Perkanthi Jimbaran, Nyoman Sukadana mengakui sejak awal menerapkan strategi pressure. Sedangkan di babak II fokus bertahan. "Untuk ke Jakarta nanti tetap mengandalkan pemain yang ada. Mungkin yang kurang bisa dicarikan saja untuk memenuhi kelemahan tersebut. Terutama kerjasama tim," jelas Sukadana.
Sebaliknya pemilik Putra Tresna Denpasar, IGAN Anom Jaksa mengakui gol tercipta karena anak asuhnya bermain dalam kondisi hujan gerimis. Sehingga, bola alirannya sangat licin. "Tidak pernah main pada waktu hujan, dan itu membuat kami kecolongan. Sementara, pada interval kedua kondisinya kering, kita balik menguasai. Meskipun belum berbuah gol," papar IGAN Anom Jaksa yang gagal mewujudkan ambisi mengawinkan gelar juara U-14.*dek
Tiket ini diraih setelah dalam laga final zona Bali pada Jumat (5/8), mengalahkan Putra Tresna Denpasar. Gol kemenangan Putra Perkanthi Jimbaran di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar dicetak Daffa. Sementara itu juara 3 diraih Porba Batubulan setelah menang dengan skor tipis 2-1 atas Damar Cakti Denpasar.
Di babak I, Putra Perkanthi yang diperkirakan akan digempur Putra Tresna, justru tampil dominan. Alhasil, menit 33 mampu menjebol gawang Putra Tresna lewat pemain nomor punggung 9 Dafa. Gol tercipta memanfaatkan umpan matang di depan gawang. Setelah pemain depan Putra Perkanthi melakukan penetrasi masuk ke kotak fenalti. Dan, kiper Doni gagal mengantisipasi bola. Yang berdiri bebas langsung mencocor tendangan ke arah gawang yang tak mampu dibendung kiper.
Sebelum gol terjadi beberapa kali sempat terjadi kemelut di depan gawang Putra Tresna. Sementara di kubu Putra Tresna hanya sesekali memanfaatkan serangan balik di interval pertama. Sedikitnya sempat mendapat peluang sebanyak dua kali, namun belum menemui sasaran target untuk menjadi gol. Hingga wasit Made Pudja meniup 35 menit babak I.
Di babak II pergantian pemain yang dilakukan coach Dede Mahatma Darma memberikan tekanan ke gawang Putra Perkanti. Namun sayang penyelesaian akhir Putra Tresna masih lemah hingga mudah ditangkap kiper Putra Perkanthi Gongus. Kiper Gongus berulang kali mendapat gempuran, namun masih sigap mengamankan gawangnya dari kebobolan. Tak salah jika pemain terbaik dalam final kemarin diberikan kepada penjaga gawang Putra Perkanthi Jimbaran.
Pelatih Putra Perkanthi Jimbaran, Nyoman Sukadana mengakui sejak awal menerapkan strategi pressure. Sedangkan di babak II fokus bertahan. "Untuk ke Jakarta nanti tetap mengandalkan pemain yang ada. Mungkin yang kurang bisa dicarikan saja untuk memenuhi kelemahan tersebut. Terutama kerjasama tim," jelas Sukadana.
Sebaliknya pemilik Putra Tresna Denpasar, IGAN Anom Jaksa mengakui gol tercipta karena anak asuhnya bermain dalam kondisi hujan gerimis. Sehingga, bola alirannya sangat licin. "Tidak pernah main pada waktu hujan, dan itu membuat kami kecolongan. Sementara, pada interval kedua kondisinya kering, kita balik menguasai. Meskipun belum berbuah gol," papar IGAN Anom Jaksa yang gagal mewujudkan ambisi mengawinkan gelar juara U-14.*dek
1
Komentar