Sekaa Teruna Mulai Garap Ogoh-ogoh 2020
Antusiasme anak-anak muda yang tergabung dalam Sekaa Teruna (ST) di Kota Denpasar menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942, 25 Maret mendatang sudah terasa, terutama dengan dimulainya pembuatan ogoh-ogoh.
DENPASAR, NusaBali
Di sejumlah bale banjar sudah terlihat kesibukan anggota sekaa teruna untuk membuat ogoh-ogoh. Pantauan NusaBali, Senin (13/1) sejumlah anggota Sekaa Teruna (ST) Binnayaka Dharma, Banjar Ujung, Kesiman, Denpasar Timur, terlihat sibuk mengulat bambu untuk rangka ogoh-ogoh.
“Baru mulai sejak, Sabtu (11/1) lalu,” ujar Ketua ST Binnayaka Dharma, Gusti Agung Panji saat ditemui di Bale Banjar Ujung, Jalan Turi II, Kesiman, Denpasar. Tahun ini ogoh-ogoh yang dibuatnya berjudul ‘Tabuan Poleng’. Pembuatan ogoh-ogoh ini sengaja mengambil start lebih awal, agar sudah benar-benar rampung sebelum penilaian lomba dilakukan. “Targetnya selesai awal bulan Maret, sebelum penilaian dilaksanakan,” katanya.
Ogoh-ogoh yang dibuat tersebut merupakan kreasi anak-anak muda setempat dengan disokong dana pembinaan, baik dari Pemkot Denpasar, pihak desa dan swadaya anggota sekaa teruna dan sejumlah sponsor. “Mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu. Harapan kami juga bisa dapat juara,” imbuh Agung Panji di sela kesibukannya di bale banjar.
Tak hanya di Banjar Ujung, Kesiman, ogoh-ogoh juga sudah mulai terlihat proses pembuatannya di Banjar Pagan Kelod, Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur. “Sudah dari bulan Desember 2019 lalu pak mulai bikinnya,” ungkap seorang anggota sekaa teruna setempat. Menurutnya, biasanya pengerjaan ogoh-ogoh dilakukan malam hari oleh para anggota sekaa teruna. Hal serupa juga tampak di Banjar Dajan Tangluk, Kesiman, Denpasar. Sejumlah anak-anak terlihat antusias melihat progress pembuatan ogoh-ogoh di bale banjar setempat. “Malam pak kalau mau lihat pembuatannya,” kata seorang anak. *sur
“Baru mulai sejak, Sabtu (11/1) lalu,” ujar Ketua ST Binnayaka Dharma, Gusti Agung Panji saat ditemui di Bale Banjar Ujung, Jalan Turi II, Kesiman, Denpasar. Tahun ini ogoh-ogoh yang dibuatnya berjudul ‘Tabuan Poleng’. Pembuatan ogoh-ogoh ini sengaja mengambil start lebih awal, agar sudah benar-benar rampung sebelum penilaian lomba dilakukan. “Targetnya selesai awal bulan Maret, sebelum penilaian dilaksanakan,” katanya.
Ogoh-ogoh yang dibuat tersebut merupakan kreasi anak-anak muda setempat dengan disokong dana pembinaan, baik dari Pemkot Denpasar, pihak desa dan swadaya anggota sekaa teruna dan sejumlah sponsor. “Mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu. Harapan kami juga bisa dapat juara,” imbuh Agung Panji di sela kesibukannya di bale banjar.
Tak hanya di Banjar Ujung, Kesiman, ogoh-ogoh juga sudah mulai terlihat proses pembuatannya di Banjar Pagan Kelod, Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur. “Sudah dari bulan Desember 2019 lalu pak mulai bikinnya,” ungkap seorang anggota sekaa teruna setempat. Menurutnya, biasanya pengerjaan ogoh-ogoh dilakukan malam hari oleh para anggota sekaa teruna. Hal serupa juga tampak di Banjar Dajan Tangluk, Kesiman, Denpasar. Sejumlah anak-anak terlihat antusias melihat progress pembuatan ogoh-ogoh di bale banjar setempat. “Malam pak kalau mau lihat pembuatannya,” kata seorang anak. *sur
Komentar