'Kunyit', Drummer Legendaris Bali Berpulang
Dunia musik Bali berduka. Salah satu musisi senior yang drummer legendaris Bali, I Wayan Suwitra alias 'Kunyit' akhirnya berpulang pada Rabu (11/11) kemarin setelah berjuang melawan penyakit Leukimia yang dideritanya.
DENPASAR, NusaBali
Drummer grup band ternama dedengkot musik klasik rock ternama Crazy Horse ini meninggal dunia dalam perawatan kemoterapi di RS Sanglah Denpasar sekitar pukul 09.00 Wita.
Sejak beberapa bulan terakhir, drummer dengan kemampuan mumpuni dan kerap dipercaya mengiringi artis rock nasional seperti Achmad Albar bila konser di Bali ini, rehat sementara dari panggung musik.
Menurut rekan satu band yang bassist Gus Joni Suparta, sejak konser 25 tahun yang digelar bandnya beberapa waktu lalu, kondisi Kunyit terus menurun. “Namun almarhum tetap beraktivitas musik seperti biasa, ngamen dan jalani pentas regular atau even-even, sampai kondisinya benar-benar drop dan masuk rumah sakit,”ujar Gus Joni kepada NusaBali di rumah duka kemarin.
Bahkan sehari sebelumnya, ternyata almarhum masih sempat menelepon, ngobrol dan menanyakan aktivitas Carzy Hore kepada dirinya. “Namun sepertinya almarhum sudah drop sekali, bicaranya sudah seperti berhalusinasi,”ujar Gus Joni yang tampak sangat berduka.
Maklum, mereka sudah puluhan tahun menjalani suka duka di dunia musik. Band yang telah berdiri tahun 1987 ini, telah beberapa kali berganti personel, dan kini diawaki oleh almarhum Wayan Kunyit (drum), Gus Joni Suparta (bass), Beny Suharto (vokal), Dewa Wijana (gitar), Bardi (keyboard), dan Ketut Sana (vokalis). Bersama mereka sangat diuperhitungkan du dunia entertainment dan musik rock Bali pada khususnya.
Almarhum Kunyit sendiri meninggalkan seorang istri dan dua putri. Sementara untuk prosesi pengabenan, pihak keluarga belum mendapatkan petunjuk dari Ida Pedanda. "Hari ini (kemarin, red), Ida Nak Lingsir kari ngelungin (masih muput upacara agama) sehingga besok baru akan nunasin dewasa," jelas adik sulung Kunyit, Ketut Arya Sena saat ditemui di rumah duka, Banjar Kayu Mas Kaja, Jalan Hayam Wuruk nomor 4 Denpasar.
Diperkirakan, pengabenan akan digelar pada Minggu (15/11) atau Senin (16/11) mendatang di Setra Badung. Pantauan di rumah duka, rekan musisi maupun teman nongkrong almarhum di Warung Tresni tampak hadir mengucapkan bela sungkawa.
Sementara sang istri almarhum, Irma Tjahjoning didampingi kedua putrinya Widya Jayanti dan Prima Mandasari tampak tak henti mengusapkan air mata yang jatuh membasahi pipi. Dikisahkan Irma, sang suami mulai merasakan sakit sejak akhir Juli 2015 ini.
Selanjutnya...
1
2
Komentar