Kelian Adat Tewas di Penginapan
Sebelum masuk ke toilet dan kemudian tergeletak tewas, korban Nyoman Pica sempat berhubungan badan 10 menit dengan Luh Dersih
Saksi Mujayana kemudian mengabarkan kejadian mengejutkan di pengianapan Sila Asih ini kepada warga sekitar. Selanjutnya, warga melaporkan kasus ini ke polisi. Begitu dapat laporan, tim identifikasi dari Polres Jembrana terjun ke lokasi TKP, dengan membonceng petugas medis dari Puskesmas, untuk mengevakuasi dan memeriksa jasad korban, selain meminta keterangan saksi-saksi. Dari pemeriksaan awal tim medis, belum ditemukan apa sejatinya penyebab kematian sang kelian adat. Juga tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Yang ditemukan petugas hanya hanya berupa cairan dari alat vital korban.
Karena tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan bekas tindakan kriminal, pihak kepolisian langsung menyerahkan jasad korban Nyoman Pica kepada keluarganya. Apalagi, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi. Pihak keluarga memilih langsung membawa jenazah korban ke rumah duka di Banjar Puana, Desa Pakraman Tegal Badeng Barat, Kota Negara.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP I Gusti Made Sudarma Putra, kematrin sore ikut terjun langsung ke lokasi TKP vila Sila Asih di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Menurut Sudarma Putra, hingga kemarin petang kematian korban Nyoman Pica masih misterius. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, juga tidak ada arah kecurigaan korban menderita penyakit tertentu.
Ditanya soal kemungkinan korban tewas karena overdosis,menurut Sudarma Putra, pihaknya belum bisa memastikannya. Nakun, berdasarkan hasil pemeriksaan di seputar lomkasi TKP, tidak ditemukan adanya obat-obatan. Hasil pemeriksaan tim medis juga tidak menemukan gejala kematian karena overdosis.
"Tapi entahlah, apakah sebelum ketemu (selingkuhannya) sempat minum begitu? Yang jelas, kami serahkan jenazah korban ke kelyarganya, karena tidak ada tanda-tanda arah kriminal. Kalau mencari penyebab pasti kematiannya, itu perlu dilakukan otopsi. Sayangnya, pihak keluarga korban menolak dan mereka sudah membuat pernyataan mengiklaskan kejadian ini," tandas Sudarma Putra saat dikonfirmasi NusaBali.
SELANJUTNYA . . .
Karena tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan bekas tindakan kriminal, pihak kepolisian langsung menyerahkan jasad korban Nyoman Pica kepada keluarganya. Apalagi, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi. Pihak keluarga memilih langsung membawa jenazah korban ke rumah duka di Banjar Puana, Desa Pakraman Tegal Badeng Barat, Kota Negara.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP I Gusti Made Sudarma Putra, kematrin sore ikut terjun langsung ke lokasi TKP vila Sila Asih di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Menurut Sudarma Putra, hingga kemarin petang kematian korban Nyoman Pica masih misterius. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, juga tidak ada arah kecurigaan korban menderita penyakit tertentu.
Ditanya soal kemungkinan korban tewas karena overdosis,menurut Sudarma Putra, pihaknya belum bisa memastikannya. Nakun, berdasarkan hasil pemeriksaan di seputar lomkasi TKP, tidak ditemukan adanya obat-obatan. Hasil pemeriksaan tim medis juga tidak menemukan gejala kematian karena overdosis.
"Tapi entahlah, apakah sebelum ketemu (selingkuhannya) sempat minum begitu? Yang jelas, kami serahkan jenazah korban ke kelyarganya, karena tidak ada tanda-tanda arah kriminal. Kalau mencari penyebab pasti kematiannya, itu perlu dilakukan otopsi. Sayangnya, pihak keluarga korban menolak dan mereka sudah membuat pernyataan mengiklaskan kejadian ini," tandas Sudarma Putra saat dikonfirmasi NusaBali.
SELANJUTNYA . . .
Komentar