Kelian Adat Tewas di Penginapan
Sebelum masuk ke toilet dan kemudian tergeletak tewas, korban Nyoman Pica sempat berhubungan badan 10 menit dengan Luh Dersih
Sementara itu, wanita selingkuhan korban, Luh Dersih, mengakui memang punya hubungan asmara terlarang dengan sang kelian adat. Nereka telah menjalin perselingkuhan selama sebulan terakhir. Selama itu pula, dua insan beda jenis yang sama-sama memiliki keluarga ini sudah tiga kali berkencan di penginapan, termasuk saat musibah maut kemarin sore.
"Kalau kenal, kami sebenarnya sudah lama saling kenal. Sebab, istrinya (korban Nyoman Pica) kebetulan juga tetangga saya. Tapi, kalau berhubungan begini (selingkuh) bari sebulan,"tutur Luh Dersih saat ditemui NusaBali di lokasi TKP penginapan Sila Asih, Desa Kaliakah, Jumat sore.
Luh Dersih mengisahkan, saat masuk ke kamar vila untuk berhubungan layaknya suami istri, siang kemarin, sebenarnya tidak ada tanda-tanda aneh pada pria idaman lain (PIL)-nya itu. Luh Dersih pun mengaku tidak tahu, kenapa korban Nyoman Pica sampai meninggal.
Menurut Luh Dersih, ketika sudah masuk ke kamar penginapan berdua, mereka sempat melakukan hubungan badan. Selesai melakukan berindehoi sekitar 10 menit, korban dan Luh Dersih masih sempat ngobrol. Kemudian, korban menuju tolit di dalam kamar tersebut. Hanya berselang 3 menit kemudian, Luh Dersih mengengar suara benda jatuh dari dalam kamar mandi yang menyatu dengan toilet.
Curiga terjadi sesuatu, Luh Dersih pun langsung mengecek ke dalam kamar mandi yang pintunga terbuka sebagian. Dia kaget melihat lelaki pujaan hatinya sudah terbujur kaku tak bernyawa. Luh Dersih mengaku sempat berusaha mengoyang-goyangkan tubuh korban, namun tidak ada respons, sehingga dia langsung melapor kepada petugas jjaga penginapan, Mujayana.
"Waktu ngobrol sama saya di dalam kamar penginapan, sebetulnya dia (koban Nyoman Pica) tidak ada mengluh apa pun. Tidak tahu, kenapa sampai begini," ujar ibu rumah tangga asal Desa Manistutu, Kecamatan Melaya
telah dikaruniai satu anak ini. * ode
"Kalau kenal, kami sebenarnya sudah lama saling kenal. Sebab, istrinya (korban Nyoman Pica) kebetulan juga tetangga saya. Tapi, kalau berhubungan begini (selingkuh) bari sebulan,"tutur Luh Dersih saat ditemui NusaBali di lokasi TKP penginapan Sila Asih, Desa Kaliakah, Jumat sore.
Luh Dersih mengisahkan, saat masuk ke kamar vila untuk berhubungan layaknya suami istri, siang kemarin, sebenarnya tidak ada tanda-tanda aneh pada pria idaman lain (PIL)-nya itu. Luh Dersih pun mengaku tidak tahu, kenapa korban Nyoman Pica sampai meninggal.
Menurut Luh Dersih, ketika sudah masuk ke kamar penginapan berdua, mereka sempat melakukan hubungan badan. Selesai melakukan berindehoi sekitar 10 menit, korban dan Luh Dersih masih sempat ngobrol. Kemudian, korban menuju tolit di dalam kamar tersebut. Hanya berselang 3 menit kemudian, Luh Dersih mengengar suara benda jatuh dari dalam kamar mandi yang menyatu dengan toilet.
Curiga terjadi sesuatu, Luh Dersih pun langsung mengecek ke dalam kamar mandi yang pintunga terbuka sebagian. Dia kaget melihat lelaki pujaan hatinya sudah terbujur kaku tak bernyawa. Luh Dersih mengaku sempat berusaha mengoyang-goyangkan tubuh korban, namun tidak ada respons, sehingga dia langsung melapor kepada petugas jjaga penginapan, Mujayana.
"Waktu ngobrol sama saya di dalam kamar penginapan, sebetulnya dia (koban Nyoman Pica) tidak ada mengluh apa pun. Tidak tahu, kenapa sampai begini," ujar ibu rumah tangga asal Desa Manistutu, Kecamatan Melaya
telah dikaruniai satu anak ini. * ode
Komentar