Inspektorat Soroti 4 Proyek Fisik 2019
Apabila ditemukan ada kerugian negara, otomatis kasus ini akan dilimpahkan ke penegak hukum.
SEMARAPURA, NusaBali
Sedikitnya empat proyek fisik di Kabupaten Klungkung 2019 mendapat sorotan dari masyarakat, baik dari segi kualitas, keterlembatan penyelesaian, dan kebersihan lokasi. Bahkan Kejaksaan (Kejari) Klungkung pun turun tangan untuk masalah ini, dengan melayangkan surat kepada Inspektorat Daerah Klungkung, untuk mengecek proyek tersebut.
Apabila ditemukan ada indikasi kerugian Negara, maka akan diproses secara hukum. Inspektur Daerah Klungkung I Made Seger tengah turun mengumpulkan data terhadap kondisi empat proyek itu, Selasa (14/1), dilanjutkan turun ke lapangan. Empat proyek yang menjadi sorotan tersebut yakni pembangunan Pasar Rakyat, Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, proyek rehabilitasi berat bangunan Puskesmas Pembantu di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, pembangunan TOSS Center di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, dan proyek jalan di Pundukhe – Senangka, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. “Kami akan turun dulu untuk mengecek. Setelah kami cek baru bisa diketahui apakah seperti yang disorot oleh masyarakat atau tidak,” ujar Inspektur Daerah Klungkung I Made Seger, saat ditemui Selasa (14/1).
Saat ini, lanjut dia, Tim Inspektorat tengah mengumpulkan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan), PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk meminta informasi terlebih dahulu, kemudian Rabu (15/1) ini baru turun ke lapangan. “Saat di lapangan tentu kami juga melibatkan konsultan pengawas dan konsultan perencana, karena secara teknis mereka yang lebih tahu,” katanya.
Seger menegaskan, apabila ditemukan ada penyelewenangan dan berdampak kerugian negara, otomatis kasus ini akan dilimpahkan ke penegak hukum. “Kami sebelumnya sudah menerima surat dari kejaksaan untuk mengecek empat proyek tersebut. Karena menjadi sorotan dari masyarakat, ada yang menyorot dari segi kualitas, kebersihan, maupun karena tidak sesuai batas waktu,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menggelar sidak proyek pembangunan di wilayah Klungkung. Ketika turun selain melihat masih ada belum maksimalnya pemberdayaan tenaga kerja lokal, pengerjaan proyek fisik di Klungkung daratan juga ada yang molor dari target pekerjaan. Hal tersebut ditemui Bupati Suwirta saat mengecek pengerjaan proyek rehabilitasi berat bangunan Puskesmas Pembantu di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kamis, 3 Oktober 2019. Molornya pengerjaan proyek senilai Rp 555 juta ini, Bupati Suwirta pun langsung mengecek setiap sudut bangunan yang masih dalam proses pengerjaan tersebut.
Dari pengamatannya, beberapa pengerjaan terlihat kurang rapi. Pihaknya pun mencurigai ini imbas dari penawaran oleh pihak rekanan yang jauh turun dari 20 sampai 40 persen saat tender. “Ini pemborongnya harus bertanggungjawab. Meski penawaran turun harusnya tetap memperhatikan kualitas dan jangka panjang bangunan agar tidak ada kesan proyek pemerintah itu asal-asalan,” ujar Suwirta ketika sidak. Bupati Suwirta juga menggelar sidak di wilayah Klungkung daratan, di antaranya pengadaan Pembangunan Pasar-Revitalisasi Pasar Desa Tusan dengan senilai Rp 1.324.000.000, pembangunan Pasar Rakyat Desa Bungbungan senilai Rp 1.528.000.000, Pembangunan Gedung Baru dan Penataan Halaman Sekolah TK Negeri Kelurahan Semarapura Tengah dengan pagu anggaran senilai Rp 350.000.000, Pemasangan Eskalator dan Mekanikal Elektrik di Blok A Pasar Semarapura dengan pagu anggaran senilai Rp 1.806.309.321.*wan
Apabila ditemukan ada indikasi kerugian Negara, maka akan diproses secara hukum. Inspektur Daerah Klungkung I Made Seger tengah turun mengumpulkan data terhadap kondisi empat proyek itu, Selasa (14/1), dilanjutkan turun ke lapangan. Empat proyek yang menjadi sorotan tersebut yakni pembangunan Pasar Rakyat, Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, proyek rehabilitasi berat bangunan Puskesmas Pembantu di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, pembangunan TOSS Center di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, dan proyek jalan di Pundukhe – Senangka, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. “Kami akan turun dulu untuk mengecek. Setelah kami cek baru bisa diketahui apakah seperti yang disorot oleh masyarakat atau tidak,” ujar Inspektur Daerah Klungkung I Made Seger, saat ditemui Selasa (14/1).
Saat ini, lanjut dia, Tim Inspektorat tengah mengumpulkan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan), PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk meminta informasi terlebih dahulu, kemudian Rabu (15/1) ini baru turun ke lapangan. “Saat di lapangan tentu kami juga melibatkan konsultan pengawas dan konsultan perencana, karena secara teknis mereka yang lebih tahu,” katanya.
Seger menegaskan, apabila ditemukan ada penyelewenangan dan berdampak kerugian negara, otomatis kasus ini akan dilimpahkan ke penegak hukum. “Kami sebelumnya sudah menerima surat dari kejaksaan untuk mengecek empat proyek tersebut. Karena menjadi sorotan dari masyarakat, ada yang menyorot dari segi kualitas, kebersihan, maupun karena tidak sesuai batas waktu,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menggelar sidak proyek pembangunan di wilayah Klungkung. Ketika turun selain melihat masih ada belum maksimalnya pemberdayaan tenaga kerja lokal, pengerjaan proyek fisik di Klungkung daratan juga ada yang molor dari target pekerjaan. Hal tersebut ditemui Bupati Suwirta saat mengecek pengerjaan proyek rehabilitasi berat bangunan Puskesmas Pembantu di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kamis, 3 Oktober 2019. Molornya pengerjaan proyek senilai Rp 555 juta ini, Bupati Suwirta pun langsung mengecek setiap sudut bangunan yang masih dalam proses pengerjaan tersebut.
Dari pengamatannya, beberapa pengerjaan terlihat kurang rapi. Pihaknya pun mencurigai ini imbas dari penawaran oleh pihak rekanan yang jauh turun dari 20 sampai 40 persen saat tender. “Ini pemborongnya harus bertanggungjawab. Meski penawaran turun harusnya tetap memperhatikan kualitas dan jangka panjang bangunan agar tidak ada kesan proyek pemerintah itu asal-asalan,” ujar Suwirta ketika sidak. Bupati Suwirta juga menggelar sidak di wilayah Klungkung daratan, di antaranya pengadaan Pembangunan Pasar-Revitalisasi Pasar Desa Tusan dengan senilai Rp 1.324.000.000, pembangunan Pasar Rakyat Desa Bungbungan senilai Rp 1.528.000.000, Pembangunan Gedung Baru dan Penataan Halaman Sekolah TK Negeri Kelurahan Semarapura Tengah dengan pagu anggaran senilai Rp 350.000.000, Pemasangan Eskalator dan Mekanikal Elektrik di Blok A Pasar Semarapura dengan pagu anggaran senilai Rp 1.806.309.321.*wan
1
Komentar