Pengelola Balai Budaya Giri Nata Mandala Belum Jelas
Siapa yang akan mengelola Balai Budaya Giri Nata Mandala di kompleks Puspem Badung masih menjadi tanda tanya.
MANGUPURA, NusaBali
Sempat muncul wacana pengelolaan akan diserahkan kepada pihak ketiga atau swasta. Namun, gedung megah yang telah diresmikan pada September 2019, sampai sekarang belum diputuskan siapa pengelolanya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, menyatakan pengelolaan Balai Budaya Giri Nata Mandala di Bagian Perlengkapan dan Perawatan (Perwat) Setda Badung. “Pengelolaan gedung balai budaya di Bagian Perwat,” ucap Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba saat dikonfirmasi, Kamis (16/1). Namun Bagian Perwat menyebut masih belum diserahkan.
Kabag Perwat Setda Badung Ida Ayu Indahgustari, secara terpisah menyebut Balai Budaya Giri Nata Mandala masih dalam masa pemeliharaan oleh pihak rekanan. Nah, hingga kapan masa pemeliharaan tersebut, dia mengaku tidak mengetahui. Lantaran proyek fisik di bawah leading sector Dinas PUPR.
Menurut Indahgustari, pihaknya saat ini sebatas bertanggung jawab terhadap pengoperasian saja. “Misalnya, bila masyarakat ingin menyewa untuk menggelar event di sana, ya kita yang mengurus. Tapi tidak lebih dari itu,” tegasnya.
Disinggung wacana pengelolaan yang akan melibatkan pihak swasta agar lebih mudah mempromosikan ke luar, mantan Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Badung, ini menegaskan keputusan ada di tangan Bupati Badung. “Sambil menunggu keputusan dari pimpinan, jadi sekarang untuk pengoperasiannya ke Bagian Perwat,” kata Indahgustari.
Sementara, Juru Bicara Bupati Badung yang juga Kabag Humas Setda Badung Made Suardita, menegaskan jika Bupati belum mengeluarkan keputusan apapun terkait apakah Balai Budaya Giri Nata Mandala akan diserahkan kepada swasta atau tidak. “Sampai saat ini belum,” ucapnya.
Seperti diketahui, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta telah meresmikan sekaligus menandatangani prasasti gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Sabtu (14/9/2019). Peresmian gedung dengan anggaran sekitar Rp 388 miliar ini dihadiri pimpinan dan anggota DPRD Badung, pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Sekda Badung Wayan Adi Arnawa, pimpinan perangkat daerah, serta segenap tokoh masyarakat di Kabupaten Badung.
Balai Budaya Giri Nata Mandala didesain menampung sekitar 2.500 penonton. Gedung ini memiliki arsitektur Bali bebadungan dengan konsep tri angga. Sedangkan penataan ruang memadukan konsep tradisional Bali dan modern.
Balai Budaya Giri Nata Mandala juga dilengkapi dengan fasilitas ruang transit VIP, ruang persiapan artis umum dan VIP, cafetaria, ruang exhibition atau pameran, klinik kesehatan dan laktasi, mushola, smoking room di setiap lantai, 8 toilet laki-laki dengan 16 closet 24 urinoir, 8 toilet wanita dengan 36 closet, 4 toilet difabel, 1 lift orang yang diperuntukkan bagi tamu VIP dan difabel serta 2 lift barang, ruang manajemen gedung, serta ruang rapat umum dan VIP. *asa
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, menyatakan pengelolaan Balai Budaya Giri Nata Mandala di Bagian Perlengkapan dan Perawatan (Perwat) Setda Badung. “Pengelolaan gedung balai budaya di Bagian Perwat,” ucap Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba saat dikonfirmasi, Kamis (16/1). Namun Bagian Perwat menyebut masih belum diserahkan.
Kabag Perwat Setda Badung Ida Ayu Indahgustari, secara terpisah menyebut Balai Budaya Giri Nata Mandala masih dalam masa pemeliharaan oleh pihak rekanan. Nah, hingga kapan masa pemeliharaan tersebut, dia mengaku tidak mengetahui. Lantaran proyek fisik di bawah leading sector Dinas PUPR.
Menurut Indahgustari, pihaknya saat ini sebatas bertanggung jawab terhadap pengoperasian saja. “Misalnya, bila masyarakat ingin menyewa untuk menggelar event di sana, ya kita yang mengurus. Tapi tidak lebih dari itu,” tegasnya.
Disinggung wacana pengelolaan yang akan melibatkan pihak swasta agar lebih mudah mempromosikan ke luar, mantan Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Badung, ini menegaskan keputusan ada di tangan Bupati Badung. “Sambil menunggu keputusan dari pimpinan, jadi sekarang untuk pengoperasiannya ke Bagian Perwat,” kata Indahgustari.
Sementara, Juru Bicara Bupati Badung yang juga Kabag Humas Setda Badung Made Suardita, menegaskan jika Bupati belum mengeluarkan keputusan apapun terkait apakah Balai Budaya Giri Nata Mandala akan diserahkan kepada swasta atau tidak. “Sampai saat ini belum,” ucapnya.
Seperti diketahui, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta telah meresmikan sekaligus menandatangani prasasti gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Sabtu (14/9/2019). Peresmian gedung dengan anggaran sekitar Rp 388 miliar ini dihadiri pimpinan dan anggota DPRD Badung, pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Sekda Badung Wayan Adi Arnawa, pimpinan perangkat daerah, serta segenap tokoh masyarakat di Kabupaten Badung.
Balai Budaya Giri Nata Mandala didesain menampung sekitar 2.500 penonton. Gedung ini memiliki arsitektur Bali bebadungan dengan konsep tri angga. Sedangkan penataan ruang memadukan konsep tradisional Bali dan modern.
Balai Budaya Giri Nata Mandala juga dilengkapi dengan fasilitas ruang transit VIP, ruang persiapan artis umum dan VIP, cafetaria, ruang exhibition atau pameran, klinik kesehatan dan laktasi, mushola, smoking room di setiap lantai, 8 toilet laki-laki dengan 16 closet 24 urinoir, 8 toilet wanita dengan 36 closet, 4 toilet difabel, 1 lift orang yang diperuntukkan bagi tamu VIP dan difabel serta 2 lift barang, ruang manajemen gedung, serta ruang rapat umum dan VIP. *asa
Komentar