Surprise, Yuda Suparsana Masuk Struktur DPP Golkar
Duduk di Senayan, Gus Adhi Malah Mental
Putu Yuda Suparsana secara mengejutkan masuk dalam struktur kepengurusan DPP Golkar 2020-2025 di bawah Ketua Umum Airlangga Hartarto. Padahal, Yuda Suparsana selama ini berada di kubu ’sebelah’.
DENPASAR, NusaBali
Sebaliknya, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra yang sudah dua kali periode duduk di Senayan selaku anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, justru terpental.
Dalam kepengurusan DPP Golkar 2020-2025, ada dua kader Beringin dari Bali yang masuk struktur. Satunya lagi adalah I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali empat kali periode yang kini masih menjabat Plt Ketua DPD I Golkar Bali. Demer masuk dalam struktur pengurus harian, yakni sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar.
Sebaliknya, Yuda Suparsana masuk dalam struktur kepengurusan pleno yang gengsinya setingkat di bawah pengurus harian. Yuda Suparsana masuk Departemen Pemenangan Pemilu/Anggota Korwil Bali-NTB-NTT DPP Golkar, di bawah koordinasi Demer.
Masuknya Yuda Suparsana ke struktur DPP Golkar 2020-2025 ini terbilang mengejutkan. Pasalnya, politisi asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem ini sebelumnya ‘berseberangan’ dengan Demer. Yuda Suparsana adalah kuasa hukum 5 Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang dilengserkan Demer saat lakukan gugatan ke Mahkamah Partai Golkar.
Lima (5) Ketua DPD II Golkar yang dibela Yuda Suparsana pasca dilengserkan paksa oleh Demer dari jabatannya itu, masing-masing Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri, dan Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya.
Dalam gugatan di Mahkamah Partai Golkar, Wayan Gunawan cs kalah perkara. Mereka pun sah lengser dari jabatan Ketua DPD II Golkar Kabupaten, sebagaimana SK yang dikeluarkan Demer. Belakangan, Made Sukerana merapat ke DPD I Golkar Bali pimpinan Demer dengan meminta maaf. Sukerana pun diganjar ‘peluang’ tiket Calon Wakil bupati (Cawabup) Karangasem ke Pilkada 2020. Sukerana diskenariokan akan menjadi Cawabup pendamping incumbent I Gusti Ayu Mas Sumatri di Pilkada Karangasem, 23 September 2020.
Nah, manakala Sukerana sedang berproses untuk menjadi Cawapup pendamping Mas Sumatri sebagai representasi dari Golkar, Yuda Suparsana mendadak memberikan dukungan kepada kader Beringin asal Desa/Kecamatan Kubu, Karangasem tersebut. Yuda Suparsana mengaku mendukung Sukerana dengan dalih yang bersangkutan pengalaman menjadi Wakil Bupati Karangasem 2010-2015 (pendamping Bupati Wayan Geredeg).
Beberapa hari setelah keluarkan statemen mendukung Sukerana ke Pilkada Karangasem 2020, Yuda Suparsana justru dapat ‘hadiah’ masuk struktur DPP Golkar 2020-2025. Padahal, ada AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, anggota DPR RI Dapil Bali yang dalam kepengurusan sebelumnya masuk anggota Korwil Bali DPP Golkar bersama Dewa Made Widiyasa Nida. Gus Adhi dan Dewa Nida---yang merupakan orang kepercayaan Demer---justru tidak masuk struktur.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat (17/1), Demer mengatakan DPP Golkar masih menggodok nama-nama untuk ditempatkan di struktur pengurus harian dan pengurus pleno, dengan komposisi masing-masing 100 orang. "Pengurus harian akan berjumlah 100 orang, pengurus pleno juga 100 orang. Kalau Yuda Suparsana masuk di pengurus pleno. Kemungkinan nanti masih ada kader Golkar dari Bali yang masuk struktur pengurus pleno," tandas Demer.
Siapa yang punya peluang masuk? Menurut Demer, Dewa Nida dipastikan akan dapat jatah duduk di departemen (pengurus pleno). "Kalau Dewa Nida bisa dapat di departemen. Dewa Nida sudah pasti masuklah. Nanti kita bisa tambah kader lain dari Bali, tergantung kebutuhan," ujar politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.
Disinggung soal nama Gus Adhi yang tidak masuk dalam kepengurusan harian maupun pleno DPP Golkar, Demer mengaku tidak tahu. "Oh, saya nggak tahu itu. Saya kan bukan formatur. Cuma, baru dibahas sudah bocor ke mana-mana. Seperti yang saya katakan tadi, bisa saja kader dari Bali ditambah. Kita sih maunya lebih banyak kader dari Bali bisa masuk struktur kepengurusan DPP Golkar,” papar Demer yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.
Ketika ditanya apakah Yuda Suparsana dimasukkan dalam struktur pengurus DPP Golkar karena rekonsiliasi Sukerana ke DPD I Golkar Bali, menurut Demer, tidak ada seperti itu. "Kan memang konsolidasi. Yuda Suparsana masuk DPP Golkar, karena formatur menunjuknya. Itu pun, belum final," kilah Demer.
Sementara itu, Yuda Suparsana mengatakan sudah dapat info dari DPP Golkar bahwa dirinya masuk struktur kepengurusan. "Saya sudah dapat info dari DPP Golkar soal ini. Cuma, saya belum bisa komentar karena kan belum ada keputusan final," ujar Yuda Suparsana saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin.
Kalau akhirnya benar masuk struktur kepengurusuan DPP Golkar, Yuda Suparsana berjanji akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. "Saya tentu siap karena DPP Golkar memberikan kepercayaan," janji mantan Wakil Ketua Bidang OKK DPD I Golkar Bali ini. *nat
Dalam kepengurusan DPP Golkar 2020-2025, ada dua kader Beringin dari Bali yang masuk struktur. Satunya lagi adalah I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali empat kali periode yang kini masih menjabat Plt Ketua DPD I Golkar Bali. Demer masuk dalam struktur pengurus harian, yakni sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar.
Sebaliknya, Yuda Suparsana masuk dalam struktur kepengurusan pleno yang gengsinya setingkat di bawah pengurus harian. Yuda Suparsana masuk Departemen Pemenangan Pemilu/Anggota Korwil Bali-NTB-NTT DPP Golkar, di bawah koordinasi Demer.
Masuknya Yuda Suparsana ke struktur DPP Golkar 2020-2025 ini terbilang mengejutkan. Pasalnya, politisi asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem ini sebelumnya ‘berseberangan’ dengan Demer. Yuda Suparsana adalah kuasa hukum 5 Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang dilengserkan Demer saat lakukan gugatan ke Mahkamah Partai Golkar.
Lima (5) Ketua DPD II Golkar yang dibela Yuda Suparsana pasca dilengserkan paksa oleh Demer dari jabatannya itu, masing-masing Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri, dan Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya.
Dalam gugatan di Mahkamah Partai Golkar, Wayan Gunawan cs kalah perkara. Mereka pun sah lengser dari jabatan Ketua DPD II Golkar Kabupaten, sebagaimana SK yang dikeluarkan Demer. Belakangan, Made Sukerana merapat ke DPD I Golkar Bali pimpinan Demer dengan meminta maaf. Sukerana pun diganjar ‘peluang’ tiket Calon Wakil bupati (Cawabup) Karangasem ke Pilkada 2020. Sukerana diskenariokan akan menjadi Cawabup pendamping incumbent I Gusti Ayu Mas Sumatri di Pilkada Karangasem, 23 September 2020.
Nah, manakala Sukerana sedang berproses untuk menjadi Cawapup pendamping Mas Sumatri sebagai representasi dari Golkar, Yuda Suparsana mendadak memberikan dukungan kepada kader Beringin asal Desa/Kecamatan Kubu, Karangasem tersebut. Yuda Suparsana mengaku mendukung Sukerana dengan dalih yang bersangkutan pengalaman menjadi Wakil Bupati Karangasem 2010-2015 (pendamping Bupati Wayan Geredeg).
Beberapa hari setelah keluarkan statemen mendukung Sukerana ke Pilkada Karangasem 2020, Yuda Suparsana justru dapat ‘hadiah’ masuk struktur DPP Golkar 2020-2025. Padahal, ada AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, anggota DPR RI Dapil Bali yang dalam kepengurusan sebelumnya masuk anggota Korwil Bali DPP Golkar bersama Dewa Made Widiyasa Nida. Gus Adhi dan Dewa Nida---yang merupakan orang kepercayaan Demer---justru tidak masuk struktur.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat (17/1), Demer mengatakan DPP Golkar masih menggodok nama-nama untuk ditempatkan di struktur pengurus harian dan pengurus pleno, dengan komposisi masing-masing 100 orang. "Pengurus harian akan berjumlah 100 orang, pengurus pleno juga 100 orang. Kalau Yuda Suparsana masuk di pengurus pleno. Kemungkinan nanti masih ada kader Golkar dari Bali yang masuk struktur pengurus pleno," tandas Demer.
Siapa yang punya peluang masuk? Menurut Demer, Dewa Nida dipastikan akan dapat jatah duduk di departemen (pengurus pleno). "Kalau Dewa Nida bisa dapat di departemen. Dewa Nida sudah pasti masuklah. Nanti kita bisa tambah kader lain dari Bali, tergantung kebutuhan," ujar politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.
Disinggung soal nama Gus Adhi yang tidak masuk dalam kepengurusan harian maupun pleno DPP Golkar, Demer mengaku tidak tahu. "Oh, saya nggak tahu itu. Saya kan bukan formatur. Cuma, baru dibahas sudah bocor ke mana-mana. Seperti yang saya katakan tadi, bisa saja kader dari Bali ditambah. Kita sih maunya lebih banyak kader dari Bali bisa masuk struktur kepengurusan DPP Golkar,” papar Demer yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.
Ketika ditanya apakah Yuda Suparsana dimasukkan dalam struktur pengurus DPP Golkar karena rekonsiliasi Sukerana ke DPD I Golkar Bali, menurut Demer, tidak ada seperti itu. "Kan memang konsolidasi. Yuda Suparsana masuk DPP Golkar, karena formatur menunjuknya. Itu pun, belum final," kilah Demer.
Sementara itu, Yuda Suparsana mengatakan sudah dapat info dari DPP Golkar bahwa dirinya masuk struktur kepengurusan. "Saya sudah dapat info dari DPP Golkar soal ini. Cuma, saya belum bisa komentar karena kan belum ada keputusan final," ujar Yuda Suparsana saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin.
Kalau akhirnya benar masuk struktur kepengurusuan DPP Golkar, Yuda Suparsana berjanji akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. "Saya tentu siap karena DPP Golkar memberikan kepercayaan," janji mantan Wakil Ketua Bidang OKK DPD I Golkar Bali ini. *nat
Komentar