Gunakan Minyak Cendana, Arca Mulai Dibersihkan
Ratusan Lampion Hiasi Vihara Griya Kongco Dwipayana
DENPASAR, NusaBali
Vihara Griya Kongco Dwipayana, Jalan Tanah Kilap, Desa Pemogan, Denpasar Selatan mulai mempersiapkan segala kebutuhan menjelang menyambut Tahun Baru Imlek 2471, Sabtu (25/1). Salah satunya dengan membersihkan ratusan arca Budha yang ada di vihara yang wajib dipoles dengan menggunakan minyak kayu cendana atau minyak kayu gaharu.
Pemangku Vihara Griya Konco Dwipayana Tanah Kilap Denpasar, Ida Bagus Adnyana atau Atu Mangku mengatakan, ratusan arca tersebut sengaja dikeluarkan untuk dibersihkan sebelum proses penyambutan Tahun Baru Imlek 2471 yang disebut dengan tahun tikus. Tahun tikus ini kata dia, sejatinya masyarakat Tionghoa banyak yang beranggapan tahun yang kurang bagus.
Namun, dia mengatakan tahun tikus ini harus dimaknai dengan baik bagi umat manusia. Walaupun dianggap kurang bagus, namun seluruh umat harus mawas diri dengan hal tersebut meskipun merasa benar dan diimbangi dengan sembahyang dan berdoa. "Tetap mawas diri, jadi tahun ini dianggap kurang baik, tetapi kurang baik itu harus seimbangkan dengan sembahyang dan berdoa," jelasnya.
Untuk saat ini, Atu Mangku mengatakan, persiapan yang dilakukan menjelang Imlek yakni membersihkan arca. Selain itu juga gedong dan lingkungan juga dibersihkan agar suasana juga semakin bersih sejuk untuk mengawali hati yang bersih saat melaksanakan persembahyangan. Pembersihan tersebut dilakukan seperti tahun sebelumnya. Dimana seluruh arca Budha harus dikeluarkan terlebih dahulu.
Setelah itu, arca dibasuh dengan air kumkuman. Setelah kering baru dipoles dengan minyak kayu cendana atau minyak kayu gaharu. "Ini kami bersihkan memang setiap tahun dan wajib menggunakan minyak kayu cendana atau bisa dengan minyak kayu gaharu. Karena harumnya tahan lama dan ini memang wajib digunakan karena cendana itu memiliki makma spesial," jelasnya.
Menurut Atu Mangku, prosesi menjelang Imlek sudah dimulai sejak 18 Januari 2020 dengan melakukan pengantar dewa yang dilakukan pukul 23.00 Wita. Setelah itu baru dilakukan pembersihan, pemasangan umbul-umbul, dan pemasangan lampion. Lampion nantinya akan terpasang sekitar 300-an buah hingga ke tepian danau.
Setelah itu baru akan dilaksanakan penyambutan Tahun Baru Imlek dengan berdoa bersama seluruh umat yang dimulai pukul 00.00 Wita. Setelah pergantian tahun, tanggal 25 Januari 2020 dilanjutkan dengan acara cap gomeh.
"Rangkaiannya seperti itu, yang paling menarik mungkin nanti makna dari tahun tikus ini bagaimana dimaknai yang lebih baik karena penuh dengan kesempatan. Kalau bahasanya menggunakan kesempatan akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Dan nanti kami akan memasang lampion sekitar 300an dari dalam hingga ke pinggiran danau," imbuhnya. *mis
Pemangku Vihara Griya Konco Dwipayana Tanah Kilap Denpasar, Ida Bagus Adnyana atau Atu Mangku mengatakan, ratusan arca tersebut sengaja dikeluarkan untuk dibersihkan sebelum proses penyambutan Tahun Baru Imlek 2471 yang disebut dengan tahun tikus. Tahun tikus ini kata dia, sejatinya masyarakat Tionghoa banyak yang beranggapan tahun yang kurang bagus.
Namun, dia mengatakan tahun tikus ini harus dimaknai dengan baik bagi umat manusia. Walaupun dianggap kurang bagus, namun seluruh umat harus mawas diri dengan hal tersebut meskipun merasa benar dan diimbangi dengan sembahyang dan berdoa. "Tetap mawas diri, jadi tahun ini dianggap kurang baik, tetapi kurang baik itu harus seimbangkan dengan sembahyang dan berdoa," jelasnya.
Untuk saat ini, Atu Mangku mengatakan, persiapan yang dilakukan menjelang Imlek yakni membersihkan arca. Selain itu juga gedong dan lingkungan juga dibersihkan agar suasana juga semakin bersih sejuk untuk mengawali hati yang bersih saat melaksanakan persembahyangan. Pembersihan tersebut dilakukan seperti tahun sebelumnya. Dimana seluruh arca Budha harus dikeluarkan terlebih dahulu.
Setelah itu, arca dibasuh dengan air kumkuman. Setelah kering baru dipoles dengan minyak kayu cendana atau minyak kayu gaharu. "Ini kami bersihkan memang setiap tahun dan wajib menggunakan minyak kayu cendana atau bisa dengan minyak kayu gaharu. Karena harumnya tahan lama dan ini memang wajib digunakan karena cendana itu memiliki makma spesial," jelasnya.
Menurut Atu Mangku, prosesi menjelang Imlek sudah dimulai sejak 18 Januari 2020 dengan melakukan pengantar dewa yang dilakukan pukul 23.00 Wita. Setelah itu baru dilakukan pembersihan, pemasangan umbul-umbul, dan pemasangan lampion. Lampion nantinya akan terpasang sekitar 300-an buah hingga ke tepian danau.
Setelah itu baru akan dilaksanakan penyambutan Tahun Baru Imlek dengan berdoa bersama seluruh umat yang dimulai pukul 00.00 Wita. Setelah pergantian tahun, tanggal 25 Januari 2020 dilanjutkan dengan acara cap gomeh.
"Rangkaiannya seperti itu, yang paling menarik mungkin nanti makna dari tahun tikus ini bagaimana dimaknai yang lebih baik karena penuh dengan kesempatan. Kalau bahasanya menggunakan kesempatan akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Dan nanti kami akan memasang lampion sekitar 300an dari dalam hingga ke pinggiran danau," imbuhnya. *mis
1
Komentar