Eks Kepala Bappeda Meninggal Mendadak
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karangasem periode 2000-2005, Ir I Komang Gede MM, 67, meninggal mendadak, Minggu (19/1) siang pukul 11.00 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Sebelum meninggal, Komang Gede sempat olahraga dengan jogging di sekitar rumahnya di Banjar Anyar, Desa Selumbung, Kecamatan Manggis, Karangasem.
Dugaan sementara, mantan birokrat berusia 67 tahun ini meninggal mendadak akibat setrangan jantung. Putra sulung almarhum yang seorang dokter, dr I Gede Dera Eka Adnyana, menceritakan awalnya sang ayah jalan-jalan di sekitar rumahnya, Minggu pagi pukul 06.30 Wita. Habis jogging, almarhum Komang Gede langsung mandi. Kemudian, almarhum mengenakan pakaian adat lengkap dengan udeng, rencananya hendak tedun ngayah.
Menjelang berangkat ngayah sekitar pukul 07.00 Wita, almarhum Komang Gede tiba-tiba mengeluh sakit di bagian dada kiri. Keluhan itu ditujukan kepada istrinya, Ni Wayan Radi Artini, 65. Almarhum pun dilarikan Gede Dera Eka Adnyana ke RS BaliMed Amlapura yang berlokasi di Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Karangasem.
Karena obat yang diperlukan tidak ada di RS BaliMed, almahum Komang Gede selanjutnya dirujuk ke RSUD Karangasem pukul 10.00 Wita. Namun, nyawa al-marhum tidak bisa diselamatkan. Sempat mendapat penanganan selama 1 jam, matan Kepala Bappeda Karangasem ini akhirnya menghembuskan napas terakhir, Minggu siang pukul 11.00 Wita.
Siang itu juga, jenazah almarhum Komang Gede langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Anyar, Desa Selumbung, Kecamatan Manggis untuk disemayamkan. Hingga Senin (20/1), jenazah almarhum masih disemayamkan di rumah duka. Pihak keluarga masih menunggu dewasa ayu untuk palebon. Almarhum Komang Gede berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Wayan Radi Artini, serta 2 anak, dan 3 cucu.
“Ayah saya diduga kuat meninggal dunia karena mengalami serangan jantung,” ungkap Gede Dera Eka Adnyana di sela-sela menerima para pelayat di rumah duka, Senin kemarin.
Paparan senada juga disampaikan Direktur RSUD Karangasem, dr I Wayan Suardana. Menurut dr Suardana, pasien atas nama Komang Gede meninggal mendadak dengan riwayat sakit jantung. "Sakit jantung itu memang mendadak, sulit ditebak," jelas dr Suardana saat dikonfirmasi terpisah di Amlapura, Senin kemarin.
Terungkap, almarhum Komang Gede memang memiliki riwayat sakit jantung. Hanya saja, sakit jantung yang dideritanya tidak terlalu parah, sehingga selama ini hanya dilakukan rawat jalan dan rutin minum obat. “Selama menderita sakit jantung, bapak tidak pernah menjalani rawat inap di rumah sakit. Bapak hanya rawat jalan,” cerita Gede Era Eka Adnyana.
Almarhum Gede Komang sendiri sempat selama 5 tahun menjabat Kepala Bappeda Karangasem periode 2000-2005. Almarhum kala itu menggantikan I Gusti Lanang Rai, yang terpilih menjadi Wakil Bupati Karangasem 2005-2010.
Sebelum menjadi Kepala Bappeda Karangasem, almarhum Komang Gede sempat menjabat sebagai Kadis Pariwisata Karangasem 1996-1998, lalu Kepala DKP Karangasem 1998-2000. Pasca menjabat Kepala Bappeda, Komang Gede selanjutnya Kepala Inspektorat Karangasem 2005-2008, lalu jadi Asisten II Setda Kabupaten Karangasem 2008-2010. Setelah pensiun tahun 2010, almarhum Komang Gede dipercaya pasemetonannya menjadi Ketua Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGS-DT) Kabupaten Karangasem.
Sementara itu, sejumlah pejabat teras Pemkab Karangasem sempat melayat ke rumah duka di Banjar Anyar, Desa Selumbung, Senin kemarin. Termasuk di antaranya Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Asisten I Setda Karangasem I Wayan Purna, Asisten III Setda Karangasem Ni Made Santikawati, Kadis Kesehatan Karangasem dr I Gusti Bagus Eka Pertama, Camat Manggis Ida Nyoman Astawa, Kepala Puskesmas Manggis I dr Ni Wayan Putu Suati, Kepala Puskesmas Karangasem I drg Ni Luh Sri Panca Parwita Sari. Juga datang melayat segenap pengurus PGHSDT Pusat, PGSDT Provinsi Bali, dan PGSDT Karangasem. *k16
Dugaan sementara, mantan birokrat berusia 67 tahun ini meninggal mendadak akibat setrangan jantung. Putra sulung almarhum yang seorang dokter, dr I Gede Dera Eka Adnyana, menceritakan awalnya sang ayah jalan-jalan di sekitar rumahnya, Minggu pagi pukul 06.30 Wita. Habis jogging, almarhum Komang Gede langsung mandi. Kemudian, almarhum mengenakan pakaian adat lengkap dengan udeng, rencananya hendak tedun ngayah.
Menjelang berangkat ngayah sekitar pukul 07.00 Wita, almarhum Komang Gede tiba-tiba mengeluh sakit di bagian dada kiri. Keluhan itu ditujukan kepada istrinya, Ni Wayan Radi Artini, 65. Almarhum pun dilarikan Gede Dera Eka Adnyana ke RS BaliMed Amlapura yang berlokasi di Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Karangasem.
Karena obat yang diperlukan tidak ada di RS BaliMed, almahum Komang Gede selanjutnya dirujuk ke RSUD Karangasem pukul 10.00 Wita. Namun, nyawa al-marhum tidak bisa diselamatkan. Sempat mendapat penanganan selama 1 jam, matan Kepala Bappeda Karangasem ini akhirnya menghembuskan napas terakhir, Minggu siang pukul 11.00 Wita.
Siang itu juga, jenazah almarhum Komang Gede langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Anyar, Desa Selumbung, Kecamatan Manggis untuk disemayamkan. Hingga Senin (20/1), jenazah almarhum masih disemayamkan di rumah duka. Pihak keluarga masih menunggu dewasa ayu untuk palebon. Almarhum Komang Gede berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Wayan Radi Artini, serta 2 anak, dan 3 cucu.
“Ayah saya diduga kuat meninggal dunia karena mengalami serangan jantung,” ungkap Gede Dera Eka Adnyana di sela-sela menerima para pelayat di rumah duka, Senin kemarin.
Paparan senada juga disampaikan Direktur RSUD Karangasem, dr I Wayan Suardana. Menurut dr Suardana, pasien atas nama Komang Gede meninggal mendadak dengan riwayat sakit jantung. "Sakit jantung itu memang mendadak, sulit ditebak," jelas dr Suardana saat dikonfirmasi terpisah di Amlapura, Senin kemarin.
Terungkap, almarhum Komang Gede memang memiliki riwayat sakit jantung. Hanya saja, sakit jantung yang dideritanya tidak terlalu parah, sehingga selama ini hanya dilakukan rawat jalan dan rutin minum obat. “Selama menderita sakit jantung, bapak tidak pernah menjalani rawat inap di rumah sakit. Bapak hanya rawat jalan,” cerita Gede Era Eka Adnyana.
Almarhum Gede Komang sendiri sempat selama 5 tahun menjabat Kepala Bappeda Karangasem periode 2000-2005. Almarhum kala itu menggantikan I Gusti Lanang Rai, yang terpilih menjadi Wakil Bupati Karangasem 2005-2010.
Sebelum menjadi Kepala Bappeda Karangasem, almarhum Komang Gede sempat menjabat sebagai Kadis Pariwisata Karangasem 1996-1998, lalu Kepala DKP Karangasem 1998-2000. Pasca menjabat Kepala Bappeda, Komang Gede selanjutnya Kepala Inspektorat Karangasem 2005-2008, lalu jadi Asisten II Setda Kabupaten Karangasem 2008-2010. Setelah pensiun tahun 2010, almarhum Komang Gede dipercaya pasemetonannya menjadi Ketua Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGS-DT) Kabupaten Karangasem.
Sementara itu, sejumlah pejabat teras Pemkab Karangasem sempat melayat ke rumah duka di Banjar Anyar, Desa Selumbung, Senin kemarin. Termasuk di antaranya Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Asisten I Setda Karangasem I Wayan Purna, Asisten III Setda Karangasem Ni Made Santikawati, Kadis Kesehatan Karangasem dr I Gusti Bagus Eka Pertama, Camat Manggis Ida Nyoman Astawa, Kepala Puskesmas Manggis I dr Ni Wayan Putu Suati, Kepala Puskesmas Karangasem I drg Ni Luh Sri Panca Parwita Sari. Juga datang melayat segenap pengurus PGHSDT Pusat, PGSDT Provinsi Bali, dan PGSDT Karangasem. *k16
Komentar