Tak Ada Jejak Jatuh, Basarnas Hentikan Pencarian
WNA Inggris yang Diduga Jatuh di Tebing di Pecatu, Kuta Selatan
Polisi menganalisa tiga kemungkinan. Pertama, jatuh ke dasar tebing. Kedua, bunuh diri. Ketiga, WNA tersebut sengaja meninggalkan lokasi tanpa membawakan barang-barangnya.
MANGUPURA, NusaBali
Hilangnya wisatawan asal Southampton, Inggris, Ryan Roth, 39, dari bibir tebing yang terletak di Jalan Pura Selonding, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, masih menjadi misteri. Pasalnya, petugas Basarnas yang melakukan pencarian hingga ke dasar jurang setinggi 170 meter itu tidak menemukan tanda-tanda korban terjatuh. Atas minimnya tanda-tanda itu, Basarnas menghentikan pencarian pada Selasa (21/1) siang, dan mendorong petugas kepolisian untuk melacak keberadaan pelaku.
Kepala Basarnas Denpasar Hari Adi Purnomo, menerangkan terkait informasi hilangnya wisatawan asal Inggris, itu Basarnas tetap melakukan pencarian sesuai dengan SOP. Setelah laporan masuk, pihaknya mengerahkan tim untuk melakukan pencarian di lokasi. Bahkan, tim sudah melakukan penyisiran di dasar jurang setinggi 170 meter itu pada Senin (20/1) siang. Namun, hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda korban jatuh atau melompat. Hal ini diperkuat tidak ada ranting atau dahan yang patah di sekitar lokasi tempat jatuh. “Meski demikian, tim kami tetap melakukan pencarian dengan menyusuri dasar jurang itu. Ya, tetapi hasilnya nihil dan tidak ditemukan korban,” ungkapnya.
Pada pencarian hari kedua, Selasa kemarin, timnya juga turun ke lokasi dan kembali menyusuri dasar jurang. Baik dilakukan dengan cara menggunakan tali, maupun dengan menyusuri tebing secara manual. Namun, hasilnya tetap nihil. Sehingga, dia menduga bahwa korban tidak jatuh di lokasi. Dengan adanya temuan itu, pihaknya secara resmi menghentikan proses pencarian pada Selasa siang dan mendorong kepolisian untuk mengusut keberadaan WNA tersebut.
“Intinya kami bertugas untuk pencarian saja. Kami lalui semua prosedur, tapi di lapangan faktanya kami tidak menemukan korban atau tanda-tanda yang mengarah jatuhnya korban ke jurang. Makanya, kami hentikan dulu, nanti kalau ada kejelasan dari kepolisian, kami akan siap mencari lagi,” tandas Hari Adi.
Sementara Kapolsek Kuta Selatan AKP Yusak Agustinus Sooai, menerangkan penyelidikan terkait wisatawan asal Inggris itu masih dalam proses. Saat ini pihaknya masih menganalisa tiga kemungkinan. Pertama, kemungkinan jatuh ke dasar tebing. Kedua, kemungkinan bunuh diri. Ketiga, kemungkinan WNA tersebut sengaja meninggalkan lokasi tanpa membawakan barang-barangnya.
“Kami belum memastikan apakah dia jatuh? Bunuh diri? Atau meninggalkan lokasi dalam keadaan selamat. Makanya kami fokus penyelidikan dulu dengan mendalami keterangan sejumlah saksi,” ungkapnya saat dikonfirmasi terpisah, Selasa (21/1) sore.
Terkait pendalaman saksi, pihaknya sudah memeriksa dua orang saksi, yakni pemilik vila tempat WNA menginap dan mantan kekasihnya bernama Alice. Namun, keterangan keduanya masih dilakukan pendalaman lagi. Selain itu, pihaknya tetap berkoordinasi dengan Basarnas yang dalam hal ini memiliki kewenangan melakukan pencarian di dasar jurang. Dengan keterangan dan bukti yang didapat pihak Basarnas juga bisa mengungkap keberadaan WNA tersebut. “Kemarin (Senin) sudah kami dalami keterangan dua saksi. Tapi, mereka tidak mengetahui keberadaan WNA itu. Saat ini, kami terus bersinergi dengan Basarnas untuk mengungkap WNA tersebut,” tandasnya. *dar
Kepala Basarnas Denpasar Hari Adi Purnomo, menerangkan terkait informasi hilangnya wisatawan asal Inggris, itu Basarnas tetap melakukan pencarian sesuai dengan SOP. Setelah laporan masuk, pihaknya mengerahkan tim untuk melakukan pencarian di lokasi. Bahkan, tim sudah melakukan penyisiran di dasar jurang setinggi 170 meter itu pada Senin (20/1) siang. Namun, hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda korban jatuh atau melompat. Hal ini diperkuat tidak ada ranting atau dahan yang patah di sekitar lokasi tempat jatuh. “Meski demikian, tim kami tetap melakukan pencarian dengan menyusuri dasar jurang itu. Ya, tetapi hasilnya nihil dan tidak ditemukan korban,” ungkapnya.
Pada pencarian hari kedua, Selasa kemarin, timnya juga turun ke lokasi dan kembali menyusuri dasar jurang. Baik dilakukan dengan cara menggunakan tali, maupun dengan menyusuri tebing secara manual. Namun, hasilnya tetap nihil. Sehingga, dia menduga bahwa korban tidak jatuh di lokasi. Dengan adanya temuan itu, pihaknya secara resmi menghentikan proses pencarian pada Selasa siang dan mendorong kepolisian untuk mengusut keberadaan WNA tersebut.
“Intinya kami bertugas untuk pencarian saja. Kami lalui semua prosedur, tapi di lapangan faktanya kami tidak menemukan korban atau tanda-tanda yang mengarah jatuhnya korban ke jurang. Makanya, kami hentikan dulu, nanti kalau ada kejelasan dari kepolisian, kami akan siap mencari lagi,” tandas Hari Adi.
Sementara Kapolsek Kuta Selatan AKP Yusak Agustinus Sooai, menerangkan penyelidikan terkait wisatawan asal Inggris itu masih dalam proses. Saat ini pihaknya masih menganalisa tiga kemungkinan. Pertama, kemungkinan jatuh ke dasar tebing. Kedua, kemungkinan bunuh diri. Ketiga, kemungkinan WNA tersebut sengaja meninggalkan lokasi tanpa membawakan barang-barangnya.
“Kami belum memastikan apakah dia jatuh? Bunuh diri? Atau meninggalkan lokasi dalam keadaan selamat. Makanya kami fokus penyelidikan dulu dengan mendalami keterangan sejumlah saksi,” ungkapnya saat dikonfirmasi terpisah, Selasa (21/1) sore.
Terkait pendalaman saksi, pihaknya sudah memeriksa dua orang saksi, yakni pemilik vila tempat WNA menginap dan mantan kekasihnya bernama Alice. Namun, keterangan keduanya masih dilakukan pendalaman lagi. Selain itu, pihaknya tetap berkoordinasi dengan Basarnas yang dalam hal ini memiliki kewenangan melakukan pencarian di dasar jurang. Dengan keterangan dan bukti yang didapat pihak Basarnas juga bisa mengungkap keberadaan WNA tersebut. “Kemarin (Senin) sudah kami dalami keterangan dua saksi. Tapi, mereka tidak mengetahui keberadaan WNA itu. Saat ini, kami terus bersinergi dengan Basarnas untuk mengungkap WNA tersebut,” tandasnya. *dar
1
Komentar