Kapal Wartawan Terbalik di Labuan Bajo
Kapal Plataran Phinisi yang ditumpangi rombongan wartawan peliput Istana terbalik di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
JAKARTA, NusaBali
Pantauan Stasiun Meteorologi, embusan angin di Labuan Bajo dilaporkan mendadak menjadi kencang. "Selama beberapa hari ini, sejak kunjungan Pak Presiden Jokowi di Labuan Bajo, cuaca Labuan Bajo bersahabat. Cuaca cerah dan tidak ada angin kencang. Maka dari itu, Syahbandar tidak mengeluarkan larangan melaut, karena ombak juga tidak tinggi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat, Sti Nanotek, seperti dilansir detik, Selasa (21/1).
Sti Nanotek menjelaskan kemarin embusan angin mendadak jadi kencang. Kecepatan tertingginya bisa mencapai 20 knot.
"Nah, terkait kejadian kapal yang terbalik tadi, itu angin tiba-tiba. Pantauan sejak pukul 9 hingga 11 Wita siang tadi memang ada angin kencang, 12 sampai 14 knot. Angin kencang tiba-tibanya sampai 20 knot. Ini yang membuat kapal itu terbalik," tuturnya.
Istana Kepresidenan menyatakan peristiwa terbaliknya kapal Plataran Pinisi Bali yang ditumpangi sejumlah wartawan terjadi di luar agenda kepala negara. Jokowi sejatinya sudah bertolak pulang ke DKI Jakarta saat kejadian tersebut.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan agenda kunjungan kerja terakhir Jokowi di Labuan Bajo berupa penyerahan sertifikat lahan kepada masyarakat sekitar. Usai agenda itu, Jokowi dan rombongan langsung menuju Bandara Komodo untuk kembali ke ibu kota.
"Peristiwa tersebut terjadi di luar agenda Kepresidenan karena setelah acara terakhir di Labuan Bajo, yaitu penyerahan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat pada Selasa pagi," ucap Bey dalam keterangan resmi, Selasa (21/1).
Setelah agenda itu, rombongan wartawan menuju dermaga yang letaknya tak jauh dari Hotel Plataran, tempat Jokowi menginap selama kunjungan kerja. Mereka berlayar menuju Pulau Bidadari di kawasan perairan Labuan Bajo.
Para wartawan itu, yakni Edho Ferdihanzah dari TVRI, Krismastianto Baruno Suryokusumo dari Berita Satu TV, Agus Rahmat dari Vivanews.com, dan Lizsa Egeham dar Liputan6.com. Kemudian, Desca Lidya Natalia dari LKBN Antara, Nina Susilo dari Harian Kompas, dan Anindyka Pribadi dari SCTV. *
Pantauan Stasiun Meteorologi, embusan angin di Labuan Bajo dilaporkan mendadak menjadi kencang. "Selama beberapa hari ini, sejak kunjungan Pak Presiden Jokowi di Labuan Bajo, cuaca Labuan Bajo bersahabat. Cuaca cerah dan tidak ada angin kencang. Maka dari itu, Syahbandar tidak mengeluarkan larangan melaut, karena ombak juga tidak tinggi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat, Sti Nanotek, seperti dilansir detik, Selasa (21/1).
Sti Nanotek menjelaskan kemarin embusan angin mendadak jadi kencang. Kecepatan tertingginya bisa mencapai 20 knot.
"Nah, terkait kejadian kapal yang terbalik tadi, itu angin tiba-tiba. Pantauan sejak pukul 9 hingga 11 Wita siang tadi memang ada angin kencang, 12 sampai 14 knot. Angin kencang tiba-tibanya sampai 20 knot. Ini yang membuat kapal itu terbalik," tuturnya.
Istana Kepresidenan menyatakan peristiwa terbaliknya kapal Plataran Pinisi Bali yang ditumpangi sejumlah wartawan terjadi di luar agenda kepala negara. Jokowi sejatinya sudah bertolak pulang ke DKI Jakarta saat kejadian tersebut.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan agenda kunjungan kerja terakhir Jokowi di Labuan Bajo berupa penyerahan sertifikat lahan kepada masyarakat sekitar. Usai agenda itu, Jokowi dan rombongan langsung menuju Bandara Komodo untuk kembali ke ibu kota.
"Peristiwa tersebut terjadi di luar agenda Kepresidenan karena setelah acara terakhir di Labuan Bajo, yaitu penyerahan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat pada Selasa pagi," ucap Bey dalam keterangan resmi, Selasa (21/1).
Setelah agenda itu, rombongan wartawan menuju dermaga yang letaknya tak jauh dari Hotel Plataran, tempat Jokowi menginap selama kunjungan kerja. Mereka berlayar menuju Pulau Bidadari di kawasan perairan Labuan Bajo.
Para wartawan itu, yakni Edho Ferdihanzah dari TVRI, Krismastianto Baruno Suryokusumo dari Berita Satu TV, Agus Rahmat dari Vivanews.com, dan Lizsa Egeham dar Liputan6.com. Kemudian, Desca Lidya Natalia dari LKBN Antara, Nina Susilo dari Harian Kompas, dan Anindyka Pribadi dari SCTV. *
Komentar