Prioritas Digeser ke Shortcut Sukasada
Bupati Agus Suradnyana perkirakan sekitar 3-4 hektare lahan milik warga yang perlu dibebaskan untuk dua titik Shortcut di Sukasada
Fraksi Golkar DPRD Bali Back Up Proyek Shortcut
SINGARAJA, NusaBali
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUUR), Basuki Hadimuljono, pu-tuskan untuk menggeser prioritas pengerjaan Shortcut dari wilayah Desa Candikuning (Kecamatan Baturiti, Tabanan) ke kawasan Desa Wanagiri (Kecamatan Sukasada, Buleleng) dan Desa Gitgit (Kecamatan Sukasada, Buleleng). Pertimbangannya, kondisi jalan di jalur Denpasar-Singaraja wilayah Kecamatan Sukasada yang curam, banyak tikungan tajam, dan rawan kecelakaan lalulintas.
Keputusan untuk alihkan prioritas bangun Shortcut ke wilayah Desa Wanagiri dan Desa Gitgit ini diambil melalui pertemuan antara Menteri PUUR Basuki Hadimuljono dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Kebun Raya Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Sabtu (6/8) siang. Kemudian, dilanjuti lagi dengan pertemuan untuk pembahasan teknis Shortcut antara Menteri PUUR bersama Kepala Balai Jalan Nasional VIII, Saeful Anwar, dan Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu malam.
Dalam pertemuan di Sanur yang dihadiri pula Kepala Dinas PU Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, Sabtu malam, Menteri PUUR bersama Kepala Balai Jalan Nasional VIII mengkaji ulang kondisi jalan yang ada. Kajian itu mengacu ke sasaran utama pembangunan Shortcut yakni untuk memperpendek jarak tempuh Denpasar-Singaraja dan mengurangi tikungan.
Berdasar kajian kondisi jalan tersebut, Menteri PUUR akhirnya putuskan mengutamakan pembangunan Shortcut di wilayah Banjar Yeh Ketipat, Desa Wanagiri (titik 5) dan Desa Gitgit (titik 6). Dua titik Shortcut ini direncanakan memiliki panjang 708 meter dengan lebar badan jalan 15 meter.
Menurut Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, pembangunan Shortcut di titik 5 Desa Wanagiri dan titik 6 Desa Gitgit ini menjadi prioritas penggarapan tahun 2017 depan. “Memang dua lokasi di titik 5 dan titik 6 mendapat prioritas penggarapan Shortcut tahun 2017 nanti,” ujar Bupatri Agus Suradnyana saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (7/8), sembari mengaku telah menerima laporan dari Wakil Bupati Nyoman Sutjidra tentang hasil pertemuan dengan Menteri PUUR
Bupati Agus Suradnyana menyebutkan, selama ini kondisi jalan di titik 5 dan titik 6 memiliki tingkat kerawanan paling tinggi jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul. Selain medannya curam, juga memiliki banyak tikungan tajam, sehingga tak sedikit penumpang pusing dan mabuk. Ini pula yang selama ini menjadi alasan, kenapa wisatawan asing enggan berlibur ke Buleleng.
Sedangkan pertimbangan kemacetan di kawasan wsiata Bedugul hingga muncul rencana prioritas pembangunan Shortcut di wilayah Desa Candikuning, menurut Agus Su-radnyana, sifatnya temporer manakala liburan atau ada hari raya. “Makanya, penggarapan Shortcut di titik 5 dan titik 6 mendapat prioritas tahun 2017. Tentu keputusan tersebut sangat menggembirakan bagi masyarakat Buleleng, karena memang selama ini jalan di titik 5 dan titik 6 itu paling rawan. Jalannya menurun sangat curam, juga banyak tikungan tajam,” jelaa Agus Suradnyana.
Agus Suradnyana menegaskan, jika pembangunan Shortcut di titik 5 Desa Wanagiri dan di titik 6 Desa Gitgit mendapat prioritas utama pengerjaan tahun 2017 nanti, pihaknya berjanji akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Bali terkait pembebasan lahan. Pihaknya berharap ada sharing pendanaan dalam pembebasan lahan nantinya.
Menurut Agus Suradnyana, diperkirakan ada sekitar 3-4 hektare lahan milik warga yang perlu dibebaskan untuk pembangunan dua titik Shortcut di wilayah Kecamatan Sukasada ini. “Intinya, kami dari kabupaten siap dan mengikuti keputusan Menteri PUUR. Tentu nanti saya akan berkoordinasi dengan Pemprov Bali dalam upaya pembebeasan lahan,” jelas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.
Sebelumnya, Kadis PU Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi, ada 4 Shortcut yang dicanangkan segera dibangun di sepanjang jalur Denpasar–Singaraja via Bedugul. Pertama, Shortcut Candikuning I di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Shortcut Candi Kuning I direncanakan sepanjang 749 meter, lokasinya sebelum (sebelah selatan) perempatan Kebun Raya Bedugul di Desa Candikuning.
Kedua, Shortcut Candikuning II di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Shortcut Candikuning II dirancang sepanjang 385 meter, yang posisinya di jalan turunan objek wisata Danau Beratan, Bedugul, Kecamatan Baturiti. Ketiga, Shortcut Sukasada I di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, dengan panjang 378 meter. Keempat, Shortcut Sukasada II yang lokasinya tidak jauh dari Shortcut Sukasada I. Untuk Shortcut Sukasada II ini dirancang dengan panjang mencapai 402 meter.
“Sekarang baru Shortcut Candikuning II yang sudah ada penggarapan DED (Detail Engieneering Design)-nya. Sebab, Shortcut Candikuning II manjadi prioritas oleh pusat. Kalau yang lainnya, akan dibangun belakangan,” ujar Astawa Riadi, pekan lalu.
Sementara itu, Fraksi Golkar DPRD Bali akhirnya back up penuh rencana pembangunan Shortcut di jalur Denpasar-Singaraja. Sialng pendapat antara dua anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Buleleng, Ida Gede Komang Krens Budi dan Nyoman Sugawa Korry, terkait Shortcut praktis ditiadakan. Pasalnya, dukungan buat pembangunan Shorcut ini sudah masuk dalam pandangan umum Fraksi Golkar DPRD Bali yang disampaikan kepada eksekutif.
“Sudah keputusan Fraksi Golkar DPRD Bali untuk mengawal Shorcut Denpasar-Si-ngaraja,” ujar Juru Bicara Fraksi Golkar DPRD Bali, Ni Putu Yuli Artini, saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin. “Kalau pendapat soal Shorcut yang disampaikan Pak Kresna Budi itu, tidak mengatasnamakan fraksi. Karena keputusan Fraksi Golkar DPRD Bali mendukung penuh Shortcut,” lanjut Srikandi Golkar yang putri mantan Budai Karangasem Wayan Geredeg ini.
Yuli Artini menengaskan, pemban gunan Shortcut untuk memperpendek jarak tempuh Denpasar-Singaraja merupakan hal yang mendasar dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, juga bisa menghapus kesenjangan antara Bali Selatan dan Bali Utara. Karenanya, Fraksi Golkar DPRD Bali pun siap mengawal penuh pembangunan Shortcut ini sampai tuntas, apalagi dananya bukan dari APBD Bali, melainkan APBN. “Jadi tidak ada alasan pembangunan Shorcut ditunda lagi,” tegas Yuli Artini.
Di sisi lain, sosialisasi rencana pembangunan Shortcut akan dilaksanakan mulai Selasa (9/8) besok di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar. Sosialisasi ini terkait dengan pembebasan lahan untuk shortcut Candikuning II yang sudah masuk DED. ”Selasa pekan ini sudah sosialisasi di Kantor Gubernur Bali,” ujar Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, Minggu kemarin. * k19,nat
Komentar