RSUP Sanglah Gelar Lomba Mesatua Bali Rayakan Siwaratri
RSUP Sanglah menyelenggarakan Lomba Mesatua Bali bertepatan dengan Hari Suci Siwaratri di rumah sakit setempat, Kamis (23/1).
DENPASAR, NusaBali
Direktur SDM RSUP Sanglah, Dr dr I Ketut Surya Negara SpOG (K) MARS mengatakan, selain melestarikan, mengembangkan budaya Bali, serta mewujudkan srada dan wujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi, Lomba Mesatua Bali ini juga menjadi wadah memupuk kebersamaan SDM di RSUP Sanglah.
Peserta yang terlibat adalah karyawan di RSUP Sanglah. Lomba ini bisa disaksikan oleh pengunjung yang menjalani malam perayaan Siwalatri di RSUP Sanglah.
Menurut dr Surya Negara, ini merupakan kali pertama dilakukan pihak RSUP Sanglah. Kegiatan mesatua Bali ini akan diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Agung Cadu Sakti. Setelah persembahyangan, dilanjutkan dengan acara lomba kemudian digelar setelahnya di wantilan Pura. “Lombanya akan dimulai sekitar pukul 20.00 Wita dan ada juri yang menilai. Juri berasal dari Fakultas Sastra Universitas Udayana dan dari intern RSUP Sanglah,” ujarnya, Selasa (22/1).
Walaupun lomba diikuti oleh intern RSUP Sanglah dan dilaksanakan hingga larut malam, dia memastikan tidak akan mempengaruhi layanan di RSUP Sanglah. Sebab sudah diatur dengan sistem shift jaga. “Kami sudah melakukan pengaturan shift untuk yang bertugas malam dan besok paginya. Jadi layanan tidak akan terganggu,” jelasnya.
Menurut dr Surya Negara, hari raya suci Siwa Ratri harus dimaknai malam perenungan kegelapan hati dan pikiran menuju lebih baik. Siwa dalam bahasa Sansekerta berarti baik hati, suka memaafkan, memberikan kebahagian dan harapan. Sementara Ratri berarti malam paling kegelapan. “Makna Siwalatri dapat diartikan sebagai malam perenungan kegelapan dalam diri dan hati menuju jalan yang lebih terang. Semoga kita umat semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya,” tandasnya.*ind
Peserta yang terlibat adalah karyawan di RSUP Sanglah. Lomba ini bisa disaksikan oleh pengunjung yang menjalani malam perayaan Siwalatri di RSUP Sanglah.
Menurut dr Surya Negara, ini merupakan kali pertama dilakukan pihak RSUP Sanglah. Kegiatan mesatua Bali ini akan diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Agung Cadu Sakti. Setelah persembahyangan, dilanjutkan dengan acara lomba kemudian digelar setelahnya di wantilan Pura. “Lombanya akan dimulai sekitar pukul 20.00 Wita dan ada juri yang menilai. Juri berasal dari Fakultas Sastra Universitas Udayana dan dari intern RSUP Sanglah,” ujarnya, Selasa (22/1).
Walaupun lomba diikuti oleh intern RSUP Sanglah dan dilaksanakan hingga larut malam, dia memastikan tidak akan mempengaruhi layanan di RSUP Sanglah. Sebab sudah diatur dengan sistem shift jaga. “Kami sudah melakukan pengaturan shift untuk yang bertugas malam dan besok paginya. Jadi layanan tidak akan terganggu,” jelasnya.
Menurut dr Surya Negara, hari raya suci Siwa Ratri harus dimaknai malam perenungan kegelapan hati dan pikiran menuju lebih baik. Siwa dalam bahasa Sansekerta berarti baik hati, suka memaafkan, memberikan kebahagian dan harapan. Sementara Ratri berarti malam paling kegelapan. “Makna Siwalatri dapat diartikan sebagai malam perenungan kegelapan dalam diri dan hati menuju jalan yang lebih terang. Semoga kita umat semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya,” tandasnya.*ind
1
Komentar