Maestro Penari Rangda, I Wayan Rarem Tutup Usia
Maestro penari Rangda asal Banjar Tengah, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, tutup usia, Rabu (22/1) sekitar pukul 10.00 Wita.
GIANYAR, NusaBali
Seniman yang dikenal dengan sebutan Pekak Rare ini meninggal dalam perawatan di RSU Ari Santi, Desa Mas, Ubud.
Anak mendiang, I Wayan Sukra mengatakan, mendiang sempat dirawat dua hari. Rarem didiagnosa mengidap komplikasi ginjal dan jantung dan meninggal di usia 77 tahun.
Kondisi mendiang sudah drop sejak sepekan lalu. Dia mengajak ayahnya cek kesehatan ke rumah sakit tersebut. Pihak rumah sakit mendeteksi ang ayah memiliki penyakit gagal ginjal dan permasalahan pada jantung. “Karena diprediksi, satu gagal ginjal, jantung tidak bagus, makanya diambil tindakan,” ujarnya.
Sukra mengatakan, saat ini jenazah mendiang masih dititipkan di kamar jenazah RSU Ari Santi. Rencananya pihak keluarga akan menggelar pangabenan langsung, namun waktunya belum bisa dipastikan.
Menurut Sukra, sebelum wafat, mendiang sudah sejak setahun lalu vakum ngayah, karena tenaga melemah. Sebelumnya pernah pengobatan sakit batu ginjal dengan operasi tembak, setelah itu kondisinya drop kondisinya.
Pekak Rarem merupakan penari rangda fenomenal. Beliau memiliki banyak murid yang saat ini sudah terlibat ayah-ayahan dalam setiap pementasan calonarang. Sebelum wafat, setiap pementasan calonarang yang diperankan Pekak Rarem, jumlah penonton selalu membeludak. *nvi
Anak mendiang, I Wayan Sukra mengatakan, mendiang sempat dirawat dua hari. Rarem didiagnosa mengidap komplikasi ginjal dan jantung dan meninggal di usia 77 tahun.
Kondisi mendiang sudah drop sejak sepekan lalu. Dia mengajak ayahnya cek kesehatan ke rumah sakit tersebut. Pihak rumah sakit mendeteksi ang ayah memiliki penyakit gagal ginjal dan permasalahan pada jantung. “Karena diprediksi, satu gagal ginjal, jantung tidak bagus, makanya diambil tindakan,” ujarnya.
Sukra mengatakan, saat ini jenazah mendiang masih dititipkan di kamar jenazah RSU Ari Santi. Rencananya pihak keluarga akan menggelar pangabenan langsung, namun waktunya belum bisa dipastikan.
Menurut Sukra, sebelum wafat, mendiang sudah sejak setahun lalu vakum ngayah, karena tenaga melemah. Sebelumnya pernah pengobatan sakit batu ginjal dengan operasi tembak, setelah itu kondisinya drop kondisinya.
Pekak Rarem merupakan penari rangda fenomenal. Beliau memiliki banyak murid yang saat ini sudah terlibat ayah-ayahan dalam setiap pementasan calonarang. Sebelum wafat, setiap pementasan calonarang yang diperankan Pekak Rarem, jumlah penonton selalu membeludak. *nvi
Komentar