Usir Hama, Petani Pasang Rumah Burung Hantu
Petani di Subak Apuan Kaja, Desa/Kecamatan Susut dan Subak Sidembunut Munggu, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli memasang rumah burung hantu di areal sawah subak setempat, Rabu (22/1).
BANGLI, NusaBali
Masing-masing rumah burung hantu ini akan diisi sepasang burung hantu. Rumah burung hantu ini merupakan bantuan dari Pemprov Bali. Tujuannya mengurangi serangan hama tikus. Predator alami ini juga untuk mengurangi pemanfaatan kimia dalam memberantas hama tikus.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, mengatakan pemasangan rumah burung hantu merupaksan salah satu cara mengurangi serangan hama tikus. Burung hantu adalah predator tikus, diharapkan populasi hama tikus terus berkurang. Selama ini para petani mengatasi serangan hama tikus dengan cara pengasapan dan pengropyokan. Serangan hama jero ketut sangat merugikan petani.
Wayan Sarma mengatakan, pemasangan rumah burung hantu baru di dua subak yakni Subak Sidembunut Munggu dan Subak Apuan Kaja. Dua lokasi ini dipilih karena tergolong luas di Bangli. Subak Apuan Kaja sering diserang hama tikus. Banyak tikus karena kurangnya sanitasi dan dipengaruhi kandang ayam. “Tadinya tikus mencari makan di seputaran kadang, setelah ayam dipanen otomatis kandang kosong. Jadi tidak ada sisa pakan, tikus-tikus ini lari ke sawah,” jelasnya. Dinas PKP sudah mengimbau petani untuk membersihkan pematang sawah dan tidak menanam rumput gajah.
Wayan Sarma mengungkapkan, pemasangan rumah burung hantu ini atas dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali. Jika berhasil, maka akan dikembangkan lagi di subak lainnya di Bangli. “Cara ini sudah diterapkan di Tabanan dan hasilnya bagus. Harapan kami juga berhasil di Bangli,” ungkapnya. Jika hasilnya bagus, Dinas PKP Bangli akan mengadakan rumah burung hantu. *esa
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, mengatakan pemasangan rumah burung hantu merupaksan salah satu cara mengurangi serangan hama tikus. Burung hantu adalah predator tikus, diharapkan populasi hama tikus terus berkurang. Selama ini para petani mengatasi serangan hama tikus dengan cara pengasapan dan pengropyokan. Serangan hama jero ketut sangat merugikan petani.
Wayan Sarma mengatakan, pemasangan rumah burung hantu baru di dua subak yakni Subak Sidembunut Munggu dan Subak Apuan Kaja. Dua lokasi ini dipilih karena tergolong luas di Bangli. Subak Apuan Kaja sering diserang hama tikus. Banyak tikus karena kurangnya sanitasi dan dipengaruhi kandang ayam. “Tadinya tikus mencari makan di seputaran kadang, setelah ayam dipanen otomatis kandang kosong. Jadi tidak ada sisa pakan, tikus-tikus ini lari ke sawah,” jelasnya. Dinas PKP sudah mengimbau petani untuk membersihkan pematang sawah dan tidak menanam rumput gajah.
Wayan Sarma mengungkapkan, pemasangan rumah burung hantu ini atas dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali. Jika berhasil, maka akan dikembangkan lagi di subak lainnya di Bangli. “Cara ini sudah diterapkan di Tabanan dan hasilnya bagus. Harapan kami juga berhasil di Bangli,” ungkapnya. Jika hasilnya bagus, Dinas PKP Bangli akan mengadakan rumah burung hantu. *esa
1
Komentar