PDAM Badung Produksi AMDK, Ditarget Rampung Tahun Ini
Salah satu program Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Kabupaten Badung adalah memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK).
MANGUPURA, NusaBali
Program yang digadang-gadang menjadi penopang pendapatan PDAM ini dipastikan rampung pada 2020 ini. Dirut PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung I Ketut Golak, menerangkan terkait program AMDK, saat ini masih berproses dan dipastikan akan rampung pada tahun 2020 ini. “Tahun 2019 feasibility study-nya sudah, dan kini proses mengurus perizinan untuk membangun gedung operasionalnya. Jadi tahun ini juga dipastikan sudah rampung,” ucap Golak, Kamis (23/1)
Diakuinya, untuk lokasi produksi air minum dalam kemasan tersebut sudah ditentukan yakni di Desa Baha, Kecamatan Mengwi. Dari hasil kajian di sana airnya layak untuk dikonsumsi dan debit airnya cukup besar. Di sisi lain, terkait brand untuk air minum dalam kemasan tersebut, juga disiapkan yakni Tirta Giri yang artinya air dari pegunungan.
“Kalau semua proses untuk izin pembangunan, kita pastikan tahun 2020 ini air minum dalam kemasan tersebut sudah bisa dipasarkan. Nanti kita coba dulu pasarkan di Badung, setelah itu mengarah ke daerah lainnya,” imbuh Golak.
Inovasi AMDK ini merupakan tindak lanjut arahan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Tahun 2019 lalu sudah dirancang untuk usaha baru tersebut. Tim PDAM Kabupaten Badung juga telah melakukan kunjungan ke tempat pabrik air minum dalam kemasan yang ada di Bali maupun di luar Bali. Namun semua inovasi yang akan diusulkan itu perlu kajian yang matang. “Sehingga tidak semena-mena menjalankan kegiatan. Semua ini perlu waktu, perlu kajian yang pasti, sehingga kita bisa lakukan. Kajiannya pun mencakup wilayahnya di mana, bagaimana cara mengelola, dan anggarannya berapa,” beber Golak.
Apalagi sebelumnya Bupati Giri Prasta menginginkan pihak PDAM Badung melakukan terobosan-terobosan dalam pelayanan. Seperti mengatasi ketersediaan air saat musim kemarau, sehingga tidak terjadi kekeringan dan krisis air. Sebaliknya, saat musim hujan air yang melimpah tidak terbuang percuma ke laut. Sehingga ada inovasi baru yang menguntungkan. *dar
Diakuinya, untuk lokasi produksi air minum dalam kemasan tersebut sudah ditentukan yakni di Desa Baha, Kecamatan Mengwi. Dari hasil kajian di sana airnya layak untuk dikonsumsi dan debit airnya cukup besar. Di sisi lain, terkait brand untuk air minum dalam kemasan tersebut, juga disiapkan yakni Tirta Giri yang artinya air dari pegunungan.
“Kalau semua proses untuk izin pembangunan, kita pastikan tahun 2020 ini air minum dalam kemasan tersebut sudah bisa dipasarkan. Nanti kita coba dulu pasarkan di Badung, setelah itu mengarah ke daerah lainnya,” imbuh Golak.
Inovasi AMDK ini merupakan tindak lanjut arahan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Tahun 2019 lalu sudah dirancang untuk usaha baru tersebut. Tim PDAM Kabupaten Badung juga telah melakukan kunjungan ke tempat pabrik air minum dalam kemasan yang ada di Bali maupun di luar Bali. Namun semua inovasi yang akan diusulkan itu perlu kajian yang matang. “Sehingga tidak semena-mena menjalankan kegiatan. Semua ini perlu waktu, perlu kajian yang pasti, sehingga kita bisa lakukan. Kajiannya pun mencakup wilayahnya di mana, bagaimana cara mengelola, dan anggarannya berapa,” beber Golak.
Apalagi sebelumnya Bupati Giri Prasta menginginkan pihak PDAM Badung melakukan terobosan-terobosan dalam pelayanan. Seperti mengatasi ketersediaan air saat musim kemarau, sehingga tidak terjadi kekeringan dan krisis air. Sebaliknya, saat musim hujan air yang melimpah tidak terbuang percuma ke laut. Sehingga ada inovasi baru yang menguntungkan. *dar
1
Komentar