5 Bulan di RSUP Sanglah, Bayi Tak Ditengok Ibunya
Seorang bayi berumur 5 bulan ditinggal oleh ibunya berinisal PA, yang tinggal di Jalan Gunung Batukaru Gang Kampung Baru.
DENPASAR, NusaBali
Bayi tersebut masuk RSUP Sanglah pada 14 Maret 2016 bersama ibunya yang langsung ditangani di Ruang Rawat Intensif Bayi karena berat badan bayi saat lahir sangat rendah mencapai 1.000 gram.
Menurut Kepala Humas RSUP Sanglah, dr Kadek Nariyantha, awalnya bayi masuk RSUP Sanglah ditemani ibunya yang saat itu mengantarnya langsung ke IGD. Setelah mengalami perawatan selama 13 hari berat bayi mulai membaik. Pada 27 Maret, bayi pun dipindahkan ke Ruang Cempaka dan ditempatkan di inkubator. Saat itulah ibu bayi pulang meninggalkan bayinya sendiri.
"Sampai sekarang ibunya itu tak datang lagi menjenguk anaknya. Setelah hampir sebulan bayi itu tidak ada yang menengok, kami mencoba menghubungi ibunya diangkat dan mengatakan akan datang, namun setelah ditunggu tidak datang juga, akhirnya kami hubungi lagi sudah tidak nyambung," ungkap Kadek Nariyantha.
Pihak RS pun memutuskan untuk merawat sementara bayi tersebut di ruangan bayi untuk menunggu kepastian dari keluarganya. Namun hingga kondisi bayi normal pada 4 Juli, dan dinyatakan sudah diperbolehkan pulang, namun bayi tersebut belum ditengok juga. “Kami memiliki nomor pamannya, saat ditelpon paman sang bayi mengatakan akan segera mengajak ibu sang bayi,” ujarnya.
Hingga pada 9 Mei, paman sang bayi sempat mendatangi RSUP Sanglah. "Waktu itu pamannya sempat datang menengok bayinya, tapi setelah ke loket untuk menyelesaikan administrasi, mungkin karena melihat jumlah biaya perawatan makanya dia pulang, soalnya waktu tanggal 28 Mei biayanya sudah mencapai Rp 52.308.148 itu belum di bayar semuanya," jelas kepala humas dengan sapaan dr Kadek tersebut.
dr Kadek menyarankan jika memang pihak keluarga tidak mampu agar keluarga bayi mengkomunikasikannya dengan pihak RSUP Sanglah. Jika bayi terus berada di rumah sakit maka bayi yang sudah sehat itu dikawatirkan akan terkontaminasi dengan virus dari pasien lainnya.
Kini bayi malang tersebut berat badannya saat dicek pada 30 Juli sudah mencapai 3.450 gram panjang badan 49 cm yang sebelumnya hanya 2.780 gram. Kondisi bayi saat ini terlihat stabil. Namun biaya perawatan bayi hingga kini sudah mencapai Rp 95.167.700. * cr63
Bayi tersebut masuk RSUP Sanglah pada 14 Maret 2016 bersama ibunya yang langsung ditangani di Ruang Rawat Intensif Bayi karena berat badan bayi saat lahir sangat rendah mencapai 1.000 gram.
Menurut Kepala Humas RSUP Sanglah, dr Kadek Nariyantha, awalnya bayi masuk RSUP Sanglah ditemani ibunya yang saat itu mengantarnya langsung ke IGD. Setelah mengalami perawatan selama 13 hari berat bayi mulai membaik. Pada 27 Maret, bayi pun dipindahkan ke Ruang Cempaka dan ditempatkan di inkubator. Saat itulah ibu bayi pulang meninggalkan bayinya sendiri.
"Sampai sekarang ibunya itu tak datang lagi menjenguk anaknya. Setelah hampir sebulan bayi itu tidak ada yang menengok, kami mencoba menghubungi ibunya diangkat dan mengatakan akan datang, namun setelah ditunggu tidak datang juga, akhirnya kami hubungi lagi sudah tidak nyambung," ungkap Kadek Nariyantha.
Pihak RS pun memutuskan untuk merawat sementara bayi tersebut di ruangan bayi untuk menunggu kepastian dari keluarganya. Namun hingga kondisi bayi normal pada 4 Juli, dan dinyatakan sudah diperbolehkan pulang, namun bayi tersebut belum ditengok juga. “Kami memiliki nomor pamannya, saat ditelpon paman sang bayi mengatakan akan segera mengajak ibu sang bayi,” ujarnya.
Hingga pada 9 Mei, paman sang bayi sempat mendatangi RSUP Sanglah. "Waktu itu pamannya sempat datang menengok bayinya, tapi setelah ke loket untuk menyelesaikan administrasi, mungkin karena melihat jumlah biaya perawatan makanya dia pulang, soalnya waktu tanggal 28 Mei biayanya sudah mencapai Rp 52.308.148 itu belum di bayar semuanya," jelas kepala humas dengan sapaan dr Kadek tersebut.
dr Kadek menyarankan jika memang pihak keluarga tidak mampu agar keluarga bayi mengkomunikasikannya dengan pihak RSUP Sanglah. Jika bayi terus berada di rumah sakit maka bayi yang sudah sehat itu dikawatirkan akan terkontaminasi dengan virus dari pasien lainnya.
Kini bayi malang tersebut berat badannya saat dicek pada 30 Juli sudah mencapai 3.450 gram panjang badan 49 cm yang sebelumnya hanya 2.780 gram. Kondisi bayi saat ini terlihat stabil. Namun biaya perawatan bayi hingga kini sudah mencapai Rp 95.167.700. * cr63
Komentar