Tewas Saat Dengarkan Musik dari Headset HP

Setrum Akibatkan Irama Detak Jantung Terhenti

KEPALA Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi saat ditemui menerangkan tim forensik RS Sanglah menerima jenazah korban Sony pada, Senin (8/8) pukul 11.05 Wita. Menurut dr Dudut, waktu kematian Sony diperkirakan terjadi delapan hingga 12 jam setelah jenazah ditemukan.

Pada hasil PL ditemukan adanya luka bakar pada daerah dada. Luka bakar tersebut berupa lingkaran kecil berwarna hitam yang diduga akibat terkena HP yang terlalu panas akibat di charge. "Luka bakar tersebut seperti luka terkena panas knalpot berbentuk gelembung dan berisi cairan. Mungkin saja akibat HP dicas. Saya tidak lihat TKP-nya namun penjelasannya seperti itu jadi masuk akal," terang Dudut.

Dudut juga menambahkan HP dalam kondisi dicas tentu menggunakan arus listrik. Saat HP tersebut ditaruh di dada atau dekat jantung maka akan mengganggu irama detak jantung. Setrum itu mengakibatkan detak jantung berhenti dan organ-organ kekurangan oksigen sehingga jenazah mati lemas. "Biasanya seseorang yang kesetrum juga terjadi gangguan pada irama jantung," ujar Dudut

Lebih lanjut Dudut menjelaskan handphone bekerja menggunakan gelombang frekuensi dan tidak menimbulkan masalah pada irama jantung jika tidak dicharge. "Gelombang frekuensi pada HP juga bisa mengakibatkan panas, namun tidak sampai overheating seperti kondisi HP dalam keadaan di-charge," imbuh Dudut.  Dudut menyatakan tidak menemukan luka-luka pada telinga korban yg sebelumnya memang memakai headset untuk mendengarkan lagu sehingga headset tidak menjadi penyebab kematian jenazah Sony.

Menurutnya perlu dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya Sony apakah benar karena akibat HP yang overheating saat sedang di-charge. Namun sampai saat ini pihak forensik belum menerima permintaan otopsi terhadap jenazah Sony. Jenazah Sony akan dimakamkan di daerah asalnya di Kepanjen, Malang, Jawa Timur setelah selesai dilakukan pemeriksaan dan atas seijin kepolisian. * cr63