Pasar Phula Kerti Terapkan Transaksi Digital
Digitalisasi transaksi dengan instrumen QRIS semakin meningkat.
DENPASAR, NusaBali
Salah satunya di Pasar Rakyat Phula Kerti Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan Denpasar. Bermitra dengan Bank BPD Bali, sebanyak 44 pedagang dari 229 pedagang di Pasar Phula Kerti sudah menggunakan transaksi QRIS Bank BPD Bali. Hal tersebut terungkap di sela-sela Upacara Pamelaspas dan Peresmian Pasar Phula Kerti oleh Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Senin (27/1).
Kepala Pasar Phula Kerti I Wayan Agus Indrawan menyatakan 229 pedagang tersebut pedagang terdiri dari pedagang kios, los dan toko. Dari jumlah tersebut, sebanyak 44 pedagang sudah terintegrasi dengan QRIS. Sisanya kata Agus Indrawan, akan terus digarap diedukasi sehingga seluruh pedagang nanti terintregrasi dengan QRIS Bank BPD Bali.
Ditambahkan jumlah 229 pedagang tersebut belum termasuk pedagang pasar kreasi, yakni pasar burung sekitar 125 pedagang, yang masih satu pengelolaan. “Sekarang kita konsentrasi dulu pasar rakyat,” ujarnya.
Pasar Phula Kerti sendiri direvitalisasi karena kondisinya sudah tidak representatif,bangunan sudah tua, becek dan kumuh. Dari kondisi tersebut dilakukan koordinasi dengan Banjar Kaja, Desa Sesetan agar pasar lebih representatif, baik dari penataan, penyajian dan penzonasian dari pedagang.
Revitalisasi di antaranya disuport Bank BPD Bali dengan pemberian kredit kepada pedagang, lewat Kredit Pasar Dwipa. “Kami mengapresiasi Bank BPD yang sudah membantu,” ujarnya.
Terkait digitalisasi, kata Agus Indrawan secara tak langsung dari Pasar Phula Kerti ini sudah bisa mengikuti trend kekinian, globalisasi yang memanfaatkan uang non tunai,” ujarnya.
Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma menyatakan QRIS Bank BPD tumbuh sangat pesat, terutama di UMKM dan Non UMKM di seluruh Bali.
"Jumlahnya sekarang sudah di atas 1.000 merchant, termasuk tempat-tempat ibadah," ujar Sudharma.
Terkait hal tersebut Sudharma menyatakan akan terus melakukan edukasi pada masyarakat terus ditingkatkan. "Ini kan baru per 1 Januari. Yang sudah berjalan masih berbeda- beda, sekarang sudah ada standarnya," kata Sudharma.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho menyatakan Denpasar adalah smart city, karena itu pasarnya harus digitalisasi. “QRIS menjadi salah satu instrumen pembayaran,” ujar Trisno.
Upacara Pamelaspas dan Peresmian Pasar Phula Kerti juga dihadiri Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede. *k17
Kepala Pasar Phula Kerti I Wayan Agus Indrawan menyatakan 229 pedagang tersebut pedagang terdiri dari pedagang kios, los dan toko. Dari jumlah tersebut, sebanyak 44 pedagang sudah terintegrasi dengan QRIS. Sisanya kata Agus Indrawan, akan terus digarap diedukasi sehingga seluruh pedagang nanti terintregrasi dengan QRIS Bank BPD Bali.
Ditambahkan jumlah 229 pedagang tersebut belum termasuk pedagang pasar kreasi, yakni pasar burung sekitar 125 pedagang, yang masih satu pengelolaan. “Sekarang kita konsentrasi dulu pasar rakyat,” ujarnya.
Pasar Phula Kerti sendiri direvitalisasi karena kondisinya sudah tidak representatif,bangunan sudah tua, becek dan kumuh. Dari kondisi tersebut dilakukan koordinasi dengan Banjar Kaja, Desa Sesetan agar pasar lebih representatif, baik dari penataan, penyajian dan penzonasian dari pedagang.
Revitalisasi di antaranya disuport Bank BPD Bali dengan pemberian kredit kepada pedagang, lewat Kredit Pasar Dwipa. “Kami mengapresiasi Bank BPD yang sudah membantu,” ujarnya.
Terkait digitalisasi, kata Agus Indrawan secara tak langsung dari Pasar Phula Kerti ini sudah bisa mengikuti trend kekinian, globalisasi yang memanfaatkan uang non tunai,” ujarnya.
Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma menyatakan QRIS Bank BPD tumbuh sangat pesat, terutama di UMKM dan Non UMKM di seluruh Bali.
"Jumlahnya sekarang sudah di atas 1.000 merchant, termasuk tempat-tempat ibadah," ujar Sudharma.
Terkait hal tersebut Sudharma menyatakan akan terus melakukan edukasi pada masyarakat terus ditingkatkan. "Ini kan baru per 1 Januari. Yang sudah berjalan masih berbeda- beda, sekarang sudah ada standarnya," kata Sudharma.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho menyatakan Denpasar adalah smart city, karena itu pasarnya harus digitalisasi. “QRIS menjadi salah satu instrumen pembayaran,” ujar Trisno.
Upacara Pamelaspas dan Peresmian Pasar Phula Kerti juga dihadiri Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede. *k17
Komentar