Progress Bendungan Tamblang Baru Capai 5 Persen
Pembangunan Bendungan Tamblang yang berlokasi di perbatasan Kecamatan Kubutambahan-Kecamatan Sawan, Buleleng sudah mencapai 5 persen.
SINGARAJA, NusaBali
Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS BP) menyiapkan anggaran pengerjaan fisik sebesar Rp 793,7 miliar untuk proyek Bendungan Tamblang yang ditarget rampung di tahun 2022.
Pantauan NusaBali di lokasi proyek Bendungan Tamblang, Selasa (28/1) siang, terlihat sejumlah alat berat tengah bekerja meratakan areal lokasi bendungan. Beberapa bangunan juga sudah berdiri di lokasi. Termasuk ruas jalan masuk menuju lokasi bendungan dari Desa Sawan, Kecamatan Sawan juga sudah dikerjakan. Akses jalan menuju lokasi bendungan memiliki panjang 76 meter dengan lebar 14 meter. Jalan ini digunakan sebagai akses pengangkutan material ke lokasi.
Bendungan Tamblang ini berada di empat desa bertetangga, Desa Sawan, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, dan Desa Bila, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan. Luas lahan yang dibebaskan dalam proyek tersebut mencapai 73,6 hektar, dari 212 bidang lahan. Rinciannya, Desa Bila sebanyak 53 bidang, Desa Bontihing, 38 bidang, Desa Bebetin, 3 bidang dan Desa Sawan sebanyak 116 bidang.
Dalam pengadaan lahan tersebut, BWS BP menyiapkan dana pembebasan sebesar Rp 260 miliar. “Untuk anggaran fisiknya kami siapkan dari APBN sebesar Rp 793,7 miliar,” kata Kepala BWS BP, Airlangga Mardjono saat dikonfirmasi, kemarin.
Dikatakan, progress pengerjaan bendungan saat ini baru mencapai 5 persen, karena masih tahap persiapan. Progress itu meliputi pengerjaan jalan masuk ke lokasi bendungan, basecamp sebagai perkantoran, termasuk juga gudang penyimpanan bahan peledak. “Nanti setelah pembayaran ganti rugi clear, baru pengerjaan fisiknya bisa lebih efektif, saat ini baru sebatas persiapan-persiapan saja,” jelas Airlangga Marjono.
Lebih lanjut dikatakan, pengerjaan fisik setelah persiapan adalah pembuatan terowongan pengelak, kemudian galian bendungan. Pengerjaan fisik itu akan dilakukan setelah pelunasan ganti rugi tuntas seluruhnya. “Pengerjaan masih on schedule (sesuai rencana, red), target bendungan tuntas itu di tahun 2022,” imbuhnya.
Rencananya, sebelum areal genanangan Bendungan dibangun, akan diawali dengan pembangunan terowongan pengelak sejauh 395 meter dengan mulut terowongan lebar 12 meter, dan tinggi 12,5 meter. Pembangunan terowongan ini dilakukan dengan pemanfaatan bahan peledak guna meruntuhkan tebing bebatuan di sisi timur aliran air yang menjadi lokasi terowongan.
Konstruksi Bendungan Tamblang memiliki luas genangan 358.585 meter persegi, dan tinggi bendungan mencapai 68 meter. Bendungan Tambalang diperkirakan mampu menampung air hingga 7 juta meter kubik, yang dibersumber dari Tukad Daya di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan. Bendungan ini, diproyeksikan untuk penyediaan air baku sebesar 510 liter per detik. Di samping itu, bendungan Tamblang juga akan menjadi objek wisata, sekaligus mengairi persawahan di dua kecamatan, Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan, termasuk memasok kebutuhan air bersih di Kecamatan Tejakula.
Sebelumnya proses pembayaran ganti rugi dalam pengadaan lahan proyek Bendungan Tamblang di perbatasan Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Sawan, Buleleng, Senin (27/1) nyaris tidak ada persoalan. Pemilik lahan rata-rata mengaku puas dengan nilai ganti rugi yang diterima. Pemilik pun tersenyum sumringah dan sepakat menerima ganti rugi dalam bentuk uang yang ditransfer ke rekening masing-masing.
Dalam proses pembayaran nilai ganti rugi, seluruh pemilik lahan dikumpulkan di balai desa Kantor Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan oleh Panitia Pengadaan Lahan dari Badan Pertanahan Negara (BPN) Buleleng. Warga pemilik lahan mengaku puas, karena harga tanah yang dinilai di atas harga Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). Harga tanah berdasar NJOP, rata-rata sebesar Rp 22.000.000 per are, sedangkan nilai ganti rugi yang diberikan sebesar Rp 33.000.000.
Upacara Ngeruak sebagai dewasa ayu (hari baik) dimulainya pembangunan telah dilaksanakan September 2019 lalu, tepatnya pada Redite Pon Tambir, Minggu (15/9/2019). Proyek Bendungan Tamblang dikerjakan oleh PT PP-Adhi Jaya KSO. *k19
Pantauan NusaBali di lokasi proyek Bendungan Tamblang, Selasa (28/1) siang, terlihat sejumlah alat berat tengah bekerja meratakan areal lokasi bendungan. Beberapa bangunan juga sudah berdiri di lokasi. Termasuk ruas jalan masuk menuju lokasi bendungan dari Desa Sawan, Kecamatan Sawan juga sudah dikerjakan. Akses jalan menuju lokasi bendungan memiliki panjang 76 meter dengan lebar 14 meter. Jalan ini digunakan sebagai akses pengangkutan material ke lokasi.
Bendungan Tamblang ini berada di empat desa bertetangga, Desa Sawan, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, dan Desa Bila, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan. Luas lahan yang dibebaskan dalam proyek tersebut mencapai 73,6 hektar, dari 212 bidang lahan. Rinciannya, Desa Bila sebanyak 53 bidang, Desa Bontihing, 38 bidang, Desa Bebetin, 3 bidang dan Desa Sawan sebanyak 116 bidang.
Dalam pengadaan lahan tersebut, BWS BP menyiapkan dana pembebasan sebesar Rp 260 miliar. “Untuk anggaran fisiknya kami siapkan dari APBN sebesar Rp 793,7 miliar,” kata Kepala BWS BP, Airlangga Mardjono saat dikonfirmasi, kemarin.
Dikatakan, progress pengerjaan bendungan saat ini baru mencapai 5 persen, karena masih tahap persiapan. Progress itu meliputi pengerjaan jalan masuk ke lokasi bendungan, basecamp sebagai perkantoran, termasuk juga gudang penyimpanan bahan peledak. “Nanti setelah pembayaran ganti rugi clear, baru pengerjaan fisiknya bisa lebih efektif, saat ini baru sebatas persiapan-persiapan saja,” jelas Airlangga Marjono.
Lebih lanjut dikatakan, pengerjaan fisik setelah persiapan adalah pembuatan terowongan pengelak, kemudian galian bendungan. Pengerjaan fisik itu akan dilakukan setelah pelunasan ganti rugi tuntas seluruhnya. “Pengerjaan masih on schedule (sesuai rencana, red), target bendungan tuntas itu di tahun 2022,” imbuhnya.
Rencananya, sebelum areal genanangan Bendungan dibangun, akan diawali dengan pembangunan terowongan pengelak sejauh 395 meter dengan mulut terowongan lebar 12 meter, dan tinggi 12,5 meter. Pembangunan terowongan ini dilakukan dengan pemanfaatan bahan peledak guna meruntuhkan tebing bebatuan di sisi timur aliran air yang menjadi lokasi terowongan.
Konstruksi Bendungan Tamblang memiliki luas genangan 358.585 meter persegi, dan tinggi bendungan mencapai 68 meter. Bendungan Tambalang diperkirakan mampu menampung air hingga 7 juta meter kubik, yang dibersumber dari Tukad Daya di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan. Bendungan ini, diproyeksikan untuk penyediaan air baku sebesar 510 liter per detik. Di samping itu, bendungan Tamblang juga akan menjadi objek wisata, sekaligus mengairi persawahan di dua kecamatan, Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan, termasuk memasok kebutuhan air bersih di Kecamatan Tejakula.
Sebelumnya proses pembayaran ganti rugi dalam pengadaan lahan proyek Bendungan Tamblang di perbatasan Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Sawan, Buleleng, Senin (27/1) nyaris tidak ada persoalan. Pemilik lahan rata-rata mengaku puas dengan nilai ganti rugi yang diterima. Pemilik pun tersenyum sumringah dan sepakat menerima ganti rugi dalam bentuk uang yang ditransfer ke rekening masing-masing.
Dalam proses pembayaran nilai ganti rugi, seluruh pemilik lahan dikumpulkan di balai desa Kantor Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan oleh Panitia Pengadaan Lahan dari Badan Pertanahan Negara (BPN) Buleleng. Warga pemilik lahan mengaku puas, karena harga tanah yang dinilai di atas harga Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). Harga tanah berdasar NJOP, rata-rata sebesar Rp 22.000.000 per are, sedangkan nilai ganti rugi yang diberikan sebesar Rp 33.000.000.
Upacara Ngeruak sebagai dewasa ayu (hari baik) dimulainya pembangunan telah dilaksanakan September 2019 lalu, tepatnya pada Redite Pon Tambir, Minggu (15/9/2019). Proyek Bendungan Tamblang dikerjakan oleh PT PP-Adhi Jaya KSO. *k19
Komentar